18

8 5 0
                                    

Beberapa jam kemudian, kala mentari pagi mulai merangkak naik, di Kelas Parasitologi, Pak Rasyid menunjuk Berta menjadi partisipan peraga.

Berta, walau dengan wajah kentara masih mengantuk, justru dengan tangan terbuka bersedia.

Di ruangan itu sebenarnya ada Han, tetapi Berta bersikap biasa saja, demikian pula ketika ia melakoni perjanjian antar-jemput sebelum kelas dimulai tadi, ia bersikap senormalnya dirinya, seolah peristiwa di kafe kemarin itu purna sudah terhapus dari ingatan.

Pada saat bubaran kelas, Berta buru-buru mencegat Pak Rasyid. Dengan hati-hati ia bertanya, "Maaf, Pak, kalau saya lancang. Tapi, kenapa ya Bapak membuntuti saya?"

Dasar NyamukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang