10

12K 929 43
                                    

"Met pagi pacar!" Zee sumringah dalam menyapa Marsha, karena perdana menyapa Marsha dengan status pacar.

Marsha yang baru datang itu terkekeh geli melihat tingkah pacarnya itu.

"Jamet bangat ew" balas Marsha, Zee cemberut.

"Kok malah ngatain jamet?? Harusnya bilang 'selamat pagi juga pacar' gituuu, terus kiss aku" kata Zee, Marsha menaikan alisnya.

"Ini beneran seorang Azizi safaa Asadel yang sering ngajak debat gua terus itu??? Serius?? Kok alay si??" Tanya Marsha dengan ekspresi tidak menyangka yang ia buat- buat.

Zee memandang sebal.

"Ini beneran seorang Marsha Lenathea yang sering kalah debat terus nangis itu bukan si?? Kok sekarang ngeselin bangat???" Gantian, sekarang Marsha yang menatap sebal.

Zee tertawa. Lalu memasangkan helm biru miliknya ke Marsha.

"Tumben kamu ngajak naik motor?"  Tanya Marsha sambil matanya melihat Zee yang masih merapihkan rambutnya yang berantakan karena helm.

"Iya, soalnya aku pengen dipeluk pacar" jawab Zee sambil tersenyum menggoda Marsha.

Marsha jelas salting, terlihat dari pukulan pelannya pada lengan kanan Zee. Zee tertawa lagi.










___

"Shel please lah, ini ga kaya yang kamu pikirin!" Adel tergesa mengejar Ashel, mereka saat ini berjalan di lorong sekolah menuju kelas Ashel.

Ashel tidak mau mendengarkan. Dia mempercepat langkahnya untuk menghindari Adel.

Memang semesta selalu adil, saat Zee dan Marsha sedang berbahagia sebagai pasangan baru, Adel dan Ashel si pasangan lama malah terserang badai di hubungan mereka.

"Shelll... please.. dengerin aku dulu.." rengek Adel sambil mencoba memegang lengan Ashel.

Ashel hela nafasnya, saat matanya melihat banyak murid yang melihat mereka. Ia pun berhenti, dan menarik Adel ke arah taman belakang.

Ashel menatap Adel. Adel masih dengan wajah memohonnya.

"Apalagi Dell?? Apalagi?! Udah jelaskan? U are cheating on me! Its enough, we are done."  Ashel menahan emosinya, air mata yang sejak semalam hadir itu untuk sekarang ia tahan.

Adel menatap sendu.

"Don't say that.. please shel.." pinta Adel, namun Ashel hanya melengos dan pergi meninggalkan Adel yang air matanya sudah jatuh ke pipi.












___

Zee menggandeng tangan Marsha. Mulai hari ini ia ingin semua orang tau, bahwasanya gadis cantik di sampingnya itu sudah menjadi paten miliknya.

Kedatangan kedua ketua itu menjadi pusat perhatian murid- murid, ada yang berspekulasi, ada yang memandang iri, ada juga yang senang karena akhirnya yang sering ribut itu nampak akur.

Zee mengantar Marsha ke kelasnya. Sampai kelas Marsha, genggaman itu tak kunjung dilepas Zee, Marsha menatap heran.

"Kamu mau ikut masuk kelas aku kah?" Tanya Marsha, Zee menggeleng.

Marsha tersenyum dan mengangkat genggaman tangan mereka.

"Then, mau sampai kapan kamu pegangin tangan aku gini?" Pertanyaan Marsha ini mengejutkan Zee, Zee dengan refleks melepas genggaman itu, membuat Marsha tertawa, sedangkan Zee salah tingkah.

"Udah gih sana ke kelas mu" titah Marsha, Zee mengangguk namun tak kunjung pergi dan malah terus menatap Marsha, Marsha berkacak pinggang.

"Apalagi deh Azizi Asadel??"

Enemies to Lovers [zeesha ff]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang