17

118 14 0
                                    


Pagi ini sepeti pagi biasanya Angkasa sudah berada di halaman rumah Abin, untuk menjemput Lea agar bisa berangkat bersama menuju sekolah karena ini hari Senin, jangan lupakan jika ini masih sangat pagi dan Bayu juga sudah berada di belakang Angkasa.

Saat Minggu kemarin Lea tidak kemana mana karena masih lelah sepulang dari air terjun hari Sabtu, jadi hari minggunya Lea hanya berdiam di rumah dengan alasan lelah.

"Kasa kangen" Lea manja langsung memeluk Angkasa dan di balas dengan hangat oleh Angkasa.

Tak lama dari itu, Abin juga keluar dengan membawa helm untuk Lea, helm yang sudah di buatkan telinga kucing berwarna hitam seperti keinginan Lea dua hari yang lalu.

"Lucu kan" tunjuk Lea dengan memamerkan helm baru miliknya.

"Lebih lucu aa Bayu ini" ucap Bayu dengan pedenya.

"Pengen Lea timpuk pake helm, tapi sayang"  Lea berbicara dengan wajah datar.

"Apa Lea sayang sama aa Bayu?" Bayu heboh.

"Ya nggak lah, Lea takut helmnya rusak, sayang banget masih baru"

Bayu memajukan beberapa centi bibirnya.

"Bay udah jijik" relai Abin dengan wajah datar tanpa ekspresi.

"Kata kata kalian jahat"

"Brisik ah" sentak Angkasa, yang langsung membuat Bayu pergi ke motornya.

"Udah yuk berangkat" ajak Abin.

"Oh iya ini" ucap Lea dengan tangan yang mengeluarkan 3 liontin berwarna ungu, berkilau.

"Buat kalian, Lea juga ada" Lea menunjukkan gelang couple-nya.

"Wih cakep nih" Bayu buru buru melepaskan kalungnya, kalungnya memang tanpa liontin jadi liontin yang Lea berikan langsung ia pakai, begitupun dengan Angkasa, Abin? Ia belum memasangnya karena ia tidak memiliki kalung.

"Dapet dari mana?" Tanya Bayu.

"Batunya dari Angkasa, kemarin bentuknya masih bongkahan jadi Lea kirim ke toko yang bisa buat liontin" jelas Lea.

"Bagus makasih ya" Bayu menatap liontin tersebut penuh haru.

"Sama sama liat kita couple-an"

"Udah yuk berangkat" ajak Angkasa.

Lea mengangguk lalu memakai helmnya juga jaket seperti biasa, dan mereka pun berangkat menuju sekolah.

.

.

.

Lea, Angkasa dan Bayu baru saja sampai di sekolah, mereka sudah melepas helm masing masing, juga jaket yang mereka kenakan.

"Istirahat bareng" peringat Angkasa.

Lea mengangguk seperti biasa.

"Le sekali lagi makasih ya" Bayu kembali memandang liontin yang tadi Lea berikan.

"Iya kak bay, kak bay udah kaya kakak kandung Lea, udah anggap aja itu hadiah dari adik kakak" jelas Lea.

"Makasih adik" Bayu langsung memeluk Lea.

Angkasa paham, Bayu tidak pernah di beri hadiah oleh orang lain, karena Bayu selalu di banding bandingkan oleh keluarganya dengan sang adik yang tak lain Bagas adik kembar Bayu.

"Sama sama kak" ucap Lea dengan membalas pelukan Bayu.

Hangat

Itu rasa yang kini Bayu sedang rasakan, bahkan rasanya Bayu tidak ingin melepaskan pelukan ini.

Kasalea (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang