⚠️cw: ciuman👩🦯👩❤️💋👩
"Cantikku.. aku mau minta izin boleh ga?" Zee dengan ponselnya menelpon Marsha. Marsha yang sedang tidur- tiduran di kasurnya itu menaikan alisnya bertanya-tanya.
"Izin buat apa?"
"Nemenin Adel ke HW" sebenarnya Zee takut sendiri untuk izin ini, namun dia ingin Marsha tahu segala sesuatu yang memang harus diketahui Marsha.
Marsha tidak langsung menjawab, ia terdiam sebentar, pun menghela nafasnya kasar, membuat Zee mengigit bibirnya gugup mendengar hela nafas itu.
"Nemenin doang berarti ga minum kan? Aku ijinin kalo kamu janji ga minum dan jangan sampe aku tau kamu godain orang lain" kata Marsha di seberang telepon.
Zee terkekeh.
"Mana ada aku godain orang lain, kamu kan satu- satunya yang ku suka" goda Zee.
Zee semakin terkekeh mendengar decihan Marsha.
"Pulang jam berapa? Jangan terlalu larut, besok kamu kan mau ketemu mamah ku" kata Marsha mengingatkan Zee.
Zee mengangguk- angguk walau tahu jelas Marsha tidak akan tahu.
"Tenang sayang ku... aku ga bakal lupa buat ketemu mamah mu, aku pulang sebelum jam 12, berarti jam 11 an ya?" Ujar Zee, diiyakan Marsha.
"Iya gih, kamu hati- hati ya ke hw nya" pesan Marsha membuat Zee tersenyum.
"Iya sayang ku... udah gih kamu istirahat, sleep tight ya... mimpiin ciuman sama aku oke??" ujar Zee dalam mode si Azizi ngeselin Asadel.
Marsha diseberang berdecih sebal mendengar godaan Zee itu, tidak menjawab omongan Zee, ia lekas mematikan sambungan telepon mereka, menolak diajak berpikir ke arah sana oleh Zee, Zee terkekeh melihat respon Marsha, merasa senang jika menggoda si polos Marsha ini.
___
"Pesen aja Zee yang lu mau, gua yang bayar"
Keduanya baru sampai di HW, Adel sudah menawarkan diri untuk mentraktir Zee yang mau menemaninya ini. Zee menggeleng.
"Ga minum gua" katanya.
Adel yang sedang meminum alcohol di gelas kaca itu melirik Zee.
"Tumben"
Zee terkekeh, iya, tumben sekali Zee tidak minum jika ke tempat- tempat seperti HW ini, satu nama menjadi alasannya, Marsha, karena Marsha melarangnya untuk minum.
"Ga dibolehin Marsha" kata Zee sambil tersenyum.
Adel di sampingnya terkekeh.
"Selama kita temenan rasanya baru kali ini gua liat lo senurut ini sama orang selain tante Shani sama tante Gre, sama adek lu aja perlu dia ngancem lu dulu, baru lu dengerin. Lu sayang bangat ya sama Marsha?" Tanya Adel, memulai pembicaraan berat perkara cerita romansa mereka berdua.
Zee makin tersenyum, mendengar nama Marsha saja rasanya Zee sudah rindu sekali.
"Percaya ga kalo gua bilang suka Marsha dari lama?" Tanya Zee. Adel menatapnya sambil meneguk air di gelas kaca yang ia tuang dari botol kaca di meja.
"Gimana?"
Zee mengambil cola di meja, membukanya dan meneguknya, ia kembali memikirkan cerita masa lalu yang selalu ia simpan sendiri selama ini.
"Gua suka sama Marsha udah lama Del, inget bangat waktu itu gua dan dia telat mpls di hari kedua, kita di hukum buat bersihin sekolah, gua dan Marsha kebagian bersihin perpustakaan, dan disanalah gua mulai suka sama Marsha, gua awalnya ga mau terima perasaan ini, bukan ga terima si, lebih tepatnya gua ga sadar kalo perasaan ini tuh namanya suka, setelah kejadian itu sebenernya ga ada lagi interaksi gua sama dia, karena kaya yang lu juga tau, dia anak IPA dan gua anak IPS, dan kita baru ketemu lagi di kepengurusan sekolah, dengan gua yang masih inget jelas siapa dia.. tapi ga tau gimana, interaksi gua sama Marsha malah ribut yang debat terus, bikin gua mogok seketika buat ngedeketin dia" cerita Zee.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemies to Lovers [zeesha ff]
Fanfictionkalo kata orang si, kebanyakan ribut bisa jadi cinta, dan kalo terlalu cinta bisa jadi ribut. jadi hati- hati aja si ya buat Azizi Asadel si ketua MPK sama Marsha Lenathea si ketua osis yang sering bangat ribut, bisa jadi nih ya, dari musuh adu meka...