Bab 50

1.2K 225 1
                                    

Entah sejak kapan rasanya pertemanan antara m/n dan Taehoon mulai mengerat walaupun terkadang mereka kadang berkelahi tapi sepertinya itu tidak akan lama.

Hansu sendiri hanya bisa tersenyum karena ada seseorang yang bisa melawan Taehoon dan mungkin sepadan dengan putra semata wayang nya itu, apa lagi melihat anak nya kini dekat dengan Lee Dowoon dan juga m/n.

M/n memutuskan untuk mencari perkerjaan, jadi ia pamit dengan Hansu dan juga Taehoon tidak akan ke tempat latihan untuk beberapa hari kedepan.

Hari hari berjalan seperti biasa tapi sepertinya itu tidak seperti yang di inginkan, tak lama kematian Lee Dowoon juga terdengar di telinga m/n jadi laki laki dengan rambut hitam itu langsung pulang ke tempat latihan beberapa setelah hari pemakaman Lee Dowoon.

Saat datang ke Dojang pun ia sama sekali tidak melihat Taehoon, dengan cepat m/m berlari mencari keberadaan Taehoon di tengah-tengah hujan.

Hingga ia menemukan nya, ia menemukan Taehoon yang sedang menangis di tengah hujan sambil duduk di atas tubuh seseorang.  M/n sekilas ngeliat diri nya di dalam diri Taehoon di sana, kaki m/n melangkah hingga ia ada tepat di belakang Taehoon.

M/n melepaskan jaket milik nya dan meletakkan nya di atas Kepala Taehoon sambil mengusap jaket yang tepat ada di kepala Taehoon.

"menangislah, aku mengerti rasanya.... Aku paham posisi mu saat ini sung Taehoon, Menanggislah sepuasmu aku akan di sini dan akan mendengarkan mu"

Salah satu tangan Taehoon memegang dengan erat tangan m/n yang tengah mengusap jaket yang ada di kepala nya, pemuda itu bisa merasakan jika m/n membalas genggam tangan nya juga, menguatkan nya.

itu artinya masih ada orang yg harus dia lindungi, tapi siapa? Ayahnya? Tentu, tapi siapa lagi? Kenapa masih janggal dihatinya...

"Terimakasih"

Dan setelah saat itu entah kenapa m/n jauh lebih sering datang ke Dojang. Saat datang ke Dojang pun Taehoon tampak tak seperti Sung Taehoon yang biasanya.

"Percayakan Taehoon pada ku paman, dia akan baik baik saja percayalah oke?" M/m tersenyum pada Hansu saat itu lah Hansu menyadari satu hal.

Kemudian Hansu membiarkan m/n mendekati Taehoon dan biarkan dia melihat apa yang akan di lakukan pria itu pada anak nya.

Skip beberapa hari...

"Hoon, mau temani aku ke sebuah tepat untuk bertemu dengan seseorang?" Tanya m/n yang tiba-tiba saja pada pemuda itu.

"dateng dateng gak bawa makanan, malah langsung nyuruh nemenin dasar Tua.... mau ketemu sama siapa dulu?"

"Nanti ku terakhir bayi besar, mau ikut dulu gak nih? aku sudah janji akan memamerkan mu pada nya" Ucap m/n lagi.

"RIBET BANGET SIH BA***SAT!, TINGGAL NGASIH TAHU SAJA, ayo sekarang saja, tak usah mandi"

"oke ayok...."

Selama di perjalanan m/n sama sekali tidak memberitahu kemana dia akan membawa Taehoon sampai m/n berdiri tepat di gerbang pemakaman umum.

"ayo, ada yang ingin aku perkenalkan pada mu"

M/n pun berjalan masuk, disusul dengan Taehoon dibelakang nya yang masih bingung, Lalu m/n berdiri di tepat sebuah makam yg tentu nya taehun tidak tahu makam siapa itu

"siapa?" Tanya Taehoon yang kini penasaran.

"Jung hyunna, sahabat wanita ku dan sahabat ku satu satunya yang mati.... Bunuh diri" M/n kemudian duduk di dekat makam itu kemudian dengan perlahan membersihkan nya.

"Halo, bagaimana kabar mu? Kau baik baik saja kan? Kau tahu Hyunna selama beberapa tahun ini banyak yang terjadi pada ku, dari aku berhenti menjadi atlit Muai Thai dan mulai nya aku menjadi newtuber mengikuti jejak mu... Oh kau pasti bertanya soal pria tampan yang ada di belakang ku ya? Jangan tertipu dia memang tampan tapi sebenarnya dia preman hehehe, dia Sung Taehoon..... Melihat nya mengingatkan ku pada diri ku dulu dan mata nya... Aku menyukai nya, Hyunna jangan meminta ku untuk menyusul mu kesana ya nanti Taehoon akan memukul ku dari belakang"

M/n menatap Taehoon sejenak lalu matanya mulai berair menandakan jika m/n benar benar akan menangis.

"aku sadar, salah jika menganggap mu sebagai orang lain.... Hanya saja aku merasakan kau mengisi hari hari ku Hoon, Hyunna pasti sedang tertawa melihat ku mengucapkan kata kata yang sangat jarang untuk ku ucapan.... Ini aneh kemana perginya si macan hitam penguasa malam? Julukan jelek macam apa itu?" M/n kembali menatap ke arah batu Nisan Hyunna.

"beberapa hari yang lalu anak ini kehilangan satu satunya murid dan juga sahabat nya, kematian nya adalah sebuah ketidak sengajaan katanya benar benar menyebalkan nya, kenapa harga nyawa itu seolah tak berarti?!" M/n perlahan memeluk lutut nya sendiri dan membenamkan wajah nya di sana.

"aku ingin menyusul mu Hyunna, aku ingin sekali kesana.....hanya saja hiks.. Hanya saja.. Hikss..." M/n tak sanggup berkata kata lagi, ia menangis di sana  mengungkapkan isi hati nya.

"rasanya berat meninggalkan Taehoon sendirian, dia adalah orang yang perlahan merubah ku, aku sama sekali tidak menyangka aku ingin melindungi nya sama seperti aku.... Aku ingin melindungi mu, ini aneh sekali..... Dia seorang preman dia sama dengan ku tapi, kenapa dia merubah ku menjadi pria lembut?"

Taehoon berjongkok disamping m/n yang tengah menangis itu,

"rasanya baru pertama kali melihat mu selemah ini dan jika dilihat, kau juga berubah, ah sudahlah.... dari apa yg kau curah kan semua tadi, aku menyadari sesuatu bahwa kita Saling 'bergantung' satu sama lain" M/n paham apa yang dimaksud oleh Taehoon tentang 'bergantung' itu, hal itu membuat m/n tersenyum kecil di sela sela tangisan nya.

"Jangan membuat ku jijik dengan mu hoon" M/n bersandar pada Taehoon yang ada di sebelah nya, apa yang di katakan Taehoon benar mereka berdua saling bergantung satu sama lain

"terimakasih"

Dan setelah hari itu, benar saja Taehoon benar benar melekat pada m/n bahkan sampai membuat Hansu bingung pada awalnya tapi akhirnya ia paham setelah apa yang m/n jelaskan pada nya.

Melihat kedekatan Taehoon pada m/n membuat Hansu benar benar sadar satu hal.

'Orang yang bisa mengendalikan Taehoon Adalah m/n'

Sejak hari itupun juga m/n sudah di anggap anak sendiri oleh Hansu karena m/n sering juga menggantikan nya untuk mengendalikan Taehoon dan bahkan sesekali mengajari anak anak belajar.

Karena itu juga m/n di berikan kebebasan di Dojang, walaupun begitu m/n tak semena mena. Bahkan sekarang Taehoon pun lebih sering memanggilnya Sabeomnim dari pada Hyung karena tanpa alasan yang pasti.

M/n juga sudah pindah ke tempat tinggal yang baru dan bahkan ia menjadi Newtuber sekarang.

Bagaimana pun juga, masa lalu biarkan berlalu. Fokus lah ke masa yang akan datang jangan terpaku pada masa lalu lagi pula masa lalu tak dapat di ubah.

TBC

How to fight x m. reader [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang