Bagaimana jika ternyata Vegas sudah tertarik dengan kepala bodyguard keluarga utama saat mereka bertemu pertama kalinya?
/Tidak jago membuat disclaimer, yang penasaran baca dulu aja/
Semua tokoh di dalam cerita ini milik penulis utama buku Kinnporsc...
Setelah resmi menjadi kepala bodyguard sekaligus ditugaskan untuk menjaga Khun Kinn, aku jadi sering mengikuti beberapa pertemuan atau rapat penting. Seperti malam ini, dimana kedua pihak Keluarga Theerapanyakul berkumpul untuk membicarakan bisnis seperti biasanya. Awalnya sih biasa seperti rapat bisnis pada umumnya, Khun Kinn dan Khun Kan memimpin diskusi mengenai distribusi senapan model terbaru yang didapat dari rekan kerjasama mereka di Rusia.
Ah, jika kalian bertanya kenapa Kinn yang berbicara tidak ayahnya saja, ya sejak tiga hari yang lalu Khun Korn resmi mengumumkan bahwa Kinn, anak kedua dari keluarga utama, yang akan menjadi penerus Theerapanyakul ke depannya. Aku pikir berita ini juga sudah sampai di telinga Khun Kan. Ah, apa jangan-jangan semenjak kabar Khun Kinn yang akan memimpin keluarga ini sehingga Khun Kan menjadi sedikit lebih agresif ya? Karena dari tadi ekspresinya menunjukkan kebencian kepada Khun Kinn. Memang dari dulu kedua keluarga ini tidak pernah akur, tapi baru kali ini aku melihat bagaimana keluarga minor lebih menunjukkan ketidaksukaan mereka kepada keluarga utama.
Saking fokusnya aku melihat interaksi diantara mereka berdua, sampai-sampai aku tidak menyadari kalau Arm, salah satu bodyguard yang pandai di bidang IT, menyenggol lenganku berkali-kali.
"Psstt, Pete. Oii! Aku menyenggol lenganmu dari tadi tapi kau tidak menyahut sama sekali ck :( Kau tidak memikirkan hal yang macam-macam, kan?" bisik Arm kepadaku.
"Ha? oh Arm, ah... maaf aku tadi sibuk melamunkan sesuatu," jawabku sambil menampilkan ekspresi bersalah karena sudah mengabaikan Arm.
"Ishh kau ini, memikirkan apa sih? Khun Vegas?" pertanyaan Arm yang tiba-tiba itu sontak membuat kepalaku menoleh kepadanya.
"Oi, kenapa tiba-tiba kau menebak Khun Vegas? Oh arm tolong, aku baru bertemu dan mengobrol dengannya 30 menit yang lalu di lantai bawah. Bagaimana bisa aku memikirkannya?" tanyaku balik kepada Arm yang sebenarnya membuat Si Empunya juga mengangguk.
"Benar juga, eh tapi..."
"Tapi apaan sih? Arm, jika kau ingin berbicara aku sarankan setelah rapat ini selesai saja. Kau tidak mau mati ditembak Khun Kan gara-gara kita terciduk sibuk menggosip di pojokan, kan?"
"Pete, oi! Sebentar elah belum selesai ngomong nih, main nyela mulu ah. Anu... maksudku apa kau tidak menyadari Khun Vegas semenjak rapat ini dimulai malah memperhatikanmu?" pertanyaan yang dilontarkan Arm kali ini membuatku seketika mematung.
Dengan dalih ingin membuktikan bahwa omongan Arm tadi hanya prasangka dia saja, aku pun akhirnya sekilas mengalihkan pandangan ke meja rapat. Bukan, lebih tepatnya ke kursi dimana ternyata memang benar Vegas sedang memperhatikanku entah sejak kapan. Akibat dari aksi mengalihkan pandangan tadi, otomatis berakibat pandangan kami berdua pun bertemu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
