Chapter 8

640 86 3
                                    

Sebelumnya...

Ya Tuhan, apa ini memang sudah waktunya?

Pete...
Pete, bangun! Apa kau baik-baik saja?
PETE!

.

.

Fall For You - VegasPete FF

Chapter 8

==================================================================

Vegas POV

Sial! Asapnya pekat sekali, uhuk! Ck, apa tidak ada jalan keluar lain?

Aku berusaha mengedarkan pandangan ke sekitar namun percuma, tempat ini sudah hampir sepenuhnya dilahap Si Jago Merah. Pete sendiri juga masih sibuk mencari pintu keluar yang sekiranya masih bisa dilalui.

Isshh... Aku sudah tidak tahan. Asap ini dengan cepat masuk ke dalam paru-paru yang membuatku semakin sesak. Dan disaat itu juga aku melihat sebuah sapu tangan disodorkan oleh Pete kepadaku. Heh, Bagaimana dia bisa sangat peka?

Tanpa berpikir panjang aku pun mengambil dan menaruh sapu tangan itu untuk menutupi hidungku. Ah... Rasanya cukup lega, setidaknya aku bisa bernapas sedikit lebih baik. Bodohnya setelah itu aku masih sempat menanyakan mengapa Pete mau-maunya menolongku yang notabene saingan Kinn. Ya, sudah pasti dia tidak akan menjawabnya, kalaupun mau mungkin jawabannya tidak jauh dari 'karena itu sudah tugasku sebagai bodyguard'.

Sudahlah Vegas! Apa yang kau harapkan dari pria manis di depanmu sekarang? Pernyataan bahwa dia juga memiliki ketertarikan kepadamu?

Bagaimana kalau dia sebenarnya memang pria normal pada umumnya? Tidak seperti kau yang akhir-akhir ini memimpikan seorang pria. Arghh... pikiranku makin tidak waras saja gara-gara kau, Pete!

Saat aku berkecamuk dengan pikiran, Pete ternyata sudah menarik kencang lenganku menuju sebuah pintu keluar. Ck, mengganggu fantasi orang saja! Setelah kurang lebih 15 menit terkurung di hotel itu, akhirnya kami berdua bisa keluar dengan selamat.

Aku mencoba menormalkan nafasku kembali. Menghirup udara segar sebanyak-banyaknya sambil mengecek tempat baru ini, hingga aku mendengar suara seperti sesuatu yang jatuh. Mataku seketika melotot melihat Pete yang ternyata sudah tergeletak tidak sadarkan diri di jalanan aspal itu. Panik menyelimuti pikiranku, aku pun berusaha menyadarkannya dengan berteriak kecil.

Bodoh! Kenapa kau lebih suka mementingkan orang lain daripada dirimu sendiri, Pete.

"PETE! Bangun... ck, aku harus bagaimana? Dan jam berapa sekarang?" Aku pun merogoh saku dalam jas yang aku pakai dan mengeluarkan handphone. Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam. Pantas saja sepi sekali! Setelah menemukan sinyal, aku segera menelpon Nop untuk menjemput sekaligus membawa Pete ke rumah sakit.

.

.

3rd POV

Seorang anak lelaki muda nan tampan terlihat sedang tergesa-gesa berjalan menuju ke sebuah ruang inap. Sorot matanya menjelaskan bahwa ia benar-benar panik dan sangat menantikan seseorang. Berharap kakak kesayangannya baik-baik saja karena mendengar berita bahwa dia terkurung pada kebakaran sebuah tempat pelelangan.

Ia tidak peduli jika orang-orang yang ada di rumah sakit melihatnya sedikit aneh. Yang ia pikirkan sekarang adalah semoga ada kabar baik mengenai kakaknya itu. Tidak sampai 5 menit menelusuri lorong rumah sakit yang cukup luas tersebut, anak lelaki itu sampai di depan sebuah ruang inap bernomor pasien 2504 - Pete Phongsakorn Saengtham.

Terdengar rolling door yang digeser oleh seseorang membuat pria yang sedang beristirahat di sofa ruang inap itu sedikit terperanjat. Lalu muncul suara yang tak asing baginya.

