Episode 8. Demam

24 7 6
                                    

'Kenapa dia masih jutek sama gue?' ~Rizvan

Jangan lupa vote dan comment ya teman-teman...

Pukul 19.00 WIB Ayana, Ayuna dan geng CB sudah sampai di rumah. Semuanya lalu turun dari mobil. Ayuna memegangi adiknya berjalan, tapi Ayana menolak.

"Kak, gue bisa jalan sendiri. Nggak perlu dipegangin kayak begini," kata Ayana.

"Udah nurut aja, tadi di depan bandara lo juga pingsan," jawab Ayuna.

"Tapi itu kan tadi kak," kata Ayana lagi.

"Ya ya ya, gue lepas," Ayuna lalu melepaskan tangannya dari bahu Aya.

"Assalamu'alaikum..." kata Ayana dan Ayuna memberi salam bersama-sama.

"Wa'alaikum salam..." jawab bu Riana.

"Kalian ke mana lagi setelah dari bandara? Kenapa sampai jam segini?" tanya bu Riana khawatir, maklum saja namanya juga seorang ibu.

"Eh, ada nak Rizvan dan teman-teman. Mari silahkan duduk. Sebentar ibu buatin minuman," kata bu Riana lagi kepada geng CB.

"Nggak usah repot-repot bu. Kita ke sini cuma mau antar Ayana dan Ayuna pulang saja bu. Ini kita juga mau langsung pulang," jawab Rizvan.

"Loh, kok cepat-cepat? Nggak mau duduk dulu?" tanya Ayuna.

"Nggak Yu, Insya Alloh besok-besok saja, soalnya ini udah malam," jawab Rizvan lagi.

"Oh ya sudah kalau begitu, tapi makasih ya udah antar putri-putri saya pulang ke rumah," kata bu Riana.

"Iya sama-sama bu, kalau begitu kami permisi," kata Andra. Geng CB lalu bergantian menyalami tangan bu Riana.

"Iya, hati-hati di jalan," kata bu Riana.

"Assalamu'alaikum," kata Andhika.

"Wa'alaikum salam," jawab bu Riana, Ayuna dan Ayana, mereka lalu masuk ke dalam rumah.

"Ini Aya kenapa tadi dipegangin?" tanya bu Riana lagi sambil menutup pintu.

"Ayana sakit bu, tadi pingsan," jawab Ayuna singkat.

"Sakit kenapa? langsung masuk kamar aja," perintah bu Riana.

Ayana lalu masuk kamarnya sendiri untuk beristirahat. Tidak lama kemudian bu Riana ikut masuk sambil membawa sepiring nasi dan segelas air minum.

"Kenapa diantar ke kamar bu? Aku kan bisa ikut makan malam," kata Ayana.

"Kamu makan malam di sini saja, udah ibu bawain. Lagipula ayah kamu belum pulang jadi nggak tau nanti jam berapa," jawab bu Riana.

" Ya udah, makasih ya bu," kata Ayana.

" Sama-sama sayang, terus gimana ceritanya kamu bisa pingsan?" tanya bu Riana.

"Ya tadi waktu di bandara aku pusing bu. Terus pas mau pulang kepala aku rasanya makin berat sampai pingsan. Pas aku bangun udah ada di rumah sakit. Tapi aku cuma demam dan kelelahan aja kata dokter, jadi aku boleh pulang. Ibu nggak perlu khawatir," jelas Ayana. Ibu lalu menyentuh kening Ayana.

"Iya, kening kamu panas banget," kata bu Riana.

"Ini nih kamu itu suka makan telat, tidur kemalaman. Kerjaan aja yang kamu pikirkan. Jadinya sakit kayak begini," omelan bu Riana pada anak bungsunya.

"Iya bu, maaf ya bu aku suka nggak mendengarkan apa kata ibu," kata Ayana.

"Iya, cepetan kamu langsung minum obatnya, nanti tidurnya jangan kemalaman. Ibu keluar dulu sebentar ambil kompres," kata ibu.

Mr.Arrogants vs MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang