Hari semakin sore, anggota Jay sudah terbangun dari tidur siang mereka. Yang berjalan jalan pun sudah kembali dan bersiap untuk pulang ke Seoul.
Sebelum berangkat mereka semua berkumpul tanpa terkecuali di dekat Bus.
"Apakah semua sudah ada?" Tanya Heeseung,
"Sudah semua boss, tidak ada yang kurang ataupun lebih." Jawab salah satu anggota yang bernama K.
"Baiklah, dengarkan ini baik baik. Sebelum pulang kita akan makan malam terlebih dahulu. Dan di antara kalian jangan sampai ada yang lengah, mengerti?!"
"Siap mengerti!" Jawab semuanya lantang.
"Baiklah segera bersiap satu jam lagi kita akan makan malam, dan setelah itu pergi berbelanja untuk stok makanan di dalam bus nanti."
Semuanya pun membubarkan diri pergi ke bus mereka, untuk bersiap ataupun untuk bersantai sambil menunggu satu jam kemudian, begitupun dengan Heeseung. Sesampainya di dalam ia langsung di hampiri oleh Winter.
"Oppa, apa kau lelah? Aku membawakanmu ini, susu pisang." Ucap Winter menyodorkan satu botol minuman.
"Terima kasih." Jawab Heeseung mengambil minuman dari Winter dan meneguknya sampai habis.
"Apa kau cukup beristirahat?" Tanya Heeseung,
"Aku? Aku sangat cukup dan aku juga merasa puas berlibur kesini. Bagaimana dengan oppa? Apa kau cukup beristirahat?" Tanya Winter kembali.
"Hmm, aku cukup. Lagipun selama ada kau disini dan melihatmu tersenyum bahagia membuat diriku selalu bersemangat." Gombal Heeseeung,
Ucapan Heeseung berhasil membuat pipi Winter merona.
"Ish, oppa berhentilah menggodaku"
"Kkk, kau semakin lucu saat merona."
"Diamlah oppa!" Lalu Winter berlalu dari sana menghampiri Ningning yang sedang berbincang dengan Jake guna menyembunyikan rasa malu akibat godaan Heeseung.
Disisi lain terlihat Shotaro, Beomgyu dan Sunoo sedang menikmati camilan mereka ditemani para dominan. Bertanya dimana Jungwon dan Jay? Mereka berada di luar duduk pada kursi yang tersedia dengan Jungwon yang berada di pangkuannya. Mereka sedang menikmati pemandangan matahari tenggelam atas permintaan si mungil.
"Lihat kak, matahari nya cantik." Ucap Jungwon,
Jay melihat wajah Jungwon dari samping dan berkata..
"Hmm, sangat cantik. Apalagi saat pipinya merona"
Jungwon merasa ada yang aneh dengan jawaban Jay, iapun menoleh ke arah Jay, dan benar saja. Ia bukan membicarakan mataharinya tapi ia membicarakan dirinya. Sontak hal itu membuat rona samar di pipi Jungwon semakin terlihat.
"Lihat, ia sangat cantik saat pipinya merona."
Chup~
Jay mengecup pipi kanan Jungwon,
"Pipi yang cantik ini adalah canduku. Dan pemilik pipi cantik ini adalah permataku." Ucap Jay,
"Satu hal yang harus kau tau. Aku selalu meminta saat nanti tuhan mengambil nyawaku, aku meminta sehari sebelum tuhan mencabut nyawamu. Aku tak bisa melihat permataku pergi di hadapanku, jika itu terjadi mungkin aku akan merasa sangat hancur. Dan jika bisa biarkan aku menjagamu dari apapun sampai nafasku sudah berhenti berhembus..."
"..aku begitu mencintaimu, tidak perduli orang orang memandang kita seperti apa, aku tak akan diam saat ada orang lain menyentuh bahkan sampai menyakiti permataku. Tanpa belas kasih aku akan membunuh siapapun itu bahkan jika itu diriku sendiri..."