03. Hanya rindu

49 46 16
                                    


Hari berganti begitu cepat,sore ini tepatnya jam 5 sore,jevano baru saja pulang kerja dan langsung berkutat di dapur untuk memasak makanan untuk dirinya dan adiknya.

"Mas vano,maafin Evan.hari ini aku gak masuk sekolah" ucap Revano,dia berjalan menghampiri jevano dengan pakaian yang sangat sederhana.

Jevano menatap adiknya dengan tatapan bertanya"Loh kenapa?" Tanya jevano.

"Aku gak enak badan,aku udah izin sama guru ko" ucap Revano meyakinkan kakaknya.

Jevano terlihat khawatir,dia memegang kening adiknya,dan benar saja keningnya sangat panas,bahkan wajah adikn6sudah pucat.

"Yaudah kamu istirahat aja ya sampe kamu sembuh,nanti mas vano beliin kamu obat ke apotek" ucap jevano.

"Gak usah,nanti juga demamnya turun sendiri meskipun ga makan obat" tolak Revano. Bagaimana bisa jevano membeli obat untuknya sedangkan yang saja tidak punya.

"Udah kamu nurut aja,kamu istirahat ya.ini sekalian kamu makan dulu biar gak terlalu lemes" jevano terlihat sangat perhatian kepada adiknya.

Revano duduk di lantai sambil memakan masakan kakaknya,karena memang rumahnya tidak memiliki meja makan,dan hanya beberapa ruangan saja sehingga ketika makan mereka harus duduk di atas lantai.

"Mas keluar dulu mau beli obat,kamu diem ya di rumah" ucap jevano.dia mengambil kunci motor yang berada di atas Nakas,lalu dia keluar dan mulai menaiki motornya,motor matik yang dia beli dengan uang tabungannya.

Revano terdiam melihat kakaknya pergi,dia memang sakit,tapi dia juga sebenarnya tidak jujur pada kakaknya.

"Maafin Evan mas,aku gak jujur sama mas vano" gumam anak itu.

•••

Malam hari pukul 10.25 di Jakarta.

Di kediaman jevano,dia masih belum bisa tidur,dia masih memikirkan bagaimana caranya agar dia bisa mendapatkan uang secepatnya untuk membayar SPP adiknya,dia baru mendapatkan uang sedikit,itu belum cukup untuk SPP.

Jevano mengambil gitarnya yang dia simpan dekat lemari miliknya,di gitar itu tertulis ukiran Nama JEVANO A.S♡
Gitar ini adalah hadiah ulang tahun dari ibunya saat dia berusia 15 tahun.

Jevano memang sangat menyukai musik,dia selalu memainkan gitar ini saat dia merasa rindu kepada ibunya ataupun sedang merasa sedih.

Jevano mulai memetik gitarnya dengan dirinya yang duduk di tepi kasur,dia memetik gitarnya dan mulai menyanyikan lagu dengan suaranya khasnya,suara yang sangat lembut bahkan sangat enak di dengar.

'ku ingin saat ini engkau ada di sini~
Tertawa bersamaku seperti,dulu lagi..

Walau hanya sebentar,tuhan..tolong kabulkanlah~
Bukannya diri ini tak terima kenyataan
Hati ini hanya rindu.

'Ku rindu senyummu Ibu.....

Jevano meneteskan air matanya,dia benar-benar merindukan ibunya.

Revano juga sebenarnya belum tidur,dia hanya melamun,dia juga mendengar suara kakaknya yang bernyanyi dan memainkan gitar,dia tau kalau kakaknya sedang tidak baik-baik saja sekarang.

Karena dia tau,setiap kakaknya sedang merasa sedih ataupun merindukan ibunya, kakaknya itu pasti akan memainkan gitar itu,gitar kesayangannya jevano.

DIA JEVANO || ON GOING ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang