23.

125 13 0
                                    

"ayah? ada apa. zoro gak berulah lagi sama si yonji kok."

"duduk, ayah mau bicara sama kamu."

"oke."

..

"ah, akhirnya." Zoro meletakkan tas-tas belanja nya. Kemudian dia mulai mengecek ulang. "bagus, semua perlengkapan nya ada. ayah, ini semua untuk apa? tumbenan belanja barang."

"untuk perona, dia ada tugas kelompok. butuh beberapa barang, dan kau harus membantunya." Zoro mengangguk, dalam hatinya dia merasa kesal, dia kan mau tidur.

"ayah, kapan latihan pedang lagi?" Tanya Zoro pada Mihakws.

"selesai tugas perona jadi."

"oh gitu, tapi kan ini tugas kelompok. kenapa abang juga bantu?"

"karena kelompoknya perempuan semua, butuh bantuan tenaga. kau tau? ayah selalu mengasah kemampuan ayah, dan ayah tidak bisa." Zoro mengangguk, dia mengerti. Walaupun Mihakws tidak membantu secara langsung, sebenarnya dia selalu membantu. Seperti memperhatikan kebutuhan putrinya, memberikan pasokan cemilan, menyediakan fasilitas baik untuk mereka kerja kelompok.

"sudah, abang bawa masuk semua ya" Mihakws mengangguk. "letakan saja di ruang pintu lima"

..

Zoro duduk sambil melihat Perona dan kawan-kawannya membuat tugas kelompok. Entah apa yang mereka akan buat, Zoro pusing melihat struktur berantakan itu

Belum lagi ketika Perona marah-marah sendiri dan berujung ngambek. Menyebalkan, tapi Zoro puas melihatnya adek pink nya tersiksa, begini lah jiwa Abang sesungguhnya.

Tanpa membantu, Zoro masih mengawasi mereka. Sambil menikmati Sake- maksudnya kopi.

"apa struktur ini kokoh? aku merasa akan roboh.. " Ucap salah satu gadis.

"iya, perona.. apa kau yakin? bangunan kita sangat lemas, kelompok yang lain lebih kokoh aku lihat"

"aku tidak tau, huft.. " Dan akhirnya mereka semua terlihat frustasi. Zoro meletakkan cangkirnya lalu berjalan mendekati mereka semua, kemudian jongkok dan mengambil gambar design nya.

"ini struktur bangunan yang bagus, minusnya kalian yang bodoh." Tertohok sudah mereka

Zoro mulai ulang struktur meleyot Perona Team menjadi kokoh. "lihat, sudah ku katakan minusnya ada pada kalian. sekarang tinggal ulangi kembali."

Lalu mereka mulai mengikuti arahan Zoro, dari kejauhan ada Mihakws yang tersenyum memandanginya. Dia merasa bangga, setidaknya Zoro membantu Perona dengan baik.

"atau mungkin karena dia membawa temannya."

Mereka selesai membuat proyek nya. Bangunan kokoh design Perona telah jadi, begitu indah. Mihakws sempat menilai, "ini bagus, mungkin kelompok kalian akan mendapat pujian." Lalu pergi kembali ke ruang latihan

Pujian yang tak disengaja itu membuat Perona tersenyum lebar, Mihakws memujinya.

"abang, terimakasih udah bantu adek. mungkin tugas adek bakalan jelek karena bangunannya gak kokoh, tapi berkat abang, adek dan temen-temen terbantu. terimakasih banyak, bang zoro" Zoro mengangguk, dia memberi pat-pat lembut pada Perona sebelum akhirnya dia pergi ke kamar.

Scene tadi sukses membuat Perona dan kawannya klepek-klepek.

"hei-hei perona-chan! b-bisa kah kau kenalkan abang mu padaku?! d-dia cool sekali!"

"GAK!"

"YAAHHH KOK GITUUU"

Padahal masih sangat terdengar oleh Zoro di kamar, Agra laut satu ini hanya bisa terkekeh dengan tingkah mereka. Konyol

"anak bawang udah gede ya."

Bersambung
24JUL2024

JUST FRIENDS: ZOSANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang