04. CEMBURU

194 79 27
                                    

Terik matahari sudah mulai menyinari kota ditambah kemacetan yang memadati jalan raya, para penggemudi tidak mau kalah untuk melanggar penggemudi lain.

"Aduhh panas bangat dah hari ini" ujar Salma kepanasan sambil mengimbas- mengimbas tanggannya.

Tiba-tiba datang cowok bertubuh tinggi menghampiri Salma.

"Heii ayangg" ujar Jevan dengan membuka lebar tanggan nya, dia mau berpelukan dengan Salma, tapi sayang nya Salma menolak pelukan itu.

"Heii Jevan" jawab Salma malas.

"Ayang ngapain disini, hareudang lo ayang, nter ayang sakit gimana" gerutu Jevan.

"Gak ngapain-ngapain kok" tanpa diduga ada yang menarik tanggan Salma dengan sedikit paksaan, Salma hanya bisa mengikuti tarikann seseorang.

Tarikan itu masih belum lepas dari tanggan Salma, Salma sudah sangat pasrah karena Salma capek karena belum berakhir tarikann itu dan yang ditunggu-tunggu Salma pun terwujud, tarikan itu sudah tidak ada lagi.

"Lo kalo risih sama Jevan, mending jauh-jauh deh dari dia atau gue yang bilangin sama dia untuk tidak dekat dengan lo??" ujar Devano dengan tatapan dingin.

"Siapa yang risih coba, malahan gue seneng dikerumbuni oleh cowok- cowok ganteng" ucap Salma santai.

"Gue yang risih nenggok dia selalu dekat-dekat sama lo" ujar Devano.

Kenapa Devano bersikap kayak gitu sama Salma yang sedikit berlebihan cuman karena masalah spele kayak gitu.

"lho?? kok lo yang risih? gue biasa aja" Salma terkekeh.

"Lo pikir ini lucu ha??" Devano menatap Salma dingin.

"Anehh!!" Salma kesel.

"Yok gue antarin pulang, gada penolakan atau gue ciu-" ucapan Devano terpotong oleh Salma.

"Awas aja lo cium gue!! gue santet lo Van" ujar Salma ketakutan karena Devano akan menciumnya.

"Asstagfirullah siapa coba mau cium lo ,gue mau ciubit lo kalo gamau pulang, pikiranya gaboleh aneh-aneh yaa" ujar Devano sambil memberantaki rambut Salma yang bikin Salma tambah kesel "Emang lo mau gue cium?" goda Devano.

"Ishh untung lo itu teman gue" Salma kesel.

"Makanya ayok pulang, mau gue gendong nih?" tanya Devano.

"Bodoh" Salma meninggalkan Devano sendirian.

************

"Pandai gak Sal pasang helm nya" tanya Devano, karena melihat Salma yang susah payah masanggin tali pengikat helm nya "Sini gue bantuin" Devano mendekat ke Salma dan Salma hanya pasrah "Makanya jangan dirumah terus jadi gatahu tutor pasang helm yang baik" ujar Devano sambil mengusap helm nya!!

Helm nya yaah bukan kepala Salma yang dihusap.😭😭

"Lama-lama lo bawel juga yaak" gerutu Salma.

"Gue bawel kek gini tandanya sayang Salma" ujar Devano yang bikin pipi Salma merah merona.

"Bacot dah lo" ujar Salma kesel.

Siang hari yang bikin siswa-siswi lelah apalagi siswa-siswa yang siap olahraga tidak kebayang mereka akan capek karena panas yang bergelorah.

***********


Pagi sudah tiba, kendaraan sudah mulai memadati jalan raya, jalan raya yang masih ada embun sehingga penggemudi tidak bisa terlalu kilat dalam membawa motor dikarenakan kalo mereka tidak berhati-hati akan mengakibatkan kecelakaan.

RASA SALMA || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang