Bab 63

910 182 17
                                    

Duar!

M/n terbangun dari tidurnya, keringat dingin terlihat jelas di wajah itu. M/n kemudian mengambil posisi duduk sambil mengusap wajah nya sendiri seperti nya ia baru saja bermimpi buruk.

Mata hitam legam itu melirik ke samping melihat pemuda dengan rambut coklat tebal yang masih terlelap di dalam tidur nya.

"apa itu tadi?"

M/n kemudian melirik ke arah jarum jam dan jam neunjukkan pukul 02:35 dini hari.

Hujan deras semakin membuat suasana di dalam rumah itu tegang, entah kenapa suasana ini mengingatkan nya pada sesuatu.

M/n kemudian berdiri dari duduk nya, setidaknya ia tidak boleh mengganggu Taehoon tertidur saat ini.

M/n kemudian berjalan menuju dapur dan duduk di kursi meja makan.

Ia benar benar bermimpi sesuatu tadi, sesuatu yang sangat sangat buruk sekali.

"kenapa jam segini bangun?"

Suara serak seseorang terdengar dan bahkan mengejutkan m/n yang termenung di tempat nya.

"kau kenapa bangun hoon?"

"aku tanya jangan tanya balik sialan"

M/n tersenyum kecil lalu kemudian berdiri dari tempat duduk nya.

"mau makan?...... Biasanya orang yang terbangun pagi pagi sekali ia ada kemungkinan besar untuk makan lagi" Tawar m/n

"boleh" Taehoon duduk di salah satu kursi disana, ia duduk diam sambil melihat m/n yang tengah masak

"m/n.."

"hem? Ya?"

M/n sama sekali tidak menoleh karena ia sedang fokus.

"tubuh mu tambah berisi juga" Ucap Taehoon sambil melihat m/n dari atas sampai ke bawah

"astaga Taehoon omong mu.... katakan siapa yang mengajarkan mu hem?" M/n sama sekali tidak benar benar menganggapi apa yang di ucapakan oleh Taehoon, anak itu pasti hanya ingin mengerjai nya saja.

"benar..." Taehoon menguap lalu kembali melihat m/n yang sedang memasak dari belakang.

"aku tidak bohong.... Terlebih lagi dada mu" Taehoon mengalihkan pandangannya

"Taehoon astaga, aku sedang memasak tau jangan bicara macam macam" Ucapan Taehoon benar benar frontal sekali astaga, apa ini gara gara ia masih mengantuk?

"Memang nya kenapa dengan dada ku?" Tanya m/n asal.

"karna aku tadi tidak sengaja melihat mu ganti baju" Jawab Taehoon yang sama sekali tidak nyambung dengan pertanyaan m/n.

Taehoon kembali menguap

"intinya badan mu benar-benar.... " Taehoon berbicara sambil mengantuk, tangannya pun bergerak gerak membentuk bentukan gitar

M/n kemudian mengecilkan kompor dan mendekati Taehoon.

"kau mengigau astaga, cuci wajah mu dulu..... Kau seperti orang mabuk"

"aku tidak mabuk"

"Kubilang seperti Taehoon"

"Aku hanya mengatakan hal yang benar"

"menonjol"

"ah terserah mu saja lah" M/n kemudian melanjutkan kegiatan memasak nya tak memperdulikan Taehoon yang ada di meja makan.

"memang nya dada ku sebesar itu? Bukan nya ini otot?" Tanya m/n yang kini malah tiba tiba malah kepikiran

"itu lemak..... Bisa dipencet"

"B*ngs*t..... jadi selama ini aku latihan dengan mu itu sia sia?.... memang nya kau selalu memperhatikan dada ku ya?" M/n menanyakan sesuatu yang begitu saja muncul di dalam pikiran nya, lagi pula itu hanya pertanyaan bodoh

"tidak"

"hanya baru saja melihat... ternyata punya mu bisa dipencet" Taehoon kemudian berdiri dari tempat duduk nya dan entah sejak kapan pemuda itu kini sudah ada di belakang m/n.

"begini"

Byut

"Taehoon weh sadar bodoh... nih makanan nya dah jadi nih"

"apa dada?" M/n diam, ingin sekali rasanya ia menghantamkan penggorengan ini ke wajah pemuda ini sekarang.

"....... andaikan kau bukan.. Ugh! Sudahlah, ini telur bukan dada....Kau mau dada ayam?"

"dada mu"

Seketika muncul perempatan si dahi m/n menandakan kalau ia sedang kesal saat ini.

"ku beri 3 detik, jika kau tidak melepaskan tangan mu dari dada ku kau benar benar akan ku pukul menggunakan penggorengan ini.... 1......2....." Taehoon pun melepaskan tangan nya dari dada m/n tadi

"kenyal, maksudnya makanannya"

M/n kemudian duduk di tempat nya dan tanpa memperdulikan ucapan Taehoon tadi ia kemudian makan.

"dasar.... kalau sudah gosok gigi dan kembali tidur hoon" Ucap m/n yang kini sudah ada di sela sela makan nya

"tunggu dada" Taehoon kembali ke tempat duduknya tadi

"maksudnya aku tunggu kau dulu, lalu tidur lagi"

"Taehoon bisa tidak kau tak perlu membahas dada ku?.... apa dada ku sebesar itu?" Tanya m/n yang kini meletakan piring yang di atasnya sudah ada nasi hangat di depan Taehoon.

"Iya, bulat sekali" M/n menatap Taehoon dengan tatapan datar.

"awas saja kau pagi nanti"

"Siap dada"

"Taehoon"

"Iya dada?"

M/n diam, lebih baik ia diam sekarang.

TBC

How to fight x m. reader [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang