1. Sakura

1.4K 77 4
                                    

Happy reading!
Warning typo!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ah! Kenapa seri lagi?!"

Tsunade melempar kartunya, ia berseru kesal ketika jumlah angka yang ia dapat selalu seri dengan murid pink kesayangannya. Dengan wajah memerah karena sake, ia menunjuk murid kesayangannya itu, Sakura.

"Curang! Mana ada selalu seri begini!" Ucapnya kesal.

Sakura melambaikan tangannya didepan wajah manisnya, seolah mengatakan tidak. "Mana ada? Aku tidak curang." Dia ikut meletakkan kartunya. "Mau main lagi, Shisou?" Tawarnya.

Dengan segera, Tsunade menggeleng. "Tidak mau! Bosan!" Ia kembali meraih gelas kecil berisi cairan sake, meneguknya hingga tandas.

Malam yang tak terduga, seharusnya malam ini ia makan ramen dengan Naruto dan Sai di kedai Ichiraku. Namun ketika Sakura sampai di Kedai milik Teuchi itu, ia tak menemukan Naruto ataupun Sai, ia malah bertemu banyak Shinobi Senior sedang makan malam di sana. Canggung? Tentu saja! Maka dari itu ia segera pamit berlari pergi dan akhirnya berpapasan dengan Shisou-nya yang nampak sudah mabuk berat. Sebenarnya Sakura menawarkan dirinya untuk mengantar Shisou-nya pulang, namun tanpa disangka Tsunade malah menarik Sakura masuk ke salah satu Kedai Sake.

Sakura mendesah lega, akhirnya setelah satu jam lebih, Shisou-nya mengalah dalam pertandingan mereka. Bukan apa-apa, Shisou-nya sangat payah dalam bertaruh, namun dia benci kekalahan. Mudah bagi Sakura untuk menang dalam taruhan itu, namun jika dipikir kembali, Shisou-nya pasti berseru tak terima dan malah memarahinya. Namun jika Sakura mengalah dan membiarkan Shisou-nya menang, maka Godaime Hokage itu akan semakin menggila dalam taruhan mereka dan tidak akan berhenti. Aduh! Dia jadi serba salah!

"Apa ada sesuatu, Tsunade-sama?"

Tsunade menatap Sakura dengan bingung, "Em maksudku, anda nampak sangat mabuk hari ini. Tidak seperti biasanya." Lanjutnya.

Tsunade tertawa keras, ia kemudian menuangkan cairan Sake ke gelas kecil digenggaman Sakura.

"Tidak ada, kok. Hari ini aku memang hanya ingin minum saja haha!" Ucapnya dengan tawa diakhir kalimatnya. "Dan lagi pula, apa yang kau lakukan tadi? Berlarian dijalanan sepi."

Sakura tertawa canggung, "Etto.. aku sebenarnya ada janji makan malam di Kedai Ichiraku dengan Naruto dan Sai. Tapi saat aku sampai, aku tidak bertemu dengan mereka."

Tsunade nampak mengangguk sekilas, sejenak berpikir sebelum kembali berucap. "Oh, Naruto dan Sai? Aku tadi sore berpapasan dengan Naruto dan Raikage. Sepertinya Naruto pergi menemani Raikage. Kalau Sai, aku tidak tahu."

"Huh? Raikage-sama?"

Tsunade kembali mengangguk, "Sepertinya hanya pertemuan biasa dengan Kakashi. Mendiskusikan pembangunan lain mungkin? Kau kan tahu beberapa bulan belakangan ini Desa sedang gencar-gencarnya memperbarui pembangunan desa. Dan juga, aku mendengar Kumo akan segera mengangkat Raikage yang baru."

Sakura mengangguk paham, ia menghela nafas pelan. Ya sudahlah, mungkin makan malam bersamanya bisa ditunda. Toh, yang antusias menyusun rencana makan malam ini adalah Naruto sendiri.

"Apa itu reuni tim 7? Tumben sekali kalian bertiga janjian untuk makan bersama."

Sakura meminum tetes sake terakhir, kemudian meletakan gelas kecil ke meja sebelum berucap. "Bukan. Itu hanya ajakan Naruto seperti biasanya."

"Aa, aku pikir itu reuni tim kalian. Lagipula jika memang ingin mengadakan reuni, bukankah kalian kekurangan satu anggota?" Sakura menatap netra gurunya yang kini melemparkan tatapan jenaka pada Sakura.

The Greatest Medical-ninTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang