Episode 6. Pertemuan Pertama Dengan Cinta

22 7 5
                                    

Jangan lupa vote dan comment dulu yah gaes
Biar nulisnya makin semangat...

Saat ini Ayana sedang berdiri di atap, melihat ke arah ramainya jalanan depan kampus, pemandangan kota yang terlihat penuh dengan gedung-gedung pencakar langit serta menikmati hembusan angin semilir yang menyapa tubuhnya.

Griiittt

Tap tap tap

Seseorang membuka pintu atap dan mendekat ke arahnya. Dia tahu siapa orang tersebut, namun tubuhnya terasa enggan untuk berbalik.

"Aku mencarimu ke parkiran motor dan di kelas, rupanya kamu malah disini... " kata lelaki tersebut. Suara bariton itu mengukuhkan dugaannya tentang siapa yang datang. Ya benar, itu memang Dean.

"Ada apa?" tanya Ayana padanya.

"Aku hanya ingin memberikan ini padamu," jawab lelaki tersebut. Ia lalu memberikan selembar kertas undangan pernikahan kepadanya.

Deg.

Jantungnya serasa berhenti berdetak. Hatinya hancur berkeping-keping. Air mata pun siap meluncur ke permukaan pipinya. Namun tidak mungkin Ayana menangis sekarang di hadapan Dean. Tidak ada alasan dan juga tidak ada hak untuk menangisi kebahagiaan lelaki tersebut.

Mau tidak mau Ayana harus berbalik untuk menerima undangan itu. Secarik kertas berwarna merah muda yang tanpa Dean sadari akan semakin melukai perasaan gadis yang sedang berdiri di hadapannya. Bertuliskan nama Ayana namun hanya sebagai penerima.

"Aku harap kamu bisa datang," kata Dean. Ia lalu ikut berdiri di samping Ayana.

Beberapa menit berlalu tanpa sepatah kata pun dari mulut mereka berdua.

"Dari tadi kamu diam saja. Apa kamu sakit?" tanya Dean.

"Tidak. Aku tidak apa-apa. Aku rasa sudah tidak ada yang perlu dibicarakan, kalau begitu aku turun duluan," kata Ayana, lalu beranjak pergi dari tempat itu. Dean hanya menatap punggung gadis itu.

Ayuna yang sedari tadi berdiri di depan pintu langsung pergi bersembunyi setelah mendengar Aya akan segera turun. Sebenarnya Dean memang bersamanya saat mencari Aya. Karena itu, Ayuna juga berada di sana dan mendengarkan semuanya.

*****

Ketika Ayana akan turun, tidak jauh dari pintu atap ia bertemu dengan Rizvan. Sebenarnya Rizvan sengaja datang ke atap untuk menemui Dean karena ada yang ingin ia bicarakan dan biasanya Dean ada di sana. Tapi bertemu Aya di pintu atap membuatnya sedikit bertanya-tanya, kenapa ia ada di sini?

"Loh, Aya kok lo belum pulang? Ngapain ada di sini?" tanya Rizvan.

Belum sempat dijawab oleh Ayana, ekspresi Rizvan langsung berubah setelah Dean muncul dari arah yang sama. Tentu saja itu memancing kesalahpahaman di benak Rizvan.

"Oh, gue ngerti sekarang. Kayaknya berita pernikahan Dean dan kak Cinta sudah banyak yang tahu, tapi kenapa kalian berdua ketemuan di sini? Jujur, lo berdua ada hubungan apa?"

"Gue nggak menyangka, lo tega mengambil seorang cowok dari tangan cewek lain," kata Rizvan merujuk pada Ayana.

"Gue nggak seperti yang lo pikir," Ayana membela diri.

"Lalu seperti apa?" tanya Rizvan penuh emosi. Ia langsung menarik pergelangan tangan Ayana dengan sangat kencang hingga gadis itu meringis kesakitan.

"Rizvan, lepasin tangan lo, dia kesakitan," bentak Dean. Rizvan langsung menarik kerah Dean dan menghimpitnya di dinding.

Mr.Arrogants vs MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang