Buat-buat teman-teman yang baru aja mampir ke cerita ini. Sebelum dibaca diharapkan untuk membaca Season 1-nya dulu yang berjudul, "Bidadari Yang Tak Diinginkan."
Diharapkan pula sebelum membaca untuk memfollow Author sebagai bentuk dukungan kepadanya.
Terimakasih :)
~oOo~
Seorang gadis berusia sekitar dua belas tahun berjalan dengan ceria di koridor sekolahnya sambil memeluk buku-buku yang barusan dia pinjam dari perpustakan. Dia melompat-lompat kegirangan.
BUGH!
Gadis itu terjatuh dan buku-buku yang dipegangnya berserakan. Dia meringis sebab tangannya diinjak oleh salah satu teman, dengan sengaja. Tapi si gadis tak mampu berteriak sebab gadis itu bisu tapi tentu dia bisa mendengar suara tawa ejekan dari teman-temannya dengan alat bantu dengar yang dia kenakan dibalik kerudungnya.
Ya, gadis itu baru saja dengan sengaja di dorong hingga jatuh dari belakang oleh teman-temannya. Mereka ada tiga orang. Sebut saja Wahyu dan Egi yang mendorong si gadis, lalu Enzo yang menginjak kakinya dengan sengaja. Mereka tertawa sangat kencang.
''DASAR BISU! TULI!''
''BWAHAHA!''
''Eh kalian ngapain sih, minggir nggak.'' Seorang anak perempuan sebut saja Eca-sahabat gadis tuli tersebut. Dia mendorong Enzo hingga terhuyung. Kemudian Eca berjongkok membantu membereskan buku-buku yang terjatuh dan membantu gadis tuli itu berdiri.
''Aruna kamu gak papa?'' tanya Eca khawatir pada gadis tuli itu. Namanya Aruna. Gadis itu menggeleng dan menggerakan tangannya mengatakan bahwa dia baik-baik saja.
''ENZO! Kamu punya masalah apa sih sama Aruna, seneng banget ngebuli dia?'' Eca mengepalkan kedua tangan disamping badan, tanda dia sedang marah.
''Hmph!'' Enzo menyeringai. ''Sudah jelaskan? Ini sekolah untuk orang-orang normal sedangkan dia, CACAT! Gak cocok sekolah disini.'' Enzo melebarkan matanya.
Anak itu memang tidak suka dengan Aruna sejak kedatangannya sebagai murid baru di sekolah tersebut beberapa bulan lalu. Seperti apa yang dikatakannya, sekolah ini merupakan sekolah untuk orang-orang normal bukan cacat seperti Aruna.
''IIIH, Mentang-mentang papa kamu donatur di sekolah ini kamu seenaknya bertindak semau kamu. Eh, asal kamu tahu Aruna itu jauh lebih baik dari kamu, kamu, dan kamu.'' Eca menunjuk satu-satu ke Enzo, Wahyu dan Egi.
''Meski dia cacat fisik tapi dia gak cacat otak kayak kalian. WEEEEK!'' Ledek Eca, bermakhsud mengatakan bahwa ketiga bocah itu bukan anak yang pintar.
''Eh ngomong apa kamu barusan?'' Enzo kesal
''CACAT OTAK! WEEEEK. Ayo Aruna kita pergi dari disini.'' Eca merangkul Aruna pergi dari sana tidak lupa sebelumnya dia menginjak kaki Enzo sampai anak itu kesakitan tidak bisa mengejar keduanya.
_____________________________________Bagaimana PROLOG nya guys? 😁
.
Sudah bisa menebak siapa bocil-bocil itu kah?
Kalau belum bisa nebak, FIKS! harus baca Serial pertamanya ><"Bidadari Yang Tak Diinginkan."
.
BTW salam terimakasi dari author buat yerobun sekalian yang sudah meluangkan waktu untuk membaca kisah ini.
And terimakasi sudah mengikuti Serial Pertamanya 😃
.
lanjut ke Chapter 1 Yuk
HAPPY READING 😘Elsa Salsabila (Eca) / 12 tahun
(Sahabat Aruna)01.09.2022, Annisa Jyo
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Bunda, Ayah Dimana? [SUDAH TERBIT]
General FictionSeries kedua dari "Bidadari Yang Tak Diinginkan." Sepuluh tahun Arum telah pergi dari kediaman keluarga Jaster. Selama sepuluh tahun itu pula dia merawat dan membesarkan putrinya sendiri dengan bantuan Bagas, sahabatnya. Dan selama itu pula putri k...