dr. Angela pun memeriksa seluruh kondisiku dengan memintaku untuk melepaskan seluruh pakaianku. dr. Angela memuji bentuk tubuhku dan payudaraku yang kencang karena alami, dia juga memegang mr.p ku yang kecil dan lemas itu.
dr. Angela:“Ini kenapa tidak kamu operasi saja? Sambil memegang mr.p ku”
Kamilia: “ah untuk sementara aku tidak ingin mengoperasinya dok, cukup seperti ini saja”
dr. Angela juga mengecek kondisi payudaraku dan menanyakan kenapa aku tidak operasi untuk memperbesar bentuk payudaraku yang sekarang hanya berukuran 34B.
kamilia: “tidak dok, payudaraku tumbuh alami dan aku nyaman dengan ukuran ku yang sekarang. Ohya bagaimana tentang asi yang aku keluarkan?”.
dr. Angela meminta kamilia untuk mengeluarkan asinya dengan pompa, dia pun meminta lab untuk memeriksa hasil asi tersebut.
dr. angela: “hasil cek lab besok bisa kamu bisa lihat hasil sampel asi kamu, untuk sekarang kamu jangan dulu mberikan aurelia asi sampai hasil sampel itu keluar” aku pun menurutinya.
dr. Angela mencandaiku: “kalo itu bukan suami kamu lantas itu siapa? Adik kamu?”
Kamilia: “engga kok dok, itu sahabatku”.
dr. Angela: “kenapa kamu tidak mencoba bersamanya saja? Apa kamu tidak menyukainya? Jika dia single dia sangat cocok denganmu karena sudah akrab dengan anakmu” aku hanya tersenyum menanggapi candaan dr. Angela. Selepas dari sana, aku pun ingin mampir ke mall untuk belanja kebutuhan dan meminta kevin untuk pulang saja, namun ia tetap memaksa mengantarku ikut karena dia senang bermain dengan aurelia.
Kami sampai di mall, kevin baru saja membuka pintu mobil untukku dan aurelia
“gila kevin bener bener gentleman banget” ujar aku dalam hati. tak jarang didalam malll banyak yang memperhatikan kami sebagai seorang suami istri bahkan security disana juga menganggap kevin sebagai suami aku. Kevin tidak merasa risih dia pun membisik telingaku “sudah tidak apa apa jika nanti ada yang menganggap aku suami kamu mil, iyain aja”, aku pun kaget mendengar bisikan kevin.
Kevin membantu mendorong troli belanjaan sementara aku mengambil barang sambil menggendong aurelia, kami juga mampir ke restoran untuk makan bareng dan kulihat kevin yang akrab sekali menyuapi aurelia sedikit makanan. Selesai semua urusan di mall, kevin pun mengantarku pulang dan lagi lagi dia kembali bersikap gentle dan membukakan pintu juga memasukan belanjaan di mobilnya. di perjalanan pulang aurelia yang rewel karena minta mimiik aku teringat pesan dr. Angela namun karena aku tidak bawa botol susu jadi terpaksa aku melanggar perintahnya dan tetap menyusui aurelia hingga dia tertidur, kevin yang menyetir ikut memandangiku dan dia salah fokus dengan payudaraku yang bisa menyusui.
Kevin: “lo bener bener udah kayak cewek tulen ya mil, payudara lo dah bisa keluarin asi. Gimana rasanya? Geli engga? Hahahaha. engga nyangka juga lo jadi ibu yang telaten banget”
Aku: “iyaa nih hehehe, aku juga kaget loh vin makanya tadi aku check up ke dokter. aku benar benar nyaman vin, rasanya seperti ada aliran yang terikat denganku ya anakku sendiri meski bukan aku yang melahirkannya”
Kevin: “loh emang lo pengen banget bisa melahirkan?”
Aku: “pengen lah vin, siapa sih perempuan yang gamau hamil trus melahirkan anaknya sendiri. Aku juga mau kayak gitu”
Kevin tiba tiba menanyakan keberadaan mr.p ku, kevin: “mil gimana lo mau melahirkan, lo aja engga punya rahim dan btw mr. P lo msh ada kan?”
Aku: “iyaa nih masih menggantung aja tapi udah kecil dan engga bereaksi”
Kevin: “kenapa engga lo operasi aja?”
Aku dengan nada bercanda: “belum mau vin, masih nunggu pangeran yang mau menerimaku apa adanya baru deh kepikiran buat operasi” diiringi dengan suara tawa kami berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
sahabat sejati
General Fictionmenceritakan persahabatan antara kamil ferro raawuz dengan kevin andriliano dari mereka kecil hingga mereka dewasa