Suatu hari, kamil direpotkan oleh tangisan vienna yang tanpa henti sampai kamil harus bingung bagaimana menenangkannya. dia ingin meminta bantuan orang tuanya tetapi mereka sedang ada diluarkota sama halnya dengan mertuanya. Kamil melihat anaknya yang sedang menangis sambil memegangi baju vienna, aku bepikir bahwa aurelia kangen dengan ibunya dan tiba tiba sekelibat dipikiranku untuk memakai baju wanita menjadi ibu ibuan untuk aurelia. Tak berpikir panjang langsung aku buka lemari pakaian vienna yang didalamnya masih tersusun rapi, aku pun mencoba mengenalan dress miliki viena tanpa menggunakan dalaman agar mengetes apa yang direspon oleh aurelia yang sedang menangis, susah payah aku menggunakan dress yang sempit itu terbayarkan karena benar saja aurelia berhenti menangis ketika melihatku mengenakan baju vienna. Aku pun merasa senang dan langsung menggendongnya untuk membuatnya tidur lalu kuletakkan aurel dalam box tidurnya. Aku yang masih mengenakan dress miliki vienna merasa nyaman dan tertarik bagaimana mencoba pakaian yang lainnya. aku kembali membuka isi lemari pakaian vienna dan mengambil beberapa dress, CD, bra milik vienna. Aku mencoba itu semua satu-satu dan ketika setelah mengenakannya aku merasakan hal yang berbeda sebelumnya dari diriku aku merasa kesedihan yang ada diriku akhir akhirnya ini hilang begitu saja karena aku merasa pakaian itu membuat aku semakin dekat dengan vienna dan aurelia. Mulai sejak itu aku memutuskan untuk crossdresser di dalam rumahku agar aurelia selalu merasa happy dan dekat dengan ibunya.
Sudah setiap hari mulai dari kejadian itu, aku sekarang nyaman dengan menggunakan pakaian wanita. Aku juga memesan pakaian wanita, wig, silicon hingga bra secara online. Aku sengaja tidak memotong rambutku. Bahkan di rumah tampilanku lebih hot dan feminim seperti hot mama. Tidak jarang saat menggendong aurelia aku hanya mengenakan tanktop dan hotpants. Aurelia yang baru berusia 8 bulan terkadang merasa dia butuh asupan asi langsung, pernah suatu ketika aurelia tidak mau minum asi seharian yang membuatku bingung harus bagaimana. Aurelia yang sedang menangis ku gendong dia menarik narik area bajuku seakan ingin meminta asi langsung kepadaku dan disitulah aku merasa bingung harus apa lalu aku tidak sengaja menemukan alat untuk pemberian asi di toko online bentuknya seperti pompa yang ada sedotan namun itu ditempeli dibagian puting payudara. Aku langsung membeli dan barang itu pun tiba segera aku mencobanya. Pertama ku lepas tali braku lalu ku isi tangki pompa itu dengan asi dan sedotan yang berbentuk seperti kabel itu aku lekatkan di area puting payudaraku yang datar lalu aku mencoba untuk memangku aurelia seperti seorang ibu yang ingin menyusui anaknya dan benar saja aurelia dengan sigap langsung menyedot area putingku yang sudah ditempeli sedotan pompa asi itu, aku merasakan kegelian yang hebat karena putingku disedot dan diemut oleh aurelia namun perlahan aku terbiasa dengan sedotan aurelia. Aku merasa seperti seorang ibu yang tengah menyusui anaknya, mulai saat itu aku sering memberikan asi kepada aurelia dengan cara seperti itu. Semakin lama pikiranku menjadi keibu-ibuan aku bahkan mengganggap diriku sebagai mama jika si bayi kecil itu menangis. Aku semakin nyaman dengan penampilanku saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
sahabat sejati
General Fictionmenceritakan persahabatan antara kamil ferro raawuz dengan kevin andriliano dari mereka kecil hingga mereka dewasa