Episode 1. Dimulainya Perang Dunia Ketiga

41 15 7
                                    

Jangan lupa like dan commentnya...

Mata kuliah hari ini sudah selesai, semua mahasiswa dan mahasiswi berhamburan keluar. Ayuna segera ke parkiran karena biasanya Ayana sudah menunggu di sana. Terlihatlah adiknya itu sedang duduk di atas jok sepeda motor.

" Lo bolos kenapa lagi?" tanya Ayuna setelah berdiri di samping Ayana.

"Gue kesel sama orang, bikin mood gue hancur," jawab Ayana sembari merogoh saku tasnya untuk mencari kunci motor.

"Terus ribut lagi? " tanya Ayuna.

"Jelas, " jawab Ayana singkat, lalu menyalakan motornya.

"Aya adikku sayang, lo ribut sama siapa hari ini?" tanya Ayuna dengan nada pelan yang dibuat-buat. Ia sudah jengah dengan tingkah adik kesayangannya ini.

"Ayuna kakakku sayang, lebih baik sekarang kita pulang dulu, gue malas bahas itu sekarang," jawab Ayana dengan nada yang sama. Ia sengaja mengalihkan pembicaraan.

"Hhhhh... " Ayuna menghela nafas mendengar jawaban dari Ayana.

Pletakkk

"Au sakit kepala gue kak," kata Ayana sambil mengusap kepalanya yang sakit karena dijitak oleh Ayuna.

"Biarin, gemes gue ngeliat tingkah lo yang kayak bocah, kapan lo dewasanya?" omel Ayuna.

"Udah dewasa," jawab Ayana singkat.

"Ya bertingkahlah layaknya orang dewasa, jangan suka bolos terus," omel Ayuna lagi.

"Kak kalau kita ngomongin ini terus tuh nggak tahu sampai kapan selesainya, lebih baik kita pulang dulu sekarang atau kita akan pulang besok pagi gara-gara debat," jawab Ayana lalu melajukan motornya.

"Dasar, adik gue kok begini amat ya? Jangan pulang dulu, anterin gue ke butik, " kata Ayuna.

*****

Jarum jam menunjukkan pukul 19.00 WIB. Ayana sedang makan malam bersama keluarganya.

" Ayah, ibu, aku pindah kuliah aja ya? Kita cari yang biayanya tidak terlalu tinggi supaya ayah dan ibu tidak terlalu pusing, apalagi kami kan berdua," pinta Ayana.

"Tidak usah sayang, lagipula kalian kan di sana juga dapat beasiswa," jawab ibu. Ayana mengerucutkan bibirnya karena permintaannya tidak disetujui oleh ibunya.

"Sudah Ay, jangan manyun begitu. Kalau lo nggak bikin masalah Insya Allah beasiswa kita nggak akan dicabut dan kita bisa kuliah sampai selesai," kata Ayuna sambil membereskan piring-piring kotor di atas meja makan.

"Tapi kan... " kata Ayana menggantung.

"Sudah, kita jalani aja, yang penting kita berusaha supaya tidak mengecewakan ayah dan ibu. Lagipula bukannya dulu kamu ingin kuliah di sana?" tanya Ayuna.

"Iya, tapi itu dulu, sekarang sudah enggak," jawab Ayana sebal.

Malam semakin larut namun mata Ayuna masih terjaga, padahal sudah satu jam lebih dia berbaring di atas tempat tidur, membolak-balikan posisi tidurnya berharap rasa kantuk segera datang. Akhirnya ia keluar untuk mencari angin.

Drrtt... drrtt...

Tiba-tiba handphonenya bergetar, tanda sebuah pesan masuk. Ternyata itu pesan video dari Rahma

"Rahma kirim video apa nih?" tanya Ayuna pada diri sendiri.

Drrtt... Drrtt...

Handphone Ayuna kembali bergetar, kali ini Rahma mengirim pesan kalimat ke Ayuna.

Mr.Arrogants vs MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang