05. BISMILLAH

150 75 23
                                    

Malam yang mendukung, langit yang mendung dan gelap dengan hujan yang mengguyuri komplek perumahan. Salma dibalkon kamar dengan mata memandang kosong ke depan.

Dring. Dring. Dring.

Suara dering ponsel membuyarkan lamunan Salma. Dengan cepat Salma mengambil ponsel nya yang berada di atas kasur.

"Hallo" suara yang tidak asing bagi Salma.

"Siapa ini" tanya Salma.

"Ini gue Stevan, masa ga kenal sama suara gue si, padahal suara gue tidak juga terlalu mudah dilupakan"

"Iyaaa mana tahu gue, nomor lo aja gada sama gue bang" ujar Salma kesel karena Stevan mengira Salma tidak mengenal dirinya.

"Bisa gak, lo gausah manggil guae dengan sebutan bang, kan udah gue bilang panggil gue Stevan jangan bang, geli gue dipanggil kek gituan"

"Bacot dah lo" ujar Salma mematikan telfonnya dan menaruh ponsel nya kembali dimana dia menemukan tadi dan dia kembali ke balkon melihat bintang-bintang dilangit.

Tidak lama dari itu suara dering ponsel berbunyi lagi ditelingga Salma, Salma tidak menghiraukan dering
ponsel tersebut dia mengira Stevan yang menghubunggi nya lagi karena Salma telah mematikan telfon nya tadi dengan sepihak, sudah tiga kali dering ponselnya tidak henti-henti nya bunyi, dengan amarah Salma mengambil ponselnya dan langsung memaki-maki pada orang yang menghubungi nyaa.

"Iyaa-iyaa gua manggil lo Stevan gabakal manggil lo pake bang deh, Puas lo!!" gerutu Salma.

"Salah orang lo mbak"

Kalau ini bukan Stevan terus ini siapa? Salma reflek menenggok layar ponsel nya, dan masih tetap nomor nya tidak dikenal oleh Salma.

"Terus ini siapa" tanya Salma.

"Gajadi deh malas gue"

Salma menghubungi seseorang misterius tadi, dengan bar-bar Salma langsung maki-maki seseorang yang dia hubunggi tadi.

"Ini siapa asw" gerutu Salma.

"Siapa yah? salah sambung mbak?"

"Anda jangan main-main dengan saya, Papa saya seorang polisi, nomor anda ini bisa di selidiki oleh Papa saya" jelas Salma.

"Papa nya polisi dipabrik tahu ternama yahh"

Kenapa dia tahu kalau papa Salma mempunyai pabrik tahu? Apakah Salma mengenal orang misterius ini!! Salma tidak pernah mendengar suara ini, kalau Anya tidak mungkin karna ini suara cowok, kalo Devano tidak mungkin juga karena dia sangat mengenal suara itu! Terus ini siapa? Jangan-jangan ini temen sekolah nya tapi tidak mungkin juga karena Salma tidak publish keluarga nya.

"Saya matiin nih" tegas Salma.

"Jangan, jangan dong dimatiin telfonnya gue masih mau lanjut telfonan sampe pagi"

"Iya ini siapa, gue nanya dari tadi gada respon nya" kesel Salma.

"Ini Devano kelas XI MIPA dan paling gan-

"Bacot lo Van, gue tadi udah ngeluarin uneg-uneg gue ajir" gerutu Salma.

"Iyaa maaf jangan marah dong Salma nanti cantik nya hilang"

"Tapi kenapa suara lo berubah? Lo sakit?" Salma jadi sedikit khawatir karena suara Devano berubah secara tiba-tiba.

"E_Enggak kok, gue itu pandai impersonate kayak Gilang Dirga yang pandai impersonate semua orang"

Salma kurang yakin apa yang dikatakan Devano itu bener apa tidak nya tetapi Salma tidak mau memperpanjang masalah.

"Semua nya bisa emang??" tanya Salma penasaran.

RASA SALMA || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang