Terperangkap di situasi yang tidak disangka, membuat Hyzon berpikir "Bukannya ini situasi yang sangat mudah untuk melarikan diri?"
"Lesser Distortion."
Hyzon mengetukkan pedangnya dengan sarungnya.
Sebuah medan kecil tercipta membentuk lingkaran yang menjebak seluruh elf yang ada di sekelilingnya, waktu untuk mereka terhenti. Mereka terdiam seperti patung. Tidak seperti distortion yang mencakup ruang yang besar, kali ini cukup kecil untuk mengefisienkan tenaga.
Dia dan kudanya yang tak terkena efeknya berlari ke seputaran tembok benteng, dengan harapan mendapat sebuah celah yang bisa dimanfaatkan untuk menyusup.
"itu dia."
Ternyata betul ada sebuah celah yang bisa dimanfaatkan. Hyzon berhenti, memantau daerah tembok yang sepertinya dalam proses perbaikan. Tempat itu tidak terjaga, perasaan campur aduk memenuhi benak Hyzon. Apakah ini memang disengaja untuk menangkap penyusup, atau memang sebuah kesalahan besar yang tidak disadari?
Dia mengeluarkan pedangnya, berusaha memasuki celah yang rada sempit tapi bisa dilewati itu. Jika diperhatikan, kayu yang ada disini terlihat seperti sudah dihantam dengan sangat keras oleh benda tumpul. Tapi itu cuma sebatas teori saja, bisa saja hal lain terjadi.
Menembus celah itu, Hyzon menemukan dirinya berada didalam desa para elf. Cuacanya cerah dan pohon beringin yang terlihat sangat besar berdiri tegak terlihat sangat rindang, dibawahnya tentu tidak lain adalah rumah-rumah yang terlihat tak jauh berbeda dari rumah manusia. Ada beberapa penjaga di sekitaran tembok bagiam dalam, Hyzon menyusup sendirian dan memastikan situasinya. Untuk itu dia berdiam di sebuah semak-semak dan memperhatikan rute patroli dan pola pergantian jaga diantara para elf itu.
Sementara itu, para elf diluar sedang mencari dirinya. Kuda yang ditunggangi Hyzon, berlari karena dia menepuk di sekitar ekor kuda itu untuk membuatnya panik dan lari. Hal itu untuk mengelabuhi para elf diluar yang sedang mencari dirinya.
Setelah memperhatikan kehidupan elf seharian, dia belum menemukan Tiria.
"Apa mungkin tidak ada cara lain selain bertanya langsung kepada para elf?" pikir Hyzon.
Setelah beberapa waktu terlewat, siang tiba. Hyzon menyaksikan sebuah fenomena.
Desa elf yang terlihat kecil dibawah pohon beringin yang sangat besar itu sekarang terlihat besar, ternyata ada kabut yang menutupi sebagian dari desa dan sekarang justru terlihat kota besar, yang kebanyakan bangunannya terbuat dari kayu yang sangat kokoh, tumbuhan merambat disekitarnya. Rumah yang menyatu dengan alam ternyata memiliki ciri khas tersendiri.
Baunya sangat khas, seperti gabungan ratusan bau bunga yang wangi. Tidak salah lagi, jika berkunjung ke tempat ini pasti bau ini yang dapat mengingatkan pada kenangan dan waktu yang dihabiskan disini.
Hyzon menutup mata, fokus menggunakan kemampuannya.
"Presence sense."
Dia merasakan energi dari semua elf yang ada dikota itu. Semua energi yang dirasakan Hyzon, terlihat biru tua. Kecuali dua.
Dia berpikir, itu pasti Tiria. Mengingat dia pernah menggunakan presence sense pada saat perang dulu. Tetapi yang mana?
Kedua energi itu berasal dari dalam pohon beringin yang besar itu. Bukan cuma itu, jika diperhatikan dia merasakan banyak energi kehidupan didalam pohon itu. Didalam pohon itu bisa jadi menjadi tempat tinggal jika dipikir-pikir, kemungkinan lain ialah
"Pemimpin para elf, Raja elf."
Yang memiliki energi yang kaya ini pasti dia.
Karena tak memungkinkan untuk menyusup lebih dari ini sendirian, Hyzon berputar-balik dan kembali keluar dari tempat itu. Perjalanan yang cukup sulit, mengingat dia harus menghindari banyak prajurit elf yang berpatroli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Warrior
AdventureSeorang ahli pedang yang kehilangan teman, jabatan perang, dan harta memulai petualangan baru sebagai pengembara, mencari tahu tentang keberadaan teman perjuangannya yang menghilang bersama dengan perginya hembusan angin. Hyzon, anggota dari divisi...