Happy Reading!
Lihat catatan diakhir!•
•
•
Ramai, sesak dan penuh dengan jubah merah marun. Entah mengapa Sakura mulai mual ketika netranya terus menangkap warna itu. Pengunjung yang bukan dari anggota Ryuki perlahan mulai tenggelam diantara jubah-jubah merah itu. Tak dia sangka, Ryuki memiliki banyak sekali anggota, bahkan Kuil itu pun sebagian besar ditempati oleh anggota Ryuki.
Udara dingin yang biasanya terasa menusuk dan menganggu entah kenapa hari ini tak terlalu terasa. Udara dingin itu menipis beriringan dengan gesekan suhu tubuh para pengunjung Kuil, menyebabkan udara dingin itu terganti oleh suhu hangat yang mengalir lembut.
15 menit sudah berlalu, dan sayangnya Sakura belum bisa menemukan siluet Yui dimanapun. Ah, ini merepotkan.
"Penggemar Tuan Ryo? Kau kah itu?"
Dahi Sakura berkedut ketika dia yakin panggilan itu ditunjukkan untuknya. Dia segera berbalik dan netranya mendapati sosok perempuan rambut coklat dengan jubah anggota Ryuki tengah berdiri tak jauh darinya.
"Kau ingat aku kan?" Perempuan itu berlari menghampirinya, lalu menyenggol bahu Sakura.
Sakura tak bergeming, dia lalu menarik salah satu tangan perempuan itu, lalu meletakkan arloji yang terbungkus kotak kecil transparan. "Aku ingin mengembalikan ini."
"Ah," Perempuan itu menerima kotak kecil yang pas digenggamannya. "Sepertinya aku menjatuhkannya." Dia tersenyum lembut, bukan pada arloji itu, tapi pada Sakura.
"Namamu Yui kan? Itu agak merepotkan." Balas Sakura sambil menunjuk arloji itu dengan dagunya.
Dia mengangguk, masih dengan senyum manis miliknya. "Terima kasih," Yui memasukkan kotak itu.
Sakura mendesah lega, setidaknya barang itu kembali ke pemiliknya. Tugasnya sudah selesai dan dia berniat untuk segera pergi dari Kuil. Dia tak berniat untuk ikut penghormatan atau semacamnya. Tujuan awalnya hanya memgembalikan barang itu lalu kembali ke Rumah sakit.
"Ya sudah, aku pergi."
Usai berpamitan singkat, Sakura melangkah ringan. Namun lengannya ditahan oleh perempuan coklat itu. Yui tersenyum, "Kemana kau akan pergi?"
"Pulang," Balas Sakura singkat.
"Upacaranya akan dimulai sebentar lagi. Tidak baik untuk anggota meninggalkan Kuil sebelum Upacara selesai."
Guratan samar tercetak didahinya, "Aku sudah bilang beberapa waktu lalu, aku bukan anggota Ryuki."
Yui tak menjawab, dia justru menelisik wajah Sakura dengan tatapan ingin tahu. Sakura membalas tatapan itu dengan kesal.
"Apa?"
"Kau bukan anggota?" Yui bertanya ingin tahu.
"Bukan."
Tangan yang menahan Sakura itu tak terlepas, justru tangan itu segera menarik Sakura kearah kerumunan anggota Ryuki yang tengah bersiap didepan Kuil.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Greatest Medical-nin
Fiksi PenggemarPerjalanan misi penebusan dosa jangka panjang si bungsu Uchiha tentu sudah kita ketahui. Namun, bagaimana jika kali ini Sakura juga harus menjalankan misi jangka panjang keluar Desa? Dari Konohagakure menuju Sunagakure, berlanjut menyeberang ke Kir...