.
.
..
.
tandai kalau ada typo!Penuhi setiap paragraf dengan komentar !
.
Happy Reading!!
.***
Masih di hari yang sama, kini Haikal, Reyhan, Jevano, kanza dan juga Naila sudah berada di rumah Zaidan. Bunda Mia menyuguhkan minuman, Dan juga beberapa makanan di ruang tengah, dengan senang hati di terima oleh mereka.
"Di minum ya, gak usah malu-malu, kalau mau apa-apa ambil aja, anggap aja rumah kalian sendiri" ucap bunda Mia.
"Zaidan. Bunda mau ke depan, ke rumah vano dulu ya" pamit bunda Mia.
"Mau ngapain Bun?" Tanya Zaidan penasaran, begitupun Jevano. Sedangkan yang lain sedang asyik memakan camilan.
"Enggak apa-apa, cuma mau nge cek rumah kamu aja vano, kan udah lama juga bunda gak ke rumah kamu, sekalian ajak Evan ke sini" jelas bunda Mia.
Mereka berdua mengangguk mengerti "Yaudah, bunda ke depan dulu ya" bunda Mia pergi ke luar, menuju rumah Jevano.
Setelah bunda Mia keluar, mereka mulai belajar, jevano banyak mengajarkan apa yang mereka tidak faham, Zaidan pun begitu, dia selalu membantu yang tidak mengerti, selebihnya dia akan bertanya kepada Jevano kalau dia tidak mengerti.
Jevano belajar dengan sangat fokus, meskipun keadaan di sini sangat berisik karena ulah Haikal dan Reyhan, dia sama sekali tidak terusik, dan tetap fokus pada pelajaran yang ada di depannya.
Sesekali Jevano menjawab pertanyaan Dari Naila, sedari tadi yang banyak bertanya adalah Naila dan Haikal, karena Reyhan lebih banyak bertanya kepada Zaidan, begitupun kanza.
Jevano dan Zaidan sengaja membuat soal kepada mereka, agar mereka tidak hanya diam saja, dan membuat mereka berfikir.
"Nai, mana coba sini, gue liat" pinta Jevano.
Naila memberikan buku catatannya kepada Jevano untuk di periksa, jevano melihat semua jawabannya "sini nai" ucapnya agar Naila mendekat, dan duduk di sampingnya.
Naila menurut, dia duduk di samping jevano dengan anteng, bahkan dia sambil memakan camilan, jevano mulai menjelaskan jawaban yang Naila tulis yang menurut jevano salah, Naila dia malah asyik memakan permen yang baru dia buka.
Jevano berdecak kesal, lalu tanpa permisi dia mengambil semua permen yang ada di hadapan Naila sehingga membuat Naila kaget.
Naila mendengus kesal "Ish! Vano!. Kenapa permennya di ambil?!"
Jevano diam tidak menanggapi perkataan Naila, dia memasukan semua permennya ke dalam tasnya, setelah itu dia kembali fokus belajar.
Tentu saja itu membuat Naila semakin kesal, karena Jevano mengambil semua permennya, dan sekarang malah diam."Vano! Itu kan permen Aku!" Ucap Naila kesal.
Naila menggoyangkan tangan Jevano dengan sangat kesal, dia terus meminta permennya agar di kembalikan.Jevano berdecak "diem Nai, cepet belajar!" Titahnya dengan penekanan agar Naila menurut.
"Gak mau! Pokoknya mau permen!" Naila malah semakin kesal di buatnya karena Jevano malah fokus lagi pada buku-buku yang ada di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA JEVANO || ON GOING ✓
General FictionJEVANO ADRIAN SYAPUTRA. seorang laki-laki yang memiliki paras yang sangat tampan dan juga memiliki otak yang sangat cerdas, dia juga sangat sering tersenyum meskipun di balik senyuman itu terdapat banyak goresan luka. Di umurnya yang baru 17 tahun...