Chapter 13

527 41 3
                                    

Sebelumnya...

"Baiklah, seperti apa kata maumu. Silahkan tunggu saja makanan rumah sakit, kelinci kecil. Maaf mungkin lain kali akan aku buatkan mie instan spesial untukmu," ucap Vegas sambil menampilkan seringai mengejek diwajahnya dan pergi keluar ruangan meninggalkan Pete yang tersipu dan sedikit kesal.

"Eh, tunggu! Kau hutang penjelasan kenapa bisa mengetahui makanan favoritku! Vegaasss," suara Pete meredup beriringan dengan suara pintu yang ditutup.

"Khun Vegas, saya sudah membawa hasil kandungan makanan kemarin," -Nop

.

.

Fall For You - VegasPete FF

Chapter 13

==================================================================

3rd POV

Keduanya kini telah berada di ruang pertemuan khusus yang disediakan rumah sakit tempat Pete dirawat. Sebenarnya Vegas sudah bisa mengira hasil pemeriksaan makanan kemarin sebelum Nop menyerahkan beberapa lembar dokumen lab kepadanya. Digapainya kertas tersebut lalu Vegas membacanya dengan seksama dan... his guess was right. Hanya orang yang memiliki dendam yang niat sekali menyimpan sianida ke dalam makanan untuk menjadi senjata pembunuh.

Brengsek! Untung saja Pete tidak memakannya.

BRAAKK!

Tiba-tiba terdengar suara gebrakan meja yang cukup membuat Nop terperanjat kaget. Dalam keadaan seperti ini tidak ada yang berani menatap pewaris keluarga minor. Namun, beruntung kali ini ada Nop disebelah Vegas. Kalau tidak, mungkin seisi ruangan akan dibuat porak-poranda habis-habisan oleh Si Tuan Muda. Dirangkulnya pundak tegang itu oleh Nop sembari menepuk-nepuk pelan tanda menyuruh Vegas untuk menenangkan diri. Lalu Nop merasakan ketegangan yang ada di pundak tersebut mulai berkurang dan Vegas pun menghembuskan nafas perlahan. Ya, dari sekian banyak bodyguard keluarga minor, hanya Nop yang bisa menenangkan Vegas seakan-akan ia bisa ikut merasakan apa yang tuannya rasakan.

"Khun Vegas, apakah anda baik-baik saja?" tanya Nop dengan ekspresi sedikit khawatir dan Vegas menyukai sisi Nop yang seperti ini. Secara tidak langsung ia sudah menjadi kakak bagi Vegas meskipun pada kenyataannya Vegas anak pertama.

"Aku baik-baik saja Nop, hanya sedikit kesal. Ah iya, bagaimana dengan motif pembakaran hotel kemarin?" tanya balik Vegas karena ia masih merasa sedikit ganjal dengan peristiwa tersebut. Nop kemudian membuka beberapa dokumen lain dan memperlihatkan sebuah siluet pria yang menyulut api di sekitar bar dari tangkapan layar CCTV.

Pria tersebut memakai kemeja putih dengan masker hitam persis seperti orang suruhan. Vegas mengernyitkan alis, Nop yang melihatnya kemudian bertanya apakah tuannya mengetahui sosok tersebut. Gelengan kepala vegas lakukan, bukan. Ia bukannya tidak tahu, tapi ia merasa semakin ganjal. Karena asumsi Vegas yang pertama kali setelah kejadian kebakaran dan dirawatnya Pete adalah ulah Ken.

Tapi setelah dipikir-pikir lagi, saat di hotel Vegas melihat jelas Ken tidak berpindah tempat dari penjagaannya sama sekali. Bahkan ia sempat melihat Ken berkomunikasi dengan Pete sambil mengarahkan pandangannya ke arah...

Ah! Begitu ya, bartender di hotel kemarin ternyata antek juga.

"Khun Vegas, saya pikir dua kejadian ini memang berkaitan dengan target nong Pete. Dan untuk pelakunya sendiri sepertinya orang yang sama," ujar Nop sembari menandai beberapa clue yang ada pada bukti CCTV tadi.

"Benar apa katamu. Bartender itu yang membakar hotel kemarin tapi dia sepertinya hanya kaki tangan. Nop, tolong bawa pria itu ke hadapanku malam ini. Cih, kita lihat sampai mana dia mau berbicara," titah Vegas sembari keluar ruangan.

Ck, menyusahkan sekali. Kenapa paman Korn repot-repot ingin membunuh Pete? Bukankah target dari awal yang dia incar adalah keluarga minor?

Pasti ini ada hubungannya dengan kematian kedua orang tua Pete.

.

.

Di mansion keluarga utama,

Pol sedang sibuk menenangkan Tankhun yang ngambek karena ia masih tidak terima bahwa bodyguard kesayangannya akan pulang kampung esok pagi. Namun, bukan Tankhun namanya jika ia tidak mengancam yang tidak-tidak kepada Kinn untuk mengabulkan permintaannya. Dan Kinn mau tidak mau demi kedamaian mansion ini pun berusaha menuruti keinginan kakaknya tersebut.

"Ai Kinn! Bagaimana jika saat Pete pulang nanti ada hal yang tidak terduga menimpanya?!" ucap Tankhun ketus kepada adiknya. Sementara Pol dan bodyguard lain sepertinya sudah kewalahan, jadi mereka meminta untuk Kinn saja yang mengurus kakaknya yang suka merusuh itu.

"Pete bukan anak kecil lagi dan ingat dia adalah seorang pengawal. Pasti dia bisa menjaga dirinya dengan baik. Phi tidak usah khawatir Pete hanya pulang sebentar," jawab Kinn sambil memijat sedikit pelipisnya yang mulai berkedut.

"Ei kau sendiri belum menemukan pelaku kebakaran kemarin kan? Cih, bagaimana aku bisa percaya denganmu, Kinn!" balas Tankhun kekeuh.

"Yasudah besok phi bisa ikut mengantar Pete hanya sampai halte saja, okay?" tawar Kinn yang sebenarnya tidak digubris oleh Tankhun.

"Ayolah, phi... sehabis Pete pulang ke mansion lagi kau bisa bebas menonton drama bersamanya. Bagaimana? Aku pinjamkan Pete untuk menemanimu 3 hari full deh," 

"Kau serius? Awas saja kalau kau berbohong padaku Kinn! Akan kupotong buah zakarmu itu untuk dijadikan pakan kedua anakku!" semua orang yang ada di dalam ruang pertemuan mansion keluarga utama pun bergidik ngeri mendengar ancaman sadis Tankhun. Memang jika sudah urusan janji Tankhun tidak akan main-main mau itu berhadapan dengan keluarganya apalagi orang luar. Hal ini yang membuatnya dicap cukup gila oleh semua orang.

Kin mengangguk tanda mengiyakan. Setelah itu Tankhun dan pengawal lain pun kembali ke kamarnya untuk melanjutkan bermain games yang sempat tertunda tadi. Pengawal lain hanya bisa menggelengkan kepala seakan-akan sudah terbiasa dengan sikap anak-anak tuan Korn. 

Saat Kinn baru saja hendak pergi ke ruang kerjanya, tiba-tiba ia mendapat panggilan dari Pete. Di dalam panggilan Pete berkata bahwa dokter sudah memperbolehkannya pulang malam ini. Sebenarnya Kinn menyuruh Pete bermalam di rumah sakit saja, namun sepertinya anak itu memaksa dengan dalih ingin menyiapkan barang-barang untuk pulang besok. Kinn pun menyuruh Arm yang ternyata masih ada di sebelahnya itu untuk menjemput Pete. Tanpa sepengetahuan mereka, Ken mendengar obrolan Kinn dan Pete tadi. Seketika Ken mengepal keras tangannya.

Sial! Anak itu selamat lagi.

.

.

Pukul sepuluh malam, waktu yang cukup untuk mulai mengistirahatkan tubuh. Namun tidak berlaku bagi pria yang sedang sibuk meracik minuman keras ini. Baginya, malam adalah kehidupan. Jika mentari pagi sudah muncul, bukannya bangun tapi itulah waktu untuknya beristirahat. Pekerjaan malam memang kadang menjadikan semuanya berbalik dengan kenyataan.

Setelah selesai menuangkan cocktail ke dalam gelas lalu menghiasnya dengan daun mint dan seiris buah jeruk, pria dengan profesi bartender tersebut menyerahkan minuman cantik itu kepada pria berbaju loreng di depannya.

"Silahkan tu.. aarrgh," ia tidak menyangka karena setelah itu pelanggan di depannya mencengkram kuat pergelangan tangannya. Bunyi tarikan pelatuk pun terdengar tipis tanda pelanggan tersebut tidak main-main.

"Terima kasih. Tapi untuk saat ini lebih baik kau tidak banyak bicara," ucap Nop yang kemudian menitah kawan pengawal lainnya untuk membawa bartender tersebut ke mansion keluarga minor.

.

.

Tbc

=======================================

Hai semua, bagaimana kabar kalian? Semoga sehat selalu yaa. Mohon maaf author sempet ngilang dan ga update beberapa bulan, ga kerasa udh ganti tahun aja :')

Makasih banyak untuk kalian yang udh mau nungguin ya. Kedepannya aku berusaha untuk lebih sering update huhu. Sekali lagi, terima kasih <3

Luv u all~

Fall For You - VegasPete Fanfiction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang