Sebuah berita terdengar dari arah timur, sebuah desa bernama Isolt mengalami kepanikan. Pasalnya, setiap malam pasti saja ada seorang anak-anak yang hilang entah kemana, hal ini terdengar hingga Kota Hubrin, karena jarak Kota Hubrin tidak begitu jauh dari desa Isolt. Hyzon mendengar berita itu, Ia tertarik dan ingin mengunjungi desa tersebut.
perlengkapannya sudah siap, Hyzon membawa beberapa makanan untuk perjalanan . Ia tak tahu apa yang akan Ia hadapi sesampainya disana, Hyzon meninggalkan Rei di penginapan untuk memastikan bahwa dia aman disana, juga karena dia tak ingin membuat Rei dalam bahaya.
"Kudamu dalam keadaan sehat" ucap Gin. "Apakah kau yakin kau ingin kesana? Aku tidak tahu tapi kedengarannya sangat berbahaya disana" lanjutnya.
"tidak apa, aku akan mencari tahu siapa yang menculik warga-warga itu, kasihan juga kalau tak ada yang membantu mereka" balas Hyzon.
"Baik, pulanglah dengan selamat" Hyzon bergegas, kudanya berjalan meninggalkan kota.
Perjalanan itu akan memakan waktu sekitar 2 hari, meskipun dengan kuda. Hyzon beristirahat dan membuat api unggun di malam hari seperti biasanya, api yang hangat di malam yang dingin terasa seperti secangkir teh di pagi hari, kali ini malam yang tenang dan tak ada gangguan dari siapapun. Walaupun begitu, Hyzon tetap membuat dirinya terjaga, tidak sepenuhnya tertidur lelap karena apapun bisa menyerang kapan saja, mau itu seorang perampok, penyihir, atau bahkan hewan buas.
Dua hari terlewat begitu saja, Hyzon telah tiba di Isolt. Isolt adalah sebuah desa yang terletak jauh di kaki Gunung Emers. Gunung Emers adalah gunung yang tidak terlalu tinggi, hanya setengah hari perjalanan menuju puncaknya. Gunung itu juga gunung berapi, bercocok tanam semakin mudah karenanya. Sehingga warga Isolt tak perlu khawatir, karena gunung itu mereka dapat melanjutkan kehidupan mereka.
Hyzon tidak melihat siapapun, keadaannya seperti kota mati. Tanpa ada satupun orang diluar rumah, sembari berjalan dengan kuda yang ditungganginya, setiap langkah yang ditempuh, terlihat ada beberapa pergerakan dari setiap rumah, ada banyak mata yang melihat.
"Permisi! Aku datang untuk menolong kalian! Tidak usah bersembunyi seperti itu" sahutnya. Dari salah satu rumah-rumah kayu itu, satu yang bertingkat, memiliki dua pintu yang besar terletak di ujung jalan, keluar seorang lelaki tua yang memegang tongkat kayu.
"Apa benar, apa yang kamu katakan, kamu ingin menolong kami?" orang tua itu berjalan dengan pelan mendekati Hyzon yang berada lima langkah dari rumahnya. "Benar, aku akan mencari tahu siapa yang menculik anak-anak ini, apakah anda Kepala Desanya?" Hyzon turun dari kudanya.
"Benar, aku adalah Kepala Desa Isolt, Namaku Tygrit. Saat ini kami sedang dalam masa yang sangat sulit. Karena disini termasuk daerah yang tidak dijaga oleh prajurit kerajaan." keluhnya.
"Aku akan mencari tahu, tapi dapatkah anda memberikan petunjuk?". Kepala Desa kemudian berjalan kembali ke arah rumahnya.
"Ikutlah, akan kuceritakan di dalam."
Hyzon mengikat kudanya di sebuah pagar, kemudian mengikuti Tygrit kedalam rumahnya. Terlihat kursi yang empuk dan terlihat mahal, walaupun sekitaran tempat ini adalah daerah perkebunan, itu membuatnya penasaran, biasanya hanya di perkotaan saja yang seperti ini bisa didapatkan.
"Duduklah, akan ku ceritakan."
Hyzon duduk, melihat isi ruang tamu yang dipenuhi hiasan dengan tembok indah dan sangat cantik.
"Beberapa hari yang lalu salah satu warga desa Kami, Merlin, melihat adanya seseorang yang diculik oleh penyihir hitam. Dia mengenakan topeng putih yang memiliki corak yang aneh, Kami tidak pernah melihatnya sebelumnya. Ketika Merlin mencoba untuk menyelamatkan orang yang diculik itu- tidak, tunggu, dia tidak bisa melawannya. Bahkan hampir dibunuh oleh penyihir itu bila kami tak sempat menolongnya." Dia mengambil secangkir teh, meneguknya dan melanjutkan ceritanya "Penculik itu adalah Pemuja Iblis, dia pasti mengorbankan anak-anak untuk keperluan penyembahannya. Aku tak dapat melakukan apapun, kecuali menyebarkan berita ke Kota Hubrin. Aku yakin berita ini pasti akan terdengar ditelinga Mayor dan menarik perhatiannya, dan kamu datang kesini." Tygrit meneguk tehnya sekali lagi.
Sebenarnya, mayor Kota Hubrin mengenal Hyzon melalui Gin. Tetapi mayor belum tahu akan kedatangannya di penginapan Gin.
"Jadi, dimana Merlin ini melihat anak-anak tadi dibawa?" tanya Hyzon.
"Anak-anak itu dibawa ke arah timur, disitu ada sebuah altar yang sudah sangat tua. Jaraknya sekitar setengah hari perjalanan, mungkin kamu bisa sampai dalam waktu beberapa jam saja dengan kudamu." Tygrit yang bersandar di kursi kemudian melepaskan sandarannya, berdiri ke arah pintu keluar dan berkata "Berdirilah, di altar itu mungkin dia melakukan pengorbanan menggunakan warga kami. Pergilah kesana dan bunuh Pemuja Iblis itu."
Hyzon tidak berkata apa-apa, dia melangkah keluar dan menuju tempat yang disebutkan. beberapa jam berlalu, diapun sampai di tempat yang disebutkan.
Dia meninggalkan kudanya di tempat yang jauh dari Altar itu, Altar yang dikelilingi oleh bangunan kuno, tiang-tiang menjulang tinggi berwarna abu-abu di tengah hutan. Sinar rembulan menyinari altar itu, memperlihatkan sebuah relik dari masa lalu. Dekat dari altar itu ada sebuah gua.
"Mungkin Pemuja Iblis itu ada didalam sana, aku harus ke dalam sana."
Hyzon secara sembunyi-sembunyi mendekati gua itu, semakin dekat dia melihat didalamnya seperti sebuah lorong. disinari oleh obor-obor dengan cahaya dari api yang remang-remang.
Hal itu terlihat menakutkan, tapi tentunya itu tidak masalah. Hyzon melangkah kedalam, melewati lorong-lorong itu terlihat gua besar, ada peradaban di dalam gua besar ini, mereka cukup banyak. Tidak terduga.
Semua orang-orang yang terlihat oleh Hyzon menggunakan topeng putih dengan corak-corak aneh, semuanya hampir sama disertai jubah berwarna hitam, tipikal dari kultus-kultus sesat yang menyembah iblis. Dengan jumlah banyak seperti ini, pasti ada seorang pemimpin yang memimpin mereka.
Hyzon berusaha untuk tidak terlihat oleh mereka, dia menyelinap ke dalam dan mencari tahu apakah anak-anak yang diculik sudah dibunuh, atau masih disekap di suatu tempat.
Untuk mendapatkan informasi, Hyzon menguping pembicaraan salah satu dari mereka. Bersembunyi dan menyatu dengan gelapnya gua itu.
"Malam ini kita akan mengorbankan mereka kepada Virr, Sang Iblis Hitam." ucap salah satu Pemuja iblis,
"Ya, dengan begitu Virr tidak akan menurunkan malapetaka kepada kita" balas pemuja iblis yang lain, "Ayo kita lakukan persiapan, warga-warga itu yang akan menjadi tumbal kita" lanjutnya.
Mereka pergi, Hyzon mengikuti. "Jadi anak-anak itu belum ada yang dibunuh, aku harus menyelamatkan mereka." Beberapa saat kemudian, setelah melewati beberapa lorong besar dan jurang yang ujung dibawahnya ada lahar panas yang mengamuk, hawa panasnya dapat dirasakan, Hyzon akhirnya menemukan tempat anak-anak disekap. Pemuja Iblis membawa mereka dalam sebuah kurungan cukup besar untuk mengurung 4 orang manusia. Para Pemuja Iblis itu membawa anak-anak keluar, tempat dimana Altar berada.
*EndChapter*
Nothing to see here.. :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Warrior
AdventureSeorang ahli pedang yang kehilangan teman, jabatan perang, dan harta memulai petualangan baru sebagai pengembara, mencari tahu tentang keberadaan teman perjuangannya yang menghilang bersama dengan perginya hembusan angin. Hyzon, anggota dari divisi...