12 | Perhatian

86 13 1
                                    

"Apa yang ingin Anda lakukan dengan hidup Anda yang liar dan berharga?"

D_The world_F

Dirga berjalan ke arah lapangan mengejar jejak Haikal yang sudah mendahuluinya. Ia langsung bergabung dengan sekelompok orang yang entah dikumpulkan untuk apa.

"Wet Dir," sapa Haikal tersenyum.

"Suruh ngapain?"

"Nanti juga tau."

Seorang pria bertubuh sehat kekar berdiri menjulang tinggi di tengah orang-orang itu. Dia memegang sebuah kertas dan pulpen yang digigit gemas, "Udah kumpul semua?"

Seorang pria menjawab lantang, "Siap sudah Coach!"

"Satu.. Dua.. Who are you kids?" Tunjuk Coach itu ke arah Dirga.

Haikal melangkah maju sambil merangkul Dirga pelan, "Ini yang saya mau kenalin ke tim Coach. Kita kurang 1 orang bukan? Ya 'kan Ar." Ardan yang merasa terpanggil pun mengacungkan jempolnya.

Coach itu mendekat ke arah Dirga dan meneliti nya dari atas sampai bawah, "Ganteng." pujinya.

Dirga yang ditatap menggoda serta mendengar pujian itu langsung menganga dan merasa bulu kuduk nya berdiri. Haikal yang ikut mendengar di samping hanya bisa menahan tawa.

"Namanya siapa ganteng?"

"D-dirga Pak."

"Uhm jangan Pak dong, Coach. Ulangi yaa, Coach."

Dirga terpaksa sumringah dan mengulangi kata-katanya, "I-iya Coach."

"Pinter!!!"

Dirga merasa merinding saat pria itu masih menatapnya genit dan menggoda. Haikal yang merasa kasian pun akhirnya menepuk pundak Coach itu dan membisikkan sesuatu.

"Coach, Bella nya jangan dikeluarin dulu atuh."

Pria kekar itu tersadar dan langsung berdehem LAKIK! "Maaf nak Dirga, saya ini punya alter ego namanya Bella. Tapi tenang kok, aslinya saya straight. Nama saya Coach Abdul, okey."

Dirga mengangguk paham dan mendapat puk-puk 'an dari Haikal yang tertawa lebar disebelahnya.

Coach itu menarik nafas panjang kemudian berucap, "Jadi begini, nah begitu."

"Coach yang serius Coach," geram Ardan.

"Ardan teh meni galak." cembetut nya.

Coach itu menarik nafas panjang lagi dan kemudian berucap serius, "Kita ada latihan dua bulan untuk lomba basket antar sekolah. Tadinya mau class meeting, tapi ternyata kepsek mintanya school meeting alias kita lawan sekolah lain gitu."

"Artinya tahun ini gak ada class meeting Coach?"

"Sekolah ngajuin tim kita buat lomba?"

"2 bulan itu bentar Coach, apalagi kita ada anak baru. Dimas masih di RS. Berarti pasang strategi baru dong."

"Akhir tahun kita masuk nasional kan? Harusnya persiapan itu dulu."

"Iya, lumayan ngasih kenangan ke sekolah ya gak?"

"Lomba antar sekolah mah ecek-ecek Coach. Haha."

Coach Abdul hanya bisa mengelus dadanya saat mendengar berbagai celetuk kan itu, "Kalian meni sombong ih, mentang-mentang masuk nasional."

Ardan maju ke samping Coach Abdul dan menyilangkan tangannya di depan dada, "Lu semua nurut aja bisa gak?"

Lighting Up Your World [Slow-up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang