Episode 4. Cemburu

24 7 5
                                    

Pembalasan segera dimulai haha
Enaknya disuruh ngapain ya...


Jangan lupa vote dan comment  dulu yah gaes
Biar nulisnya makin semangat...

Setelah pulang kuliah Ayana dan Ayuna menunggu Rizvan di parkiran khusus mobil. Beberapa menit kemudian cowok yang mereka tunggu muncul di depan mata.

"Lagi ngapain lo berdua? Parkiran motor kan bukan di sini?" tanya Rizvan.

"Lo nggak lupa kan? Mulai hari ini lo harus ikut bantuin kita di butik. Gue harap lo nggak berusaha melupakan itu," jawab Ayana.

"Iya, gue ingat. Tapi kan gue mesti pulang dulu, mandi. Masa mau ketemu banyak orang bau keringat. Yang ada orang-orang pada kabur," kata Rizvan hanya beralasan.

"Udah, nggak usah. Kelamaan. Entar lo kabur lagi," kata Ayana.

"Enggak," jawab Rizvan sebal.

"Oh iya, mana HP lo?" tanya Ayana.

" Buat apaan?" tanya Rizvan balik.

"Pinjam sebentar," jawab Ayana. Rizvan lalu memberikan HPnya.

Ayana lalu mengetikkan nomor WAnya di HP Rizvan, lalu mengirimkan pesan ke HPnya sendiri.

"Nih HP lo, di situ udah ada nomor WA gue dan gue juga udah punya nomor WA lo. Jadi selama lo masih bantu-bantu di butik gue, lo jangan coba-coba kabur atau ganti nomor WA tanpa alasan yang jelas, ngerti?" kata Ayana sambil menyodorkan HP Rizvan.

"Terserah gue dong. Asal lo tahu aja dari gue kecil sampai sebesar ini nggak ada orang yang pernah ngatur hidup gue," kata Rizvan.

"Tapi selama tujuh hari nanti gue berhak ngatur lo, gue kan boss lo, " ucapan Ayana.

"Oke, kalian berdua kalau dibiarin terus ujung-ujungnya biasanya perang dunia lagi. Jadi, lebih baik kita sekarang langsung berangkat saja, ini udah siang banget, " kata Ayuna sambil melirik ke arah jam tangan. Ia sengaja menengahi pembicaraan mereka karena kalau dibiarkan terlalu lama maka bisa terjadi perang dunia lagi.

"Oke, baiklah. Kak Ayu lo bareng dia aja, gue mau berangkat ke toko dulu sekarang," kata Ayana lalu pergi ke arah dimana motornya diparkirkan.

"Awas kalau lo macam-macam ke kakak gue," ancam Ayana ke Rizvan.

"Udah, biarkan saja. Jangan diambil hati ya? Dia memang suka ngomong sembarangan, tapi sebenarnya dia baik kok," kata Ayuna berusaha menenangkan Rizvan.

****

Geng CB minus Rizvan sedang latihan basket di lapangan bersama dengan tim mereka untuk persiapan tournament. Andra berjalan ke pinggir lapangan untuk istirahat, ia lalu memeriksa HPnya takut ada yang penting.

"Kapten tim kita ke mana nih? Tumben nggak ikut latihan?" tanya Bagas salah satu anggota tim basket mereka.

"Lagi tugas negara," jawab Andra.

"Tugas negara apa? Skripsi? Kan masih lama," kali ini Indra yang bertanya.

"Ya pokoknya ada urusan. Udah lah, tournament masih lama  juga, lagian dia bisa latihan sendiri di rumahnya," jawab Andhika.

"Tapi ngomong-ngomong lagi diapain ya dia sekarang? Ngebayanginnya kasihan juga," kata Andra membicarakan Rizvan.

"Emang sekali-kali dia mesti ngerasain kayak gitu supaya sedikit lebih dewasa," jawab Andhika.

*****

Ayuna dan Rizvan sudah sampai di butik. Semenjak kedatangan Rizvan, butik itu menjadi lebih ramai pengunjung. Dibalik sifat Rizvan yang kekanak-kanakan dan suka seenaknya sendiri, ternyata dia bisa bersikap ramah, sabar dan sopan terhadap orang lain, terbukti saat menjalin komunikasi dengan teman barunya di butik dan saat melayani para pengunjung yang kadang-kadang rewel. Ayuna yang dari tadi mengamati pun sempat terheran-heran karena Rizvan bisa se humble itu kepada mereka.

Mr.Arrogants vs MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang