cinta yang aneh

16 20 0
                                    

Aku ingin bertanya pada dunia, tentang cinta yang sedang kurasa. Aku masih bingung, apakah setiap awal dari cinta itu bahagia? Dan apakah setiap akhir dari cinta itu mengecewakan seperti kata-kata orang yang patah hati?
Pertanyaan-pertanyaan seperti ini mengganggu tidur malamku, karena setiap harinya aku menunggu, menunggu ia untuk mencintaiku.

Di umur yang ke-20 ini, aku bertemu dengan seorang yang pernah kucinta enam tahun lalu, waktu membawaku berpisah jauh, dulu aku tahu dia mencintai temanku, dan itu tak masalah bagiku. Aku pendam cintaku tanpa seorang pun tahu.
Ingatan itupun terulang saat aku da dan dia tak sengaja bertemu di salah satu kereta, aku menatapnya dalam dan kembali menyentuh perasaan di hatiku. Ya, aku terpana tak berkedip sedangkan dia menatapku datar, aku ingin menyapa terlebih dahulu, karena aku yakin dia tak akan menyapaku.

"Hai, Umar ya?"
"He..iya, kalau tidak salah Riska ya?"
"Iya, hehehe....Bagaimana kabarmu?"
"Baik, kamu sendiri gimana?"
"Baik juga".

Hanya itu percakapan pertemuan aku dan umar, yang bagaikan percakapan bahasa Inggris melas 1 sd. Aku ingin bertanya banyak hal, tapi waktu dan tempat yang tak memungkinkan ditambah rasa maluku sebagai seorang perempuan. Kereta sudah siap aku dan umar menuju gerbongnya masing-masing. Selama perjalanan kereta itu aku memekar cinta itu tumbuh kembali.

Umar, Kau lelaki selain ayahku yang kucintai, enam tahun bukanlah waktu yang singkat, membentuk suatu memori kisah cinta seorang diri. Aku melihat handphone ku, membuka Facebook, ku ketik namanya di pencarian, hasil paling atas adalah yang berteman denganku, langsung ku lihat berandanya, namun status terakhir yang ia buat menandakan lima tahun terakhir, aku kecewa karena tak bisa mendapatkan info banyak tentangnya, namun dengan keberanian yang kumpulkan aku mengirim pesan.

Riska : "Umar"
Umar : "Iya"
Riska : "Pertemuan kita singkat ya, hehehe"
Umar : "Iya, oh iya aku ingin bertanya, Riska"
Riska : "Iya"
Umar : "Bagaimana hukumnya jika seorang laki-laki tidak mau menikah?'
Riska : "Kok bisa? Emang kenapa?"
Umar : "Males,ribet"
Riska : "Tapikan menikah termasuk sunnah rasul"
Umar : "Iya aku tahu, tapi masih banyak sunnah-sunnah yang lain"
Riska : "Tapi menikah yang lebih diutamakan"
Umar : "Nggak mau ahh"
Riska : "Kalau ada yang melamarmu terlebih dahulu kamu mau?"
Umar : "Hmmmm.....nggak tahu, emang ada yang mau sama aku"
Riska : "Kalau aku ngelamar kamu duluan kamu mau?"
Umar : "Kamu sadar enggak sih?"
Riska : "Sadar, beneran, serius, kamu mau nggak?"

Hanya itu, dia tak membalas lagi pesanku, padahal dia cheklis dua biru, entah apa perasaanku saat aku chattingan dengannya, dan setelah tak kunjung juga dia membalas chat-ku, aku sungguh kecewa, ternyata inilah yang namanya patah hati dalam cinta yang hanya seorang diri.

Motivasi Diri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang