Junkyu memutuskan untuk mengambil cuti sakit selama satu minggu penuh.
Rasanya belum sanggup untuk melangkahkan kaki masuk ke dalam kantor itu lagi, apalagi jika masih ada Noa di dalamnya.
Junkyu menggelengkan kepalanya mengusir semua bayangan Noa dari sana.
Junkyu duduk di meja makan menunggu Jihoon yang sedang menjemput makanannya delivery nya di bawah.
Tanpa sadar tangannya menyentuh bibirnya sendiri, ingatannya kembali pada tadi malam dimana pada akhirnya ia menerima ciuman dari Jihoon tanpa adanya penolakan lagi seperti sebelumnya.
Junkyu dengan cepat berdiri kembali dari duduknya untuk mencari cermin terdekat. Dilihatnya pantulan dirinya sendiri di depan cermin, semuanya tampak biasa saja, kecuali . .
bibirnya yang bengkak.
Junkyu tidak ingat berapa lama mereka berciuman yang jelas itu lama baginya. Jihoon seolah tak cukup hanya dengan ciuman singkat.
"Pikiran gue kotor banget pagi-pagi" keluh Junkyu sambil memukul pelan kepalanya.
Cklek! Pintu terbuka memperlihatkan Jihoon yang membawa plastik berisi sarapan mereka.
"Kepalanya masih pusing?" tanya Jihoon mendekat. Ia daratkan telapak tangannya di dahi Junkyu.
"Udah gak panas kok" jawab Jihoon.
"Iya" jawab Junkyu menggaruk pipinya yang tidak gatal. Matanya kini terpaku pada bibir Jihoon. Bibir yang semalam telah menjelajahi bibirnya.
"Yuk makan" Jihoon merangkul bahu Junkyu agar duduk kembali.
Keduanya makan berdampingan karena meja makan kamar Jihoon yang berbentuk meja bar. Sesekali Jihoon melirik ke arah lelaki yang makan dengan lahap itu, bibir yang mengecap karena mengunyah makanan membuatnya salah fokus pada bibir yang agak bengkak itu setelah ia habisi tadi malam.
Jihoon tidak tahu apa yang merasukinya sehingga meminta sebuah ciuman pada Junkyu. Namun lebih terkejut lagi ketika Junkyu justru yang memulai ciuman itu meski akhirnya Jihoon tetap memimpin.
"Kamu udah ajuin surat cuti nya?" tanya Jihoon.
Junkyu mengangguk, "Aku udah ngirim suratnya tadi ke atasan aku"
"Hm, kalau gitu mau jalan-jalan aja gak hari ini?" ajak Jihoon.
Junkyu menoleh bingung, "Emang kamu gak kerja?"
"Aku udah izin, aku mau jagain kamu hari ini" ujar Jihoon.
Dahi Junkyu berkerut, "Aku kan udah sembuh"
"Karena kamu udah sembuh ayo kita jalan-jalan" ajak Jihoon lagi.
"Mau kemana?" tanya Junkyu.
"Hmm, ada yang pengen kamu datengin?"
Junkyu terlihat berpikir, "Ada.." ujar Junkyu semangat.
"WOOOOHH! Hahahaha" Junkyu merentangkan tangannya bersemangat.
Angin kencang menerpa tubuh keduanya dari motor gede yang sedang di kendrai Jihoon.
Jihoon tertawa senang melihat Junkyu yang tampak kegirangan dengan tangan terangkat ke atas merasakan angin menerpa tubuhnya.
"Pegangan..! Ntar jatoh" ujar Jihoon agak berteriak. Junkyu menoleh ke kanan pada hamparan laut lepas dan ombak yang berpacu menyisir pantai. Kembali ia turunkan tangannya dan memeluk perut Jihoon yang berlapis jacket kulit. Jihoon benar-benar terlihat seperti anak motor.
"Seneng gak?" tanya Jihoon kemudian mengambil sebelah tangan Junkyu untuk digenggamnya, sepertinya akan jadi kebiasaan Jihoon jika berkendara dengan Junkyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
1524 (Fifteen Twenty Four) || Jihoon Junkyu (Jikyu)
FanfictionI feel first - KJK, 2014 I feel harder - PJH, 2023 Jihoon (dom) Junkyu (sub) BxB ‼️ #1 Junkyu 220815