Happy Reading!
"Kau mau aku membantu meleyapkan adikmu, aku tau kau membencinya, Jennie-ssi"
Suara pria paruh baya itu terus saja mengganggu ketenangan Jennie. Gadis itu bisa gila jika pikirannya hanya terus merespon ucapan Mr. Jeon saja sedari tadi.
Itu hanya ancaman Jennie, hanya ancaman.
Berulang kali Jennie mencoba meyakinkan dirinya sendiri untuk tidak terlalu terganggu dengan semua itu. Jeon hanya abu jika melawan Jennie yang sangat berkuasa. Namun, satu hal yang dipikirkan Jennie, bagaimana dia bisa memastikan Lisa baik-baik saja jika dia meminta adiknya untuk tidak saling peduli lagi antara satu sama lain.
Dan pilihan Jennie untuk meminta bantuan Jisoo sudah sangat tepat, mengingat bagaimana kedekatan Lisa dengan sepupunya itu, tidak akan terjadi sesuatu hal yang buruk pada adiknya setelah ini.
Jennie sebenarnya tau jika Lisa hanya mencoba menghindar dari dirinya tapi adiknya itu tidak bisa mengabaikan untuk tidak melihatnya saat mereka sedang berpapasan seperti sekarang ini.
"Kau akan kemana?" Jennie bertanya dengan penuh keingintahuan saat melihat Lisa mengderet kopernya yang berukuran besar menuruni tangga.
"Aku akan berlibur" jawab Lisa seadanya.
"Kau ingin bersenang-senang dengan siapa? Apa kau ingin menghabiskan uangku?"
Lisa menghentikan langkahnya saat mendengar apa yang baru saja dikatakan kakaknya "Eonni, kau meminta kita untuk tidak saling bicara, kenapa sekarang malah kau yang memulainya?"
Jennie berdehem sedikit saat menyadari apa yang baru saja ia lakukan "Aku bertanya sebagai seorang kakak yang tidak mau reputasinya–"
"Rusak?" sambung Lisa cepat "Tenang saja, aku pergi bersama Rosé dan Jisoo eonni, aku tidak akan melakukan sesuatu yang membuatmu malu, eonni"
Jennie terdiam beberapa saat saat matanya masih menatap lekat wajah Lisa yang berada di hadapannya. Jennie ragu untuk melakukan sesuatu hal untuk adiknya, tetapi entah kenapa seperti ada dorongan untuk dia melakukan hal itu.
"Pakai ini, kau pasti butuh" sebuah kartu berwarna hitam itu Jennie sondorkan ke hadapan adiknya yang masih mematung.
Lisa sedikit tersenyum sebelum kembali menjawab Kakaknya "Aku pergi bersama Chu eonni, dia yang akan membiayai liburanku kali ini"
"Kau pikir Jisoo itu kaya? Dia hampir bangkrut jika kau ingin tau"
"Setidaknya Jisoo eonni tidak gila kerja" Jennie kembali melayangkan tatapan tajamnya setelah mendengar apa yang baru saja dilontarkan adiknya. Cukup tersindir dengan kalimat singkat itu.
"Terserah" tidak ingin memperpanjang perdebatan keduanya Jennie memilih berlalu begitu saja meninggalkan Lisa yang kini sedikit tersenyum.
Liburan yang akan dilakukannya sudah direncanakan beberapa hari yang lalu. Mereka tidak jadi menunggu sampai libur semester yang akan berlangsung seminggu lagi. Lisa dan Rosé memilih memanfaatkan minggu tenang mereka untuk segera ia habis untuk bersenang-senang mengingat Jisoo yang memiliki banyak pekerjaan yang membuatnya sedikit kerepotan jika harus mengatur ulang jadwal, jika sekarang sudah sempat maka langsung mereka sepakati.
"Ya! Kau lama sekali" Lisa hanya bisa menghela napas kasar saat suara lantang Rosé yang menyambutnya saat ia tiba di rumah sepupunya itu.
"Sudah cerewet, tidak sabaran, hidup pula, bikin orang stres saja" cibir Lisa yang langsung mendapatkan lemparan bungkus cemilan ke wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eonni, Peluk Aku [OnGoing]
Teen Fiction"Dari awal keberadaanmu tidak diinginkan, kau hanya beban yang selama ini aku tanggung, jadi silahkan menjauh dari kehidupanku" Jennie Kim. "Apa keberadaanku selalu menghancurkan kebahagiaanmu eonni, jika iya biarkan aku pergi dari kehidupan ini. A...