Setelah acara berpelukan ala teletubbies kini Jungwon sedang bermanja di dalam pelukan Jaemin dengan duduk di atas sofa, tadinya ia ingin bermanja pada Luhan tapi Sehun malah membawa nya pergi entah kemana.
"Nana hyung tau ndak?"
"Tidak sayang, apa itu?" Tanya Jaemin lembut
"Kemarin Uwon lihat Nono hyung mam asap tau, terus asapnya dikeluarin dari hidung, dari mulut juga ada itu keren banget. Uwon mau seperti Nono hyung." Ucap Jungwon antusias,
Jaemin tau yg dimaksud memakan asap itu adalah merokok. Bahkan sekarang Jaemin sedang menatap Jeno dengan death glare nya. Sedangkan Jeno ia menggaruk tengkuk nya yg tak gatal. Ia ingin marah pada Jungwon tapi sedikitpun tidak bisa, karna Jeno tau Jungwon itu sangat polos, jika saja itu Sungchan mungkin lain cerita.
Merasa tak ada jawaban Jungwon mendongak melihat Jaemin, "hyung~" rengeknya
Jaemin yang tersadar dengar suara rengekan Jungwon mengalihkan tatapannya ke arah Jungwon,
"Kenapa aegi, hmm?" Jawabnya sambil mengelus rambut halus Jungwon
"Ya, ya, Uwon boleh kan mam asap seperti Nono hyung?" Tanya nya, lagi
"No, sayang. Uwon tau? Mam asap itu bahaya, nanti paru-paru, ginjal, jantung dan hati Uwon bisa rusak. Nanti jadi membusuk didalam sini," sambil menunjuk dadanya "Uwon mau?"
"Aaaaa ndak mauuuuu~" rengeknya, "tapi, tapi Nono hyung kok boleh?" Tanya nya
Jaemin memberikam senyum manisnya pada Jungwon, "karna hyung mu itu ingin cepat mati. Iya kan, Nono?" Jaemin menatap Jeno dengan senyumnya, yang mana justru membuat Jeno bergidik ngeri.
"Bukan begitu Na, aku k-" ucapan Jeno terpotong saat melihat gerakan bibir Jaemin yang ia baca.
"Diam! Atau aku akan memotong asetmu!"
Itulan yang Jeno baca. Daripada Jaemin marah dan memotong asetnya, Jeno lebih baik diam.
"Uwon mengerti kan ucapan hyung?"
"Nee, Uwon mengerti." Jungwon semakin masuk ke dalam pelukan hangat Jaemin.
Bertanya tanya dimana Jay dan yang lainnya? Jawabannya Jay bersama orangtuanya, orang tua Jungwon serta Jaehyun dan Taeyong sedang membicarakan sesuatu di ruangan pribadi mereka, Jung brother dan teman Jay yang lain tentu masih disana sedang menikmati tayangan televisi dan ada yang bermain game di ruangan sebelah.
"Nana hyung~ kakak masih lama ya? Uwon mengantuk, hoam.." Jungwon menguap dan ujung matanya sedikit meneteskan air mata
"Eum.. mungkin. Uwon tidur disini saja nee, hyung peluk sampai tidur. Nanti jika kakak Jay mu sudah selesai, hyung akan memberitahunya, bagaimana?"
Jika tidak seperti itu simungil Jungwon akan terus terjaga dan melewatkan tidur siangnya lalu malamnya ia akan rewel, itulah sedikit info yang Jaemin ketahui.
Jungwon menganggukkan kepalanya, "tidur ya aegi." Jaemin mulai mengelus pelan punggung dan rambut Jungwon agar segera tertidur.
15 menit berlalu tapi tak ada tanda tanda Jungwon akan terlelap, ia sedari tadi hanya menguap dan mendusel di dada Jaemin. Selanjutnya sebuah isakan dapat Jaemin dengar.
"Hiks.. mau bobo sama kakak,"
"Aduh bagaimana ini. Nono tolong panggilkan Jay, kasihan dia tidak bisa tidur." Jeno menuruti apa yang diminta Jaemin, "tenang ya sayang. Nono hyung mu sedang memanggil Jay. Shht.. shht.."
Isakan kecil masih terdengar di bilah bibir mungil Jungwon. Selagi menunggu Jay dan kekasihnya, Jaemin mengangkat tubuh kecil Jungwon ke atas pangkuan dan menggoyangkan pelan ke kiri, ke kanan seperti menimang bayi.