[17] Memories

2.4K 386 40
                                    

Selamat membaca!



Gadis kecil yang masih berusia 7 tahun itu hanya bisa duduk diam memandangi sepeda hitam yang ada di hadapannya. Sampai di usianya sekarang ia sama sekali belum bisa mengendarai sepeda roda dua, hal itu yang membuatnya kesal setiap hari pada dirinya sendiri, dia sering melihat anak-anak seusianya bahkan sudah lihai dengan sepeda besar yang mereka punya.

"Ahjumma , aku juga ingin bermain sepeda yang tidak memakai roda di sampingnya lagi" keluh gadis itu saat seorang wanita berusia tiga puluhan datang menghampirinya.

"Harus belajar agar bisa mengendarainya dengan hebat"

Pandangannya kini beralih pada sebuah sepeda berwarna merah muda, berbeda dengan sepeda hitamnya sepeda yang ia lihat kali ini sudah tidak memiliki roda tambahan lagi.

"Maukah ahjumma mengajariku?" pertanyaan gadis kecil itu langsung disetujui oleh wanita di sampingnya, hal itu juga yang kini membuat senyum si kecil langsung mengembang.

"Kalau begitu kita harus meminta bantuan Lee Ahjussi untuk melepas dua roda itu terlebih dahulu, sekarang Lili harus makan yang banyak agar kuat mengendarai sepedanya"

Ya, gadis kecil itu adalah Lalisa Kim. Dengan antusias yang besar Lisa kecil mengangguk dengan semangat, suapan makanan di piring yang di bawa oleh Yang ahjumma pun perlahan mulai ia makan.

"Yang ahjumma, aku ingin naik sepeda eonni" tangan mungilnya menunjuk sepeda pink yang sedari tadi mencuri perhatiannya.

"Aniyo, Lili naik sepeda sendiri saja ya, Nini bisa marah jika ada orang yang menggunakan barang miliknya tanpa izin" jelas Yang ahjumma.

Lisa menggeleng dengan cepat "Ah Nini sedang tidak ada di rumah sekarang, jadi ayo kita ambil saja"

Seperti yang dikatakan gadis kecil itu, Jennie kecil sedang mengikuti kelas musiknya sekarang, sehingga dia tidak akan tau jika Lisa mengambil barang sebentar karena dia sedang tidak berada di rumah.

Yang ahjumma sebenarnya tidak menyetujui permintaan nona mudanya itu, tetapi saat melihat wajah memelas Lisa ia merasa tidak tega, jadi dia memutuskan untuk setuju-setuju saja "Baiklah, tapi Lili harus berjanji dulu setelah ini akan tidur siang, oke?"

"oke, ahjumma"

Yang ahjumma kini meletakkan piring makanan Lisa yang masih tersisa sedikit makanan, ia mengambil sepeda cantik itu kemudian ia dekatkan ke hadapan Lisa yang kini sudah berbinar.

"Naiklah pelan-pelan, ahjumma akan pegang dengan kuat"

Dengan semangat gadis kecil itu berhasil duduk di sepeda yang ukurannya lebih besar dari sepeda miliknya.

"Wah, sepeda Jennie eonni sangat cantik" ucapnya antusias.

Yang ahjumma tersenyum gemas pada gadis kecil itu "Sekarang dengarkan aba-aba ahjumma, arraso? Lili harus mendayungnya dengan perlahan, fokus pada pegangannya jangan sampai goyang-goyang"

"Hm, let's go ahjumma, yaaa!!"

Dengan perlahan kaki mungil itu berhasil mendayung dan keseimbangannya sangat bagus, ternyata dia benar-benar ingin belajar sepeda sampai beberapa menit saja ia terlihat sudah bisa menguasainya.

"Sekarang lepaskan saja ahjumma"

"Lili yakin?" Lisa kecil mengangguk dengan semangat "Tetapi tetap berhati-hati, arraso?"

Dengan perlahan Yang ahjumma melepaskan pegangannya pada sepeda yang dikendarai Lisa, bibirnya mengulas senyum saat melihat bagaimana nona mudanya itu tertawa kencang, Lisa berhasil melakukannya.

Eonni, Peluk Aku [OnGoing] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang