15. Basket Grils

82 43 6
                                    

Rintikan hujan satu persatu membasahi komplek perumahan,Seorang cowok bertubuh tinggi berada disebuah balkon kamar nya dia menatap kearah langit yang tidak ada bintang dan bulan sama sekali membuat malam semakin mencekam.

Devano melihat fokus kearah depan,Devano merasakan pusing karena terlalu fokus melihat kedepan,Devano menuju kasur nya sambil menutup jendela balkon.Devano mengambil ponsel yang berada diatas kasur nya dan menatap foto seorang cewek cantik di galeri ponsel nya,Seketika devano langsung mengeluarkan air mata nya.Devano langsung membaringkan tubuhnya diatas kasur dan menutup kelopak mata nya pelan-pelan.

"Kenapa disaat gua hancur tidak ada yang semangatin gua,gua butuh semanggat dari lu Salma"gumam Devano dalam hati

Spontan devano langsung membuang ponsel ke sembarang arah,Devano memukul-mukul kasur nya sehingga wanita paruh baya datang menghampiri devano,Devano yang mengetahuinya langsung bangkit dari ketidurannya tadi dan langsung berada disamping bunda nya.

"Anak bunda kenapa lagi,Sedih kenapa cerita sama bunda yok"ujar Bunda Devano sambil menyapu rambu devano pelan,Devano langsung membaringkan kepala nya kepada paha bunda nya,dengan senang hati bunda Devano langsung menerima nya.

"Gapapa kok bunda,Devano lagi capek aja karena gak ada berhentinya dari kemaren"ujar Devano bohong untuk menutupkan luka pada hati nya

Bunda mengangguk setuju kepada devano,dihati kecilnya bunda devano sudah dapat merasakan apa yang telah dirasakan oleh anaknya saat ini,bunda devano menghelus tubuh devano dan tersenyum kepada anak tercinta nya.

"Yaudah sekarang tidur ya,biar besok kuat untuk kesekolah"ujar Bunda Devano

Devano mengangguki kepala nya sambil tersenyum kearah bunda nya,devano langsung membaringkan tubuhnya dikasur yang dibantu oleh bunda nya,Bunda devano menarik selimut untuk menutupi badan anak nya.

Devano langsung memeramkan mata nya perlahan dan bunda devano langsung melangkah untuk pergi dari kamar devano sambil mengecup dahi anak nya dan menutupi pintu kamar devano perlahan dan sebelum itu bunda devano mematikan lampu kamar devano.

.

Kelas XI MIPA3 pagi-pagi sudah hebo karena mereka masih merayakan ulang tahun JIS ke-25 tepat hari kedua,Devano memasuki kelas nya dengan santay dan langsung duduk dikursi nya sambil mengambil heartphone yang berada didalam tas nya,dan membesarkan volume heartphone dengan volume sedang dan memeramkan mata nya.

"Nya,Kenapa bestie lu tuh??"tanya Jevan

Anya langsung melihat kearah devano sebentar dan menoleh kembali kepada jevan sambil menggelengkan kepala nya,Anya langsung berdiri untuk menghampiri devano dan langsung duduk disamping devano dan tidak lupa dengan senyumannya yang diberikan untuk semua orang tapi cinta hanya untuk Angkasa seorang.

"Va jadi kan nanti lu nembak salma? Gua pengen tenggok dan gua tidak bakal lupa untuk live streaming di instagram gua biar semua orang tahu kalau teman gua yang ganteng udah pacaran sama salma"ujar Anya

Devano membuka mata nya perlahan dan langsung mencopot heartphone yang berada ditelinga nya dan menaruh nya diatas meja,Devano menarik nafas panjang dan mengeluarkannya.

"Gak"ujar Devano dingin

"Kenapa va? Lu mau undur waktu lagi ha?? Sampai kapan lu menahan perasaan itu?"tanya Anya

Devano langsung berdiri yang membuat Anya tersontak kaget,Devano menatap tajam ke arah anya "Gua juga pengen cepat-cepat nya masalah nya ada saja seseorang yang menghalanggi nya dan makasih saran lu kepada gua,Gua bakal berusaha semaksimal mungkin untuk berani mengungkapkan rasa yang ada pada diri gua ini"jelas Devano sambil keluar dari kelas,dipintu kelas devano bertemu dengan seorang cowok bertubuh tinggi yang berpakaian olahragah JIS sambil merapikan ponis pada rambutnya yang membuat jiwa siswi siswi merontah-rontah.

RASA SALMA || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang