42. Liburan.

137 20 241
                                    

Kota Jakarta sudah di padati sama kendaraan di pagi hari, kendaraan berselang seling di jalan raya hingga menimbulkan asap tebal yang menjadi cuaca buruk bagi pengendara yang tidak memakai masker.

"Duh" batin seorang cewek yang kebangun dari alam mimpi nya, akibat sinar matahari yang menganggu indra penglihatan nya.

Seorang wanita paru baya menghampiri seorang cewek yang masih tertidur pulas, setelah ia membuka tirai jendela kamar sang cewek.

"Non, bangun, non" ucap wanita paruh baya sambil mengoyangkan tubuh cewek tersebut hingga cewek itu harus membuka kelopak mata nya perlahan.

"Bangun non, udah siang nih, udah jam sembilan pagi"

"Iyaa bi, ini udah bangun, hari baru jam sembilan bi" jawab cewek itu malas, ia pun bangun dari tidur nya dan duduk mematung diatas kasur, seperti nyawa nya belum sepenuh kembali.

Selang beberapa menit kemudian, cewek tersebut tersontak kaget dengan ucapan nya sendiri.

"Baru jam sembilan" ulang nya dalam hati.

"Apaa!!!" teriak Salma keras, membuat seisi rumah kaget karna suara keras nya.

Salma langsung bangkit dari kasur dan berlari ke kemar mandi dengan terburu-buru.

Setelah beberapa menit, Salma keluar dari kamar mandi dengan wajah yang segar dan ceria. Ia langsung keluar kamar dan menuruni tangga satu persatu.

Di ruang makan.

Marisa menatap tajam Salma yang bangun jam sepuluh pagi, Salma yang merasa di tatap sama Marisa hanya  bisa ketawa ringan.

"Ngapain semalem sampai jam sepuluh pagi baru bangun" tanya Marisa sambil memainkan sendok diatas piring yang berisikan mie goreng.

"Hehe, biasa Ma."

"Telfonan sama Devano??"

Uhuk, uhuk, uhuk.

Salma terbatuk setelah mendengar ucapan mama nya, ia langsung mengambil minum yang ada di depan nya, dan meminum nya hingga bersisa setengah.

"Gak kok Ma, yaudah Ma. Sal mau pergi keluar bentar"

"Mau kemana??"

"Hmm mau beli perlengkapan buat healing nanti sama teman teman" jawab Salma sembari bangkit dari duduk nya, dan mencium punggung tangan kedua orang tua nya.

"Hati hati di jalan ya, sayang"

"Iyaa, yaudah Salma pergi dulu yah"

Salma langsung meninggalkan ruang makan dan ia mengarah ke garasi mobil untuk mengendarai mobil kesayanggan nya.


****

Sebuah mobil sport hitam tiba di depan transmart, Jakarta. Seorang cewek yang baru turun dari mobil, langsung masuk ke dalam untuk mempersingkat waktu nya.

Ia langsung memilih barang barang yang amat ia butuhkan buat satu bulan ke depan. Ia mengambil sebuah kemeja oversize yang membuat ia dejavu pada sosok seorang cowok yang menemani nya selama enam bulan kemarin.

Dug

Salma kaget tiba tiba, seorang cowok memukul pundak nya pelan, ia langsung memutar postur berdiri nya hingga menatap seorang cowok di depan nya.

"Jayden"

"Heii, Sal."

"Bikin kaget aja lo Jay, untung gue gak jantungan"

RASA SALMA || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang