Terlewat satu minggu keduanya berpisah, tidak ada lagi sapa, tidak ada lagi juga basa basi seperti biasa. Benar- benar terasa asing bahkan untuk orang- orang disekeliling mereka.
Kathrin membuang nafasnya kesal, pasalnya pulang sekolah ini ada rapat sekolah, membicarakan tentang acara ulang tahun sekolah yang diorganisir untuk terakhir kalinya oleh osis dan mpk angkatan Zee dan Marsha.
Keduanya nampak angkuh satu sama lain, Zee yang kembali ke awal sikap dia yang angkuh serta dingin, dan Marsha yang terlihat sangat berbeda dari biasanya, saat ini ia terlihat malas dan itu membuat Zee menatap tidak suka.
"Tolol! Tugas terakhir malah ga beres ginih?! Ga becus lo semua anjing!" Zee berkata sangat kasar, tentu saja ini bukan Zee yang biasanya, terlihat ada ego yang ditinggikan karena perasaan pribadi.
Semua orang bersikap canggung karena Zee yang marah itu, lain lagi dengan yang lain Marsha justru malah tersulut.
"Bagus lo ngomong begitu?? Paling mantep dah lo sampe tolol tololin anak orang!" Sambar Marsha memulai api perdebatan.
Zee menatap Marsha tajam, begitupun Marsha menatap Zee tajam.
Suasana panas ini membuat Adel, Ashel, Christy dan Kathrin menatap acuh, mereka merasa nostalgia, sudah lama keduanya tidak berdebat sepanas ini.
"Ya kalo ga mau di tololin kerja yang bener! Tugas terakhir tapi lo yang ketuanya aja males malesan! Udah lah anjing gua skip aja, urusin dah tuh organisasi lo yang ga becus lo pimpin itu!" Ujar Zee sambil mendorong kursinya ke belakang dan bangun pergi meninggalkan ruang rapat.
Marsha yang melihat itu tentu saja kesal, dan tanpa kata ia mengejar sosok Zee itu.
Yang lain saling menatap.
"Susul ga?" Tanya Flora pada Christy.
"Engga ah aku males" jawab Christy.
"Biarin aja nanti juga ciuman" itu datangnya dari Adel yang menyenderkan kepalanya dibahu Ashel.
Ashel dan teman- teman yang lain hanya diam dengan pikiran mereka.
"Mau kemana lo?!" Marsha yang mengejar Zee itu menarik tangan Zee kasar, membuat Zee berhenti berjalan dan berbalik menatap wajah yang menatap nya benci itu.
Zee menaikan alisnya.
"Urusan lo bangat nanya gitu?" Zee saat ini benar benar tidak boleh disenggol, karena moodnya betulan tidak bagus.
"Lo bilang gua ga becus jadi ketua?! Look at u! Lo lebih ga becus! Ga bertanggung jawab! Ninggalin rapat sesuka lo?! Lo pikir lo siapa!" Marsha menarik tubuh itu kasar, membuat keduanya berhadapan sengit begitu dekat.
Zee menatap mata indah itu, kalau saja mereka masih berhubungan, andai saja Marsha masih kekasihnya, rasanya jika melihat mata yang menatap kesal itu Zee ingin menenangkannya dengan pelukan, namun nyatanya tidak begitu, seketika hati Zee sakit saat sadar justru emosi yang dirasakan Marsha saat ini penyebabnya adalah dia.
"lepas" Zee melepas kasar tangan yang menarik bajunya itu, membuat Marsha terkejut.
Zee juga terkejut sebetulnya, baru Zee ingin meminta maaf, seseorang lebih dulu menginterupsi.
"Lo gausah kasar dong sama cewek gua anjing!" Brandon datang dari lapangan basket, sepertinya habis bermain basket dan tidak sengaja melihat pertengkaran Zee dan Marsha.
Zee menegup ludahnya sulit, ada sesak yang terasa sangat, begitu matanya melihat tubuh cantik itu dipeluk perhatian oleh orang lain yang bukan dirinya.
"Dia yang narik gua duluan anjing! Lo ga usah sok tau!" Suara Zee berat, ada amarah di dalam suara itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemies to Lovers [zeesha ff]
Fanfictionkalo kata orang si, kebanyakan ribut bisa jadi cinta, dan kalo terlalu cinta bisa jadi ribut. jadi hati- hati aja si ya buat Azizi Asadel si ketua MPK sama Marsha Lenathea si ketua osis yang sering bangat ribut, bisa jadi nih ya, dari musuh adu meka...