❁Daisy 00.24❁

11.7K 1.2K 43
                                    

Tekan bintang nya dulu ya
★★

(Typo bertebaran!)

H a p p y R e a d i n g

Sebelum benar-benar pulang, Daisy menyempatkan berkunjung ke sebuah restoran yang tampak ramai didepannya saat ini.

"Jangan gendong aku, ini gak sak-"

"Nurut," potong Aaron membuat Daisy hanya bisa menghela nafas pasrah begitu tubuhnya diangkat keluar mobil. "Kenapa kesini sih?"

Aaron tau betul tempat ini, semoga saja pria bedebah itu tidak hadir.

"Aku ingin berkunjung kesana," jawab Daisy sedikit bingung dengan ekspresi kesal Aaron.

"Hanya lima menit!" gadis itu mengangguk mengiyakan.

Cklek...

Pintu resto terbuka, beberapa orang menatap adegan romantis didepan mereka dengan berbagam ekspresi ada juga yang memekik kala tau siapa pria yang tengah menggendong perempuan itu.

"Daisy..." mereka menoleh kala sebuah suara memanggil gadis itu didepan sana.

"Turunkan aku Aaron," Aaron menggeleng namun begitu melihat tatapan tajam dan dingin istrinya akhirnya ia menurunkan tubuh gadis itu dengan tidak rela. "Hai! Apa kabar Akhtar-"

Greb...

Pria itu memeluk tubuh Daisy erat, ia benar-benar merindukan gadis ini walaupun pertemuan mereka terkesan sangat singkat.
"Aku merindukanmu Daisy, aku benar-benar khawatir saat kau pergi."

Aaron melotot kesal, pria itu memisahkan pelukan keduanya lantas mendorong tubuh Akhtar sambil menyembunyikan Daisy dibelakangnya.
"Jangan kurang ajar pada istriku!"

Mereka saling menatap tajam seakan memancarkan laser satu sama lain.
"Kau baik-baik saja kan Daisy? Apa pria ini menyakitimu?"

"APA MAKSUDMU BEDEBAH?! AKU TIDAK MENYAKITI ISTRIKU!!!" Daisy memijit kepalanya yang terasa pusing.

"Diam dulu Aaron, jangan menimbulkan keributan disini," perintah Daisy.

"Tap-"

"Diam atau pergi saja dari sini!" tekannya membuat pria itu menggeleng ribut.

"Gak! Aku diam disini saja daripada membiarkanmu bersama si bedebah ini, nanti kamu diculik lagi!"

Akhtar berdecih pelan.
"Bukannya dia yang menculik Daisy sejak awal, Cih. Bajingan."

Daisy beralih pada Akhtar.
"Aku ingin mengucapkan terimakasih padamu karena telah membantuku selama ini, aku juga rindu pada kalian berdua... Apakah Kaka mu sudah datang?"

Akhtar menatapnya lembut dan jujur saja itu membuat Aaron kepanasan hingga mengepalkan lengannya.
"Seharusnya aku yang berterimakasih, berkatmu lestoranku menjadi berkembang pesat seperti ini, para pengunjung terus menginginkan suaramu untuk diputar sebagai pengiring makan mereka disini. Untuk Bianca, gadis itu masih disekolah dan sepertinya Kaka ku juga sedang menunggu disana."

"Oh, yasudah kalau gadis itu sudah pulang tolong sampaikan salamku padanya. Ini alamatku, kalian bisa berkunjung kapan saja kesana," Daisy memberikan alamat Mentionnya.

Akhtar tersenyum diam-diam sambil menatap kertas tersebut.
"Baik, apakah kau ingin makan disini?" alihnya malah membuat Aaron geram.

"Tidak usah kita hanya sebentar disini, dan tentu saja tujuan istriku kesini bukanlah dirimu tetapi adikmu! Ayo pulang sayang," pria itu mengangkat tubuh Daisy kembali.

DAISY (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang