Enzo terlihat gelisah di sisi ranjang papa yang masih terbaring memejamkan mata. Anak itu memikirkan pekataan papa seolah papa mempuyai anak dan istri lain selain mama dan dirinya. Ingin sekali Enzo bertanya tapi sudah dua jam papa belum juga sadar.
Sedangkan mama terlihat mondar-mandir terus disisi lain ruangan semenjak kakek dan nenek pergi. Kakek, atau Bill berusaha mencari tahu apa yang terjadi pada Kai. Benarkah putranya itu melihat Arum?
Silvi mondar-mandir menggigit jari. Perempuan itu takut jika Arum benar-benar masih hidup dan kembali kepada kehidupan Kai. dia sudah susah payah mendapatkan prianya kembali dan Silvi tak akan membiarkan Kai melepasnya lagi.
Enzo beranjak dari kursinya dan menghampiri mama.''Ma!''
''Aa? Kenapa sayang?'' Silvi tersadar dari lamunannya. Dia berjongkok di hadapan putranya.
''Apa makhsud papa? Apa papa punya istri dan anak selain kita?'' Raut wajah enzo terlihat khawatir.
Silvi menelan saliva. Putranya tidak boleh tahu hal sebenarnya. Dia harus mempertahankan rumah tangga yang sudah dia bangun sepuluh tahun ini.
''Enzo, dengarkan mama.'' Silvi menangkupkan kedua tangan di pipi Enzo. ''Istri papa hanya mama dan anaknya hanya kamu. Kamu paham? Gak ada yang lain.''
''Tapi ma---''
''Enzo!'' Nada bicara Silvi sedikit meninggi. Ia hanya ingin anaknya memahami bahwa tidak ada yang lain selain mama dan Enzo-lah yang ada di hati Kai.
* * *
10 tahun lalu...
Sudah beberapa pekan ini Silvi merasa mual bahkan terlambat datang bulan dia sendiri mulai curiga dan setelah dia periksa dengan tespack yang dibelinnya perempuan itu sedang mengandung.
Silvi melempar tespack ke tempat sampah, dia kesal dan marah bahkan meremas rambutnya sendiri. Dia tidak mau mempunyai anak dari Geraldi karena yang ada itu bisa membuat Kai semakin tak mau kembali bersamanya dan akan mempererat hubungannya dengan keluarga Crystal. Apalagi setelah melihat perlakukan Geraldi kepadanya setelah kejadian malam itu, Geraldi bersikap dingin dan cenderung kasar padanya.
Ah~ ini merupakan mimpi buruk baginya.
Silvi menggigit jari berpikir bagaimana caranya agar dia bisa terbebas dari keluarga Crystal?
* * *
Suatu malam Silvi pergi ke club untuk melepas stres lantaran kehamilannya. Matanya tak sengaja menangkap Kai yang kala itu terlihat sangat mabuk berat. Benar juga, Silvi teringat bahwa Kai memiliki anak yang terlahir cacat pasti itulah yang membuatnya sekarang mabuk untuk melepas stressnya.
Perempuan itu tiba-tiiba tersenyum evil. Dia menghampiri Kai yang sudah mabuk berat. Silvi membawanya pergi dengan memapahnya. Dia memanggil taksi dan pergi ke hotel terdekat. Ya, perempuan itu berusaha menjebak Kai agar nanti dia dapat mengatakan bahwa anak dalam kandungannya adalah anak Kai.
Beberapa pekan setelah kejadian itu Silvi mengirim foto dirinya bersama Kai di atas ranjang hotel, dia mengirim kepada Arum dan kepada keluarga Crystal. Dengan ini dia bisa melepas Arum dari Kai dan melepas hubungannya dengan keluarga Geraldi.
TAAAAK!
Silvi mendapat tamparan keras dari papa karena papa mendapat kabar perselingkuhannya dengan Kai dari papa Geraldi. Tentu saja papa mertuanya tidak terima karena telah mengkhianati putranya. Papa Silvi merasa malu dengan kejadian itu.
Tak mengapalah dirinya ditampar oleh papa bahkan sekarang dipandang hina oleh keluarga mertuanya. Ini semua demi mencapai keinginan busuknya.''Mau ditaruh dimana muka papa, HA? Kamu sudah merusak reputasi keluarga ini!'' Bentak papa pada Silvi bahkan hendak menamparnya lagi kalau-kalau mama tidak menahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Bunda, Ayah Dimana? [SUDAH TERBIT]
Ficción GeneralSeries kedua dari "Bidadari Yang Tak Diinginkan." Sepuluh tahun Arum telah pergi dari kediaman keluarga Jaster. Selama sepuluh tahun itu pula dia merawat dan membesarkan putrinya sendiri dengan bantuan Bagas, sahabatnya. Dan selama itu pula putri k...