Selamat membaca!
Lisa masuk ke dalam mobil dan membanting pintu dengan kasar, Rosé yang semulanya disibukkan dengan ponsel di tangannya kini beralih menatap Lisa.
"Waegeure?"
Lisa baru saja meninggalkan kegaduhan yang diciptakan oleh awak media dengan mengusik hal privasi keluarganya. Sebenarnya gadis itu cukup kecewa saat Jennie bahkan tidak membelanya sedikitpun, sulung Kim itu bahkan membentak Lisa di depan banyak orang.
"Aku ingin pulang"
"Kita tidak akan masuk sekolah? Ada apa Lisa, apa terjadi sesuatu?" Rosé sangat penasaran saat mendengar jawaban dari sepupunya itu, dia juga melihat setetes air mata jatuh di pipi Lisa.
"Aku ingin pulang, aku merindukan eomma"
"Kau ingin berkunjung ke makam Minah imo?"
"Aniya, aku ingin mengunjungi eomma kandungku"
Rosé terkejut dengan apa yang baru saja keluar dari mulut Lisa. Dia mengetahui semua kisah hidup sepupunya itu lewat cerita dari Jisoo. Tetapi setaunya Lisa tidak mengetahui hal itu dan mereka harus merahasiakan semuanya dari Lisa.
"Kau mengetahui hal itu?"
Lisa menatap Rosé dengan tatapan pilu "Kalian jahat sekali, merahasiakan hal besar itu padaku, kalian ingin melihatku mati tanpa mengenal wajah eommaku sendiri, aku gadis paling menyedihkan di dunia ini"
Rosé tidak tahan untuk tidak memeluk Lisa, tangis gadis berponi itu pecah dan Rosé juga ikut menitihkan air matanya, dia bisa merasakan sakit yang sama.
"Aku tidak bermaksud seperti itu Lisa, hanya saja ini semua demi kebaikanmu, kami menjaga reputasimu"
Rosé melepaskan pelukan mereka dan manangkup pipi gadis berponi itu "Apa Jennie eonni mengatakan sesuatu padamu?"
Rosé membenarkan posisi duduknya, dia meraih tangan sepupunya yang terasa dingin. Lisa akan banyak diam jika sudah bertengkar dengan kakaknya, itu sebabnya Rosé harus mencoba menanyakan dengan nada yang lembut.
"Semuanya sudah tau kalau aku anak haram, Rosé-ya" jawaban Lisa membuat Rosé terkejut. Tidak, Lisa bukan seperti yang dia ucapkan baru saja.
"Tuan Jeon mengungkapkan semuanya, dan kau tau Rosé-ya Jennie eonni sama sekali tidak membelaku, aku tau tidak seharusnya aku mengganggu kehidupannya selama ini"
"Jangan bicara seperti itu, jika kau sudah lelah dengan semuanya kau bisa mengadu padaku, aku dan Jisoo eonni akan selalu ada untukmu"
"Terima kasih, bisakah kau mengantarku pulang?"
Rosé mengangguk saja. Dia tau suasana hati Lisa memburuk, oleh sebab itu dia akan membiarkan Lisa membolos untuk hari ini. Terkadang Rosé juga merasa bingung kenapa Lisa bisa sekuat itu, hidup dengan seorang kakak yang seolah-olah tidak pernah mengenalnya.
"Suatu hari nanti rasa sakitmu akan terbayarkan semuanya, Lisa"
*****
Pakaian terakhir yang ia masukkan ke dalam kopernya menutup isakannya yang sudah berakhir. Dia tau ini berat, tapi bagi Lisa membuat Jennie malu selama ini lebih berat.
Gadis berponi itu mengambil sebuah bingkai foto yang selama ini menjadi kenangan termanisnya. Foto eomma yang selama ini ia kenal sedang memangku dirinya dan sang kakak, wajah Lisa yang dihiasi senyuman kebahagiaan dan eommanya yang juga tersenyum manis berbeda dengan Jennie yang hanya memasang wajah dinginnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eonni, Peluk Aku [OnGoing]
Teen Fiction"Dari awal keberadaanmu tidak diinginkan, kau hanya beban yang selama ini aku tanggung, jadi silahkan menjauh dari kehidupanku" Jennie Kim. "Apa keberadaanku selalu menghancurkan kebahagiaanmu eonni, jika iya biarkan aku pergi dari kehidupan ini. A...