Sebulan sudah terlewati, Jay pun sudah sembuh total ia sudah pulang ke apartemennya tentu bersama dengan Jungwon.
Seperti saat ini sepasang kekasih, siapa lagi jika bukan JayWon sedang bercuddle di atas kasur king size nya. Dengan posisi Jay menyamping menghadap Jungwon, sedangkan Jungwon tengkurap sambil memainkan bibir sang dominan.
Jungwon sedang berceloteh bagaimana kesehariannya saat Jay terbaring koma. Jay tentu mendengarkan dengan seksama, bagaimana kekasih mungil nya bercerita layaknya bayi.
(posisi mereka kaya gini)
"Lalu setelah dokter bilang kakak meninggal, saat itu juga Uwon menangis dengan kencang. Uwon sangat sedih," Jungwon melengkungkan bibirnya ke bawah, yg mana membuatnya terlihat semakin menggemaskan,
"Bayi kakak sedih hmm?" Jungwon menganggukkan kepalanya,
Jay kemudian terlentang dan mengangkat tubuh mungil Jungwon menjadi berbaring di atas tubuhnya, setelahnya ia menangkup kedua pipi gembil itu.
"Jika Baby sedih, mulai sekarang jangan ingat kejadian itu lagi. Lupakan, biarkan itu berlalu. Saat ini kakak ada dihadapanmu, bersamamu. Terimakasih Baby sudah kuat dan tetap bersamaku, I love u more"
Chup~ chup~ chup~
Jay mengecup permukaan wajah Jungwon bertubi tubi dan di akhiri dengan kecupan yang lumayan lama di bibir mungil Jungwon.
Setelahnya Jay melepaskan kecupannya dan berhasil membuat wajah simungil merah merona. Jungwon menelusupkan wajahnya di leher sang dominan guna menyembunyikan rona wajahnya.
"Kkk, selalu menggemaskan." Setelahnya ia menepuk nepuk bokong Jungwon agar tertidur.
Jungwon mengangkat kepalanya dan melihat wajah Jay dengan alis menukik tanda ia marah.
"Kenapa Baby?" Tanya Jay heran
"Ish... kakak jangan puk puk pantat Uwon, nanti Uwon jadi mengantuk."
"Memang itu tujuanku, ini sudah malam. Besok sekolah, Baby sudah banyak membolos kan?"
Jungwon bangun dan duduk di atas perut Jay, "ish kok besok sekolah. Uwon kan sudah sebulan masuk sekolah, mau libur lagi." Mempoutkan bibir mungilnya
"Tidak. Baby sudah banyak membolos,"
"Hish yasudah." Kembali tidur di atas tubuh Jay, dengan wajah berada di ceruk leher. "Tapi Uwon ndak bisa bobo~" rengeknya
"Benarkah? Mari kita buat kitten ini tertidur." Jay kembali menepuk nepuk bokong Jungwon.
"Ish kakak curang," mulut mendumal tapi tangannya tak mau diam, ia meraba raba wajah Jay dan berhenti tepat di atas bibirnya.