"Hia! Apa kau baik-baik saja? Kenapa hia tidak menelponku dari tadi bahwa ada kebakaran?" tanya Macau tanpa jeda kepada Vegas dengan wajah yang sangat panik.

"Ssstt, kecilkan suaramu, Macau! Kau mau membangunkan Pete?"

"Membangunkan... Eeehh kenapa ada Phi Pete disini?! Hia, kau tidak melakukan hal yang aneh-aneh kan?" Sontak Vegas menjitak pelan kepala adiknya itu yang membuat Macau kesakitan.

"Aw, kenapa menjitak kepalaku? Aku kan hanya bertanya, hia :("

"Justru karena pertanyaan-mu yang aneh-aneh itu membuatku sakit kepala, bodoh! Memang aku akan melakukan hal aneh apa disaat kondisiku masih lemas karena hampir kehabisan napas, hah?!" Macau hanya mengangguk, masih dengan mengelus kepala yang sebenarnya tidak terlalu sakit itu.

Kedua bersaudara itu kini hanya menatap datar ke arah ranjang rumah sakit. Disana terbaring tubuh lemah Pete yang terpasang selang oksigen di hidungnya. Lalu terdengar gumaman dari mulut Pete yang masih memejamkan matanya itu. Ia tidak sadar memanggil nama vegas berkali-kali.

"Vegas, Vegas... Jangan pergi!"

Vegas dan Macau menatap satu sama lain yang kemudian Macau menyenggol pelan lengan kakaknya itu. Menyuruh agar ia mendekati Pete. Dengan ragu, Vegas pun menghampiri Pete yang masih terpejam dengan gelisah. Digenggamnya perlahan tangan pete yang ternyata halus sekali untuk ukuran pria.

Don't worry, Pete. I'm not gonna leave you.

.

.

Keesokan harinya di mansion keluarga utama, Korn masih dengan santai memainkan catur di ruangannya sampai sebuah panggilan menginterupsi. Terlihat nama Kan di layar ponselnya, dan segera ia angkat panggilan itu.

"Korn, aku tahu kau masih menyimpan dendam kepada Phet. Tapi apa harus seperti ini caranya?!" Marah Kan dari arah telepon.

"Memang apa yang aku lakukan? Kau punya bukti kalau aku yang membakar hotel itu? Cih, jangan asal bicara, Kan. Aku tahu kau juga masih tidak terima jika Kinn yang akan menjadi pewaris keluarga ini."

"Brengsek! Kau memang gila kekuasaan dari dulu. Aku sudah tau kenyataan dibalik wajahmu topengmu itu. Awas saja jika sampai Vegas mati gara-gara ulah konyolmu ini!"

Disela obrolan tersebut, tiba-tiba muncul notifikasi pesan dari pria suruhan Korn yang membakar hotel tempat pelelangan kemarin. Seketika wajah Korn makin kesal membaca pesan itu, karena dikatakan bahwa subjek yang hendak dibunuh ternyata selamat. Korn mengumpat dalam hati dan segera mengakhiri pembicaraan dia bersama Kan.

"Halo? Korn, jangan kau coba untuk menutup telepon ini, aku belum selesai bicara!"

"Kau juga sama saja, bahkan Vegas dan Macau membencimu. Sudahlah, aku masih ada urusan," sambungan telepon pun ditutup.

.

.

Tuan, misi kali ini gagal. Orang yang tuan incar selamat dari kebakaran itu.

Received

Sial! Ya sudah, kita beralih ke plan selanjutnya. Pastikan untuk yang kali ini kau berhasil, Ken!

Send

.

.

To be continue

=======================================

Huwaa maapin kemarin author ga sempet update karena tepar kecapean 😭😭😭
Sebagai gantinya nanti hari senin author double update deh ya, do'akan ya gaes ehek.

Ok, segitu dulu. Makin kesini makin kesana ya ini cerita 😃😃 terima kasih sudah membaca!

Have a nice sunday~ 💙❤️

Fall For You - VegasPete Fanfiction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang