Lisa pulang dengan kantong plastik besar di tangannya, gadis itu terlihat sangat kelelahan, bagaimana tidak, setelah menyelesaikan kelas tambahannya hari ini Lisa langsung menuju ke tempat kerja barunya. Gadis berponi itu terlihat sangat bersemangat tiga hari belakangan ini saat melakukan pekerjaannya, namun tetap saja aktivitas itu membuat tubuhnya terasa kelelahan.
Setelah pulang dari tempatnya bekerja sekitar pukul sepuluh malam Lisa buru-buru pulang ke rumah. Sementara Jennie masih di rawat di rumah sakit karena luka tusuk di bagian perutnya masih belum mengering dan dokter menyarankan untuk perawatan lebih dari seminggu. Sulung Kim itu belum mengetahui jika Lisa pulang larut malam karena bekerja sebagai kasir di salah satu toserba, entah apa yang akan Jennie lakukan jika mengetahui Lisa yang tidak menurut pada peraturannya.
"Nona Lisa!" Yang ahjumma terkejut saat mendapati Lisa yang sibuk berkutat di dapur. Lisa terkekeh melihat ekspresi wanita paruh baya itu yang kini sedang memegang dadanya.
"Sorry ahjumma, aku terlalu sempurna sampai ahjumma terkejut seperti itu ketika hanya melihat bagian belakang tubuhku"
Yang ahjumma menampar pelan pundak Lisa yang membuat gadis itu semakin terkekeh "Anak ini, kamu dari mana saja, Lisa?"
"Ahjumma selalu ingin tau urusan anak muda" cibir Lisa, sementara wanita yang sudah seperti ibunya sendiri itu hanya bisa menggeleng pasrah melihat kelakuan nona mudanya itu.
"Ini sudah larut, jika nona Jennie tau, kau akan kena ceramah panjang, dan kalian akan berakhir dengan pertengkaran"
"Tidak masalah, memang seperti itu setiap harinya, aku sudah terbiasa, ahjumma"
Lisa menyusun beberapa minuman di lemari pendingin, gadis itu juga tidak lupa membeli beberapa es krim susu kesukaan kakaknya. Setelahnya gadis itu meraih mie instan yang sudah ia masak untuk santapannya malam ini.
"Mie instan lagi?" Lisa hanya menanggapi pertanyaan pengasuhnya itu dengan anggukan. Oh sungguh, ramen ini menjadi kesukaannya.
"Nona Lisa, itu tidak baik untuk kesehatan"
Lisa berdecak sebal "Ahjumma cerewet sekali"
"Sangat keras kepala" balas Yang ahjumma tak kalah sarkas.
Lisa menyeruput mie itu dengan keras tanpa menghiraukan Yang ahjumma yang mulai merasa kesal padanya. Lisa nakal untuk hal-hal seperti itu.
"Apa Jennie eonni sudah membaik?" pertanyaan Lisa yang tiba-tiba membuat wanita paruh baya itu menghentikan aktivitasnya yang sedang memanaskan air.
"Sudah lebih baik, sepertinya lusa sudah diperbolehkan pulang"
"Kenapa ahjumma tidak menemaninya sekarang ini?"
"Nona Jennie sedang tidur, ahjumma pulang karena ingin mengambil beberapa pakaian bersih miliknya"
Lisa mengangguk saja sebelum sebuah pertanyaan kembali dia layangkan "Apa dia aman jika ditinggal sendirian?"
"Nona Lisa ingin menemaninya?"
"Aniya, dia akan kesal jika melihat wajahku" ucap Lisa dengan nada candaan, padahal jauh di lubuk hatinya ia sangat merindukan Jennie, bahkan untuk sekedar mendengarkan suaranya saja.
"Datanglah temui dia, kemarin Jennie eonnimu gelisah dalam tidurnya, ahjumma mendengar beberapa kali dia menyebut namamu, Lisa"
Lisa berhenti mengunyah saat mendengar kata-kata yang baru saja Yang ahjumma katakan "Aku tidak yakin, ahjumma pasti salah dengar"
KAMU SEDANG MEMBACA
Eonni, Peluk Aku [OnGoing]
Fiksi Remaja"Dari awal keberadaanmu tidak diinginkan, kau hanya beban yang selama ini aku tanggung, jadi silahkan menjauh dari kehidupanku" Jennie Kim. "Apa keberadaanku selalu menghancurkan kebahagiaanmu eonni, jika iya biarkan aku pergi dari kehidupan ini. A...