Selamat membaca!
Jeon💩
Sekarang aku tau keberadaan adikmu, bukankah seharusnya aku sedikit bermain-main dengannya.
Seseorang membantuku untuk menemui adikmu, aku bisa memberi adikmu sedikit pelajaran.
Setelah membaca pesan itu, wajah Jennie tampak pucat, dia ketakutan sekarang. Gerak geriknya berhasil ditangkap oleh Rosé "Apa terjadi sesuatu, Jennie eonni?"
"Bisakah kau tanyakan dimana Lisa sekarang, kita harus membawanya bersama kita" ucap Jennie dengan nada yang tersengal-sengal, gadis itu sedang menahan tangisannya.
Sementara di seberang sana Lisa bisa mendengar apa yang dikatakan oleh Jennie, selama percakapannya bersama Rosé berlangsung dia tidak tau ada keberadaan Jennie disana, dan dia langsung memberi tau Rosé dimana dia sekarang, sambungan telepon pun terputus saat Lisa meminta Rosé untuk lebih memperhatikan eonninya yang terdengar seperti orang ketakutan.
"Tenang eonni, katakan padaku apa yang terjadi" Rosé masih mencoba menenangkan perasaan Jennie, ia membawa tangan sepupunya itu ke dalam genggaman hangat miliknya.
"Lisa dalam bahaya, Jeon kembali mengirim pesan padaku, dia mengetahui keberadaan Lisa sekarang, dan dia ingin melakukan sesuatu padanya, Rosé-ya, aku tidak ingin adikku terluka"
"Tenanglah, kita akan menjemput Lisa sekarang, dia sudah mengirimkan lokasinya saat ini" Rosé membuka pesan yang baru saja Lisa kirimkan padanya "Dia tidak jauh dari sini"
Selama perjalanan Jennie hanya menutup matanya saja, dia terlihat seperti menahan rasa sakit. Rosé yang lagi-lagi menyadari perubahan di raut wajah sepupunya kembali merasa cemas "Gwencana eonni-ya?"
"Na gwencana, bisa menyetir lebih cepat, kita harus bergegas untuk menemui Lisa" Rosé hanya mengangguk saja, kemudian seperti apa yang diminta oleh kakak sepupunya itu, dia sedikit menaikan kecepatan mobilnya.
Setelah menempuh perjalanan kurang dari 20 menit, mobil itu berhenti di sebuah Caffe, Rosé langsung bisa menangkap keberadaan Lisa yang berdiri dengan mengedarkan seluruh pandangannya menunggu kedatangan mereka "Eonni, tunggulah disini, aku akan memanggil Lisa, dia ada disana"
Namun bukan Jennie namanya jika tidak memiliki sikap keras kepala, sebelum Rosé membuka pintu mobilnya dia terlebih dahulu melakukannya. Tubuhnya yang mungil itu berlari menghampiri Lisa yang sudah terlihat dari pandangannya.
Tangannya menarik tubuh kurus Lisa ke dalam pelukannya, dia tidak peduli dengan perang dingin yang masih berlangsung di antara keduanya, hanya saja dia begitu merindukan sosok adiknya itu.
Sementara Lisa, dia masih tertegun atas apa yang Jennie lakukan padanya sekarang. Namun tangannya juga ikut membalas pelukan Jennie dengan erat. Air matanya mengalir begitu saja, saat mendengar isakan Jennie yang mulai terdengar di balik pelukannya.
"Kita baik-baik saja, eonni, kenapa kamu menangis?" Lisa bertanya, tangannya tidak berhenti mengusap surai panjang milik kakaknya.
"Lisa, ayo pulang, ayo pulang ke rumah kita yang sebenarnya"
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Eonni, Peluk Aku [OnGoing]
Teen Fiction"Dari awal keberadaanmu tidak diinginkan, kau hanya beban yang selama ini aku tanggung, jadi silahkan menjauh dari kehidupanku" Jennie Kim. "Apa keberadaanku selalu menghancurkan kebahagiaanmu eonni, jika iya biarkan aku pergi dari kehidupan ini. A...