Selamat membaca!
Plak!
Satu tamparan itu melayang begitu saja membuat Lisa dan Seulgi yang semulanya sedang berbincang langsung menegakkan tubuhnya.
"Kau sudah keterlaluan, Lisa!"
"Eonni~"
"Aku melarang mu berteman dengan Chaeyoung agar kau tidak lupa waktu, dan sekarang kau malah berteman dengan berandalan sepertinya" Jennie menunjuk kasar wajah Seulgi yang sekarang mulai paham dengan kemarahan gadis yang baru saja datang itu.
"Apa maksudmu eonni, kau salah paham"
"Sekarang aku benar-benar tidak mengampuni mu"
Tangan Jennie menarik kasar pergelangan tangan Lisa. Dia membawa adiknya kembali masuk ke dalam mobil mewah miliknya.
Jennie bisa membiarkan Lisa memilih teman, tapi bukan berarti dia buta memilih yang mana yang baik dan yang mana yang bukan. Melihat keberadaan Lisa bersama seorang gadis yang tampak buruk dengan rokok yang terselip di jarinya mampu membuat amarah Jennie melonjak.
Dia tidak peduli sama sekali pada adiknya, tapi dia tetap menegaskan kalau dia hanya memikirkan reputasi. Dia tidak ingin hancur karena adiknya yang dikenal berteman dengan berandalan.
Mobil hitam itu sudah berhenti tepat di depan mension mewah milik keluarga Kim. Jennie menarik Lisa dengan kasar untuk masuk ke rumahnya.
"Masuk ke kamarmu, Lisa!"
"Eonni~" Lisa terkejut saat melihat Jennie menangis. Hatinya hancur saat melihat satu-satunya hal yang berharga di hidupnya bersedih.
"KU BILANG MASUK, APA KAU TULI!" bentak Jennie lagi. Namun, bukannya takut Lisa malah semakin mendekat tubuh sang kakak dan menggenggam pergelangan tangannya.
"Jangan menangis eonni, maafkan aku, tolong maafkan aku" Lisa ikut terisak sekarang.
"Aku benci pada mu, Lisa, aku benci di setiap kali aku harus merasa khawatir pada mu" tubuh Jennie melemah hanya karena semua kekacauan yang ia rasakan di hatinya.
Sejujurnya setelah kepergian Lisa yang berlari meninggalkannya begitu saja, Jennie langsung terisak menyesali seluruh perkataannya. Dia berpikir sejenak sebelum mengikuti adiknya yang sudah berlari cukup jauh dan berhenti di sebuah taman, Jennie melihat semuanya saat seorang gadis yang lain menghampiri Lisa dan menyondorkan rokok padanya, dia marah, dia khawatir pada adiknya.
"Eonni, pukul aku saja tapi aku mohon jangan menangis" Lisa membawa tangan Jennie menampar pipinya berkali-kali sampai gadis berponi itu merasakan pipinya terasa begitu panas.
Jennie langsung menyadari apa yang dilakukan Lisa sehingga gadis itu dengan cepat menarik tangannya yang beberapa kali menyentuh kulit wajah adiknya dengan isakan yang masih bersahutan.
Jennie selalu menganggap jika Lisa satu-satunya hal yang selalu membuatnya bersedih, dia bingung harus bersikap seperti apa agar semua perlakuan Lisa tidak salah di matanya.
Jennie benci dengan semua perasaan aneh itu.
"Aku tidak mengenal gadis tadi, eonni, kami hanya berbincang sekilas, aku tidak bermaksud menghancurkan reputasimu dengan cara menjadi berandalan, sekali lagi tolong maafkan aku"
Jennie menyadari satu hal konyol yang dia lakukan, Jennie menangis di depan adiknya, itu yang membuat dia merasa konyol dan langsung menghentikan tangisnya. Jennie kembali memasang wajah dinginnya yang kembali membuat Lisa merasa ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eonni, Peluk Aku [OnGoing]
Teen Fiction"Dari awal keberadaanmu tidak diinginkan, kau hanya beban yang selama ini aku tanggung, jadi silahkan menjauh dari kehidupanku" Jennie Kim. "Apa keberadaanku selalu menghancurkan kebahagiaanmu eonni, jika iya biarkan aku pergi dari kehidupan ini. A...