Di kediaman Haikal.Dia terus saja memikirkan siapa orang yang di kafe tadi, dia merasa sangat tidak asing dengan orang itu, tapi dia juga tidak tahu pasti.
"Sebenarnya dia siapa?, Kok kayak...om, ya?, Tapi apa hubungannya dia sama Jevano?" Gumamnya.
Haikal menggelengkan kepalanya"Ah! Tapi gak mungkin kalo itu om, lagian gue juga cuma liat sekilas, palingan cuma mirip doang"
Pintu kamar Haikal terbuka, di sana ada seorang anak laki-laki yang terlihat masih mengenakan seragam SMP, dia menghampiri Haikal.
"Mikirin apa sih bang, sampe segitunya" ucap anak itu, Haikal menoleh ke belakangnya. Ternyata itu sepupunya.
"Gue gak mikirin apa-apa" balas Haikal.
"Boong dosa loh bang" ucap nya lagi.
"Serah lu dah!, Mau apa ke sini?" Tanya Haikal, karena biasanya sepupunya ini masuk ke kamarnya hanya ada butuhnya saja.
Anak itu tersenyum lebar "hehe, tau aja Lo bang, gue pinjem duit dong, ATM gue di sita" ucapnya.
Haikal memutar bola matanya malas "Ya itu derita Lo!"
"Jangan gitu lah bang, sebagai sepupu yang baik, bang ikal harus kasih gue duit ya?, Lo kan baik, ganteng lagi" pujinya.
"Halah! Ngomong gitu pas ada maunya doang" cibir Haikal.
"Ayolah bang, seratus ribu aja, buat jajan" pinta anak itu.
"Gak! Pergi Sono pergi!" Haikal mendorong paksa anak itu supaya keluar dari kamarnya, lalu mengunci kamarnya rapat-rapat, bisa habis uangnya kalau terus di pinta oleh sepupunya.
💚💚💚
Sabtu Pagi Jam 07.30
berhubung pagi ini Jevano tidak bekerja, Jadi dia memilih untuk membereskan rumahnya, seperti mencabut rumput, dan juga mengepel, yang paling utama adalah membersihkan kamar ibunya yang sudah lama tidak di bersihkan.
Saat ini Jevano sudah ada di kamar ibunya, dia melihat sekelilingnya yang terlihat sangat kotor, sudah banyak debu dan juga sarang laba-laba, dia mengambil sapu untuk membersihkannya.
Setelahnya dia akan mengangkat kasur itu, untuk membersihkan debu yang ada di bawah kasur.
"Evan!" Panggil Jevano.
Revano langsung menghampiri Jevano "ada apa?" Tanya Revano.
"Bantuin angkat kasur, mau di bersihin" ucap Jevano. Revano mengagguk.
Mereka berdua mengangkat kasurnya dengan mudah, setelah itu Jevano menyapunya agar tidak banyak debu, dan nanti dia akan mengepelnya.
"Ada yang mau di bantu lagi?" Tawar Revano.
Jevano menggeleng "gak ada".
"Evan mau cabut rumput aja deh ya, di depan" ucap Revano.
"Udah gak usah, kamu main aja sana, ke rumah temen kamu"
Revano menggeleng"enggak deh, mending bantuin mas vano di rumah, masa mas vano beresin ini sendirian, nanti kalo mas vano capek Gimana?, Mas vano gak boleh kecapekan"
Jevano tersenyum mendengar perkataan adiknya "yaudah, kita beresin bareng-bareng"
💚💚💚
Jevano baru saja selesai mandi, sedangkan Revano dia tadi pamit untuk main ke rumah temannya setelah selesai membantu Jevano.
"Udah lama gak ziarah ke makam ibu, mending ke sana deh" Gumamnya.
Dia bersiap untuk pergi ke makam ibunya, sudah lama sekali dia tidak pergi ke sana, karena tidak sempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA JEVANO || ON GOING ✓
Ficção GeralJEVANO ADRIAN SYAPUTRA. seorang laki-laki yang memiliki paras yang sangat tampan dan juga memiliki otak yang sangat cerdas, dia juga sangat sering tersenyum meskipun di balik senyuman itu terdapat banyak goresan luka. Di umurnya yang baru 17 tahun...