"........"
"Yeunwoo katanya kau selalu juara kelas ya? Wah kau pintar sekali.... Katakan apa cita cita mu sekarang" M/n duduk sambil menatap Yeunwoo yang ada di depan nya saat ini.
"d-dokter" Jawab Yeunwoo kemudian ia menatap m/n kembali
"tapi itu dulu kalau sekarang hanya ingin fokus untuk mendalami ilmu Kyokushin karate, karna itu yang ku suka dulu..........." Terjadi jeda sesaat pada ucapan Yeunwoo.
"hyungnim..."
"Iya?"
"saya sebenarnya suka dengan hyungnim atau cinta dengan hyungnim? Saya bingung" Pengakuan Yeunwoo membuat M/n kini total diam.... Ia diam ia tekejut sangat terkejut.
"katakan, apa yang kau suka dari ku, dari Seseorang seperti ku?.... dan katakan, apa yang membuat mu Cinta pada ku?" Tanya m/n memastikan.
"tidak tahu, saya tidak tahu, hanya hati saya yang tahu... tapi jika dipikir kembali dengan otak" Yeunwoo menundukkan kepalanya
"suka itu sebatas mengagumi kan hyungnim? sedangkan saya lebih dari batas mengagumi, jika hati saya ke anda..... apa itu cinta?" M/n masih diam mendengar ucapan dari Yeunwoo.
"tapi jika cinta, mana mungkin saya satu satu nya orang yang mencintai anda.... bagaimana saya bisa menjadi prioritas dan pilihan utama hidup anda...saat ada seseorang yang lebih mengerti dan lebih menyayangi anda dikehidupan anda..." M/n baru saja ingin membuka suara nya kembali tapi M/n kini kembali diam, kata kata Yeunwoo seperti menampar nya
jadi selama ini......
M/n kemudian berdiri dan mengusap rambut Yeunwoo dengan lembut tak lupa dengan senyuman kecil di bibir nya itu.
"Yeunwoo adalah anak yang baik, aku juga suka Yeunwoo..... Tapi, apa kau yakin untuk jatuh cinta pada orang seperti ku? Jika kau mengetahui semua kebenaran yang ada?" Tanya m/n yang memastikan, karena Yeunwoo bahkan tidak tahu kejadian yang dulu pernah menimpanya.
"suka ya..." Ucap nya, lalu dia mendongakkan kembali Kepala nya kembali dan menatap m/n
"mau seburuk apapun itu orang yang dicintai, mana ada celah keburukan dan kelemahan yang tertangkap oleh penglihatan orang yang mencintai tersebut...... seburuk buruknya kebenaran maupun masalalu, akan lebih indah untuk memulai masa depan bersama" Ucapan Yeunwoo membuat m/n terhenti untuk mengusap rambut itu.
"tapi saya tahu diri...... saya mengerti siapa yang akan anda pilih, tapi siapapun yang akan anda pilih itu, semoga dia berpengaruh baik kepada anda..... sedangkan saya, saya akan mencoba menetralisir kembali perasaan saya" Terkejut? Sangat m/n sangat terkejut mengetahui jika Yeunwoo benar benar sampai seperti itu.
"bukankah lebih baik untuk dikatakan daripada dipendam bukan? kapan kau mulai menyukai ku Yeunwoo? Aku sama sekali tidak pernah menyadari akan perasaan mu pada ku" Tanya m/n lagi
"tidak, saya tidak menyukai anda, saya mencintai anda!" Bentak yeunwoo ke m/n
"maafkan saya" Terjadi keheningan di dalam ruangan itu walau hanya sesaat.
"Yeunwoo katakan kenapa mencintai ku? Aku bukan orang yang seperti yang kau kira..... Katakan kapan? Kapan perasaan mu itu muncul?" M/n kini benar benar tak mengalihkan perhatian nya dari Yeunwoo yang ada di depan nya.
"saat..." Untuk sesaat m/n melihat kearah jendela lalu tak beberapa saat kemudian pria itu kembali menatap Sosok yang ada di hadapan nya.
"saat hyungnim mengobati tangan saya saat saya baru selesai bertarung bersama Taehoon" M/n tersenyum lalu mengusap rambut Yeunwoo hingga tak berbentuk.
"aku senang kau mencintai ku Yeunwoo, aku senang sekali rasanya tapi.....aku tidak bisa menerima perasaan mu pada ku, aku senang sekali rasanya..... Kau luat, kau baik, kau sopan, kau mandiri, kau mudah diandalkan, mudah diajak bicara dan diajak bercanda aku sangat senang sekali rasanya" Ungkap m/n pada Yeunwoo kemudian Pemuda itu bisa melihat perubahan raut wajah m/n yang tiba tiba saja berubah.
"aku hanya tidak ingin ada yang terluka lagi"
"baiklah tidak apa apa hyungnim..... karna saya telah menebak ini akan menjadi jawaban anda" Yeunwoo berdiri lalu merapikan kembali rambutnya, wajah nya masih tetap tersenyum seperti biasa bahkan lebih kuat
"saya harus pulang, sudah sore" Yeunwoo pun berjalan keluar dari dojang
"selamat tinggal m/n hyungnim, senang bisa mencintai anda..." Punggung Yeunwoo menjauh dari pandangan m/n.
Tidak m/n sama sekali tidak bisa membiarkan Yeunwoo keluar dari Dojang, tidak bisa.... Di luar ada orang itu!
"hei siapa yang menyuruh mu pergi sialan!" M/n berteriak kesal, ia tidak bermaksud seperti ini. Ia hanya khawatir dengan keadaan orang terdekat nya karena bisa saja terluka.
Yeunwoo berhenti
"ini sudah waktunya saya pulang seperti biasa hyungnim, saya harus pergi maaf"
"tidak, hari ini kau belajar di sini tidak mau tau atau Kaki mu akan ku patahkan!!" Ada kilatan aneh dari mata m/n menandakan ia serius akan melakukan nya
"tapi... Ini benar hyungnim,ini waktu pulang saya" Yeunwoo bingung tidak biasanya m/n menahan nya seperti ini.
"dia ada di luar, jangan pergi" M/n berbisik, yang semakin membuat Yeunwoo mendekat pada m/n.
"dia? Dia siapa?" M/n memegang ujung pakaian Yeunwoo mencegah pemuda itu pergi.
"jangan pergi, 'serigala hitam' ada di sini.... Jangan tinggalkan aku sendiri" M/n menundukkan kepalanya ia tidak sedang berhalusinasi, ia benar benar melihat sosok itu tadi.
"ha? Serigala hitam? Bisa bebas di kota?" Sesaat yeunwoo berpikir tapi dia langsung memeluk tubuh m/n yang seperti nya tengah syok
"ada apa? B-baiklah saya akan tetap disini bersama anda" Yeunwoo bisa merasakan tubuh itu bergetar sepertinya ada sesuatu yang sama sekali tidak ia ketahui.
"Yeunwoo apa aku selemah ini? Apa aku sudah melemah? Bagaimana, bagaimana jika jika jika jika ia masuk, bagaimana jika ia ia melakukan sesuatu lagi bagaimana bagaimana bagaimana jika ia mengejar ku kembali lalu mengoyak ku hidup hidup.....Bagaimana....." Yeunwoo mempererat pelukannya, apa di pelukan nya ini adalah sosok yang ia kenal kuat? Sepertinya sosok yang ada di pelukan nya itu benar benar menampilkan sosok lemah nya sekarang.
"hyungnim tidak ada apa apa, ada saya disini, dan mungkin Taehoon sebentar lagi akan pulang.... saya ada disini selalu ada disini dengan anda" Pintu terbuka dengn keras seperti terbuka karna angin, dan nampak seseorang tengah memakai mantel dengan wajah pucat beserta pemandangan belakang orang tersebut yang tengah hujan dan ada petir saling menyambar
"b*ngs*t, pesen ayam aja lama bangettt!" Umpat orang itu, Orang tersebut melangkah masuk lalu melepaskan mantel nya dan kemudian menggantung kan nya di samping pintu.
Ia pun kembali menutup pintu
"ouh saat lagi gak ada aku, begini ya kau dowoon" Ucap Taehoon sambil menatap tajam yeunwoo yang masih setia memeluk m/n.
"maaf m/n, tadi pesen ayam lama banget mana hujan lagi" Taehoon pun memisahkan yeunwoo dan m/n
"nah gini" M/n masih diam, ia melirik ke arah Yeunwoo dengan gelengan kecil pertanda jika hal tadi harus dirahasiakan.
"kalian pesan ayam? Pakai uang siapa? Hoon kau malak ya" M/n tiba-tiba saja menjadi seperti biasa tak seperti tadi, sepertinya m/n bisa memalsukan ekspresi nya.
"yoi" Taehoon pun menarik m/n untuk duduk di samping nya.
"kau dowoon, kau ambil dikit aja, karna gada jatah untuk mu" Ucap Taehoon ketus
"ayo makan"
Ucap Taehoon langsung nenyambar ayam yang dia beli tadi, dan.... Sore yang.... Tidak mengenakan itu ditutup oleh m/n, Taehoon dan yeunwoo tengah makan bersama didalam dojang
Disisi lain terlihat seseorang yang tengah duduk di kursi milik nya sambil menatap sebuah foto baru yang masuk kedalam handphone milik nya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
How to fight x m. reader [HIATUS]
FanficDeungjeong m/n pria yang memiliki wajah yang jarang berekspresi, ia terkenal karena memiliki chanel youtube dengan hampir satu juta pengikut. kontennya tak jauh dari musik, mulai dari piano, biola, dan gitar. selain bisa mengusai musik dan sedikit...