Episode 11. Deklarasi Cinta

9 2 8
                                    

Hai teman-teman balik lagi di cerita aku...
Jangan lupa vote dan comment ya

Di kantin kampus Ayana akan makan siang dengan beberapa orang temannya. Dari arah berlawanan beberapa orang laki-laki juga sedang berjalan, ada yang sambil membawa makanan ada juga satu diantara mereka yang membawa bola voli, mereka hendak mencari meja kosong. Tampaknya mereka adalah segerombolan anak-anak tim voli yang sedang beristirahat.

Karena asyik mengobrol, Ayana yang sedang kurang berhati-hati sampai menabrak salah satu dari sekelompok laki-laki tersebut. Pria yang ditabrak langsung marah karena pakaiannya kotor akibat terkena tumpahan makanan dan minuman yang ia bawa.

"Heh! Hati-hati dong kalau jalan, lihat nih makanan dan minuman gue tumpah semua ke baju!"

"Eh maaf, gue nggak sengaja, " jawab Ayana, ia mengeluarkan sebuah sapu tangan dari saku celananya dan memberikannya kepada laki-laki tersebut untuk membersihkan bajunya yang kotor itu.

"Nggak perlu!" kata laki-laki itu sambil merebut sapu tangan itu lalu dilemparkan ke wajah Ayana.

"Minggir!" laki-laki itu sengaja menyenggol Ayana dengan keras sampai terjatuh ke lantai.

Merasa tidak terima dengan perlakuan mereka, Ayana lalu berdiri dan menantang laki-laki itu. Namun tanpa dia tahu salah seorang diantara mereka sedang bersiap-siap untuk melemparkan bola ke arah wajahnya. Alhasil, keluarlah darah segar dari kedua lubang hidungnya. Beberapa orang laki-laki itu tertawa puas dengan apa yang mereka lakukan, namun tiba-tiba dari arah belakang Ayana seorang laki-laki datang dan memukuli mereka bertubi-tubi. Siapa lagi kalau bukan Rizvan? rupanya dia melihat semua kejadian itu. Para wanita yang melihat itu lantas berteriak-teriak kengerian.

Kayla, salah seorang teman Ayana langsung mendekat dan mengajak Ayana ke arah kamar mandi untuk membersihkan darah yang mengalir dari lubang hidungnya. 

"Walaupun kelihatan tangguh, tetap aja dia seorang perempuan," kata Rizvan menekankan setiap perkataannya. Ia masih memukuli orang-orang tersebut. Geng CB berusaha menghentikan tindakan Rizvan.

"Kalau membesar-besarkan masalah sama calon istri gue, itu artinya lo semua harus berhadapan sama gue. Paham??" bentak Rizvan pada mereka, ia lalu menghentikan aksi tinjunya.

"Dan untuk kalian semuanya yang ada di sini. Mulai detik ini gue mendeklarasikan bahwa Ayana Putri Adriansyah, mahasiswi jurusan bussiness management semester II adalah calon istri gue. Jadi, kalian tidak boleh mengganggunya apalagi sampai menyakitinya. Jika diantara kalian ada yang berusaha menyakiti dia, maka akan berurusan sama gue juga," Kata Rizvan pada semua orang yang ada di kantin. Dean, Andra dan Andhika tampak tersenyum senang dengan apa yang Rizvan katakan. Bahkan Andra masih sempat merekam deklarasi cinta dari Rizvan barusan.

Setelah itu, Rizvan, Dean, Andra dan Andhika menyusul Ayana dan Kayla ke depan toilet wanita. Mereka menunggu sampai Ayana keluar.

"Lo nggak apa-apa?" tanya Rizvan dengan nada khawatir.

"Nggak apa-apa," jawab Ayana.

Mereka membawa Ayana ke UKS. Ia lalu ditangani oleh petugas medis di sana. Setelah selesai, semua petugas keluar dari ruangan itu meninggalkan Ayana bersama geng CB.

"Apa perlu kita ke dokter untuk memastikan nggak ada cedera?"

"Nggak usah, udah nggak terlalu sakit kok,"

Andra tersenyum melihat ekspresi Rizvan.

"Ciie pasangan baru. Khawatir banget ya?" tanya Andra menggoda Rizvan dan Ayana.

Mr.Arrogants vs MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang