05 | Murid baru

163 36 6
                                    

Tatapan itu, tidak akan pernah aku dapatkan lagi!

_To D by F

•••

||Accidental Events - Kim So Hee, Song Yu Bin||
||Recomend for you||



Fisya berjalan lesu ke arah kelas. Memikirkan segala hal yang berkecamuk bagai benang kusut di dalam otaknya. Terbayang sekilas tatapan memusuhi itu dalam angan memorinya cepat. Apa dia sudah berlebihan mengganggu laki-laki itu? Sehingga Dirga membencinya.

"Sya!" panggil seseorang melambai-lambai ke arahnya.

"Pagi Fei, haaa ..."

"Wih kenapa Sya?"

Fisya menenggelamkan wajahnya ke atas meja dengan tas yang dia jadikan bantal. Menatap lesu ke arah gadis disebelahnya. Gadis itu memiliki rambut sebahu, kulitnya putih, dengan gaya yang agak sedikit tomboy. Mereka sudah bersahabat dari bangkus SMP kelas satu, dan pertemanan yang teramat awet ini tidak pernah dilanda kebosanan sedikitpun.

"Lesu amat! Diare? Belum makan?" Fisya pun menggeleng lemah.

"Lu mau gak, nih gue bawa roti," tawar Fei menunjukkan bekalnya. Membuat gadis itu menghembuskan nafas kasar dan menggeleng singkat.

"Buset ngab! Sampe keluar api!" ledeknya. Namun Fisya masih merengut.

"Eh Sya! Seri HunterxHunter keluar!"

"Serius?!!!!" Fisya terkejut sampai melotot ke arah Fei.

"Iya, game tapi. Hehe ..." Fei tersenyum tak berdosa dan Fisya kembali lesu. Sampai akhirnya Pak Akbar selaku guru matematika dan wali kelas mereka masuk ke kelas lebih awal.

"Pagi anak-anak."

__________

Dirga melihat jam di ponsel yang menunjukkan pukul sepuluh lewat dua puluh menit, artinya waktu istirahat akan selesai sebentar lagi. Dirga berjalan tertatih ke arah gerbang sekolah yang tertutup. Dia pun berdiri disana dengan malas, menatap bangunan megah yang lebih besar dari sekolahnya dulu. Sampai akhirnya seorang pria paruh baya dengan identitas sebagai satpam di dada kiri menghampirinya dengan tatapan curiga.

"Maaf mas, cari apa yah?" tanyanya rada was-was. Namun, dia tetap berusaha terlihat tenang.

"Murid baru Pak,"

"Hmm, sebentar tunggu disini dulu," ucap satpam itu kemudian berjalan ke arah posnya. Mengamit walkie-talkie kemudian membisikkan sesuatu yang tidak terdengar sama sekali di telinga Dirga. Setelah mengembalikan benda itu kembali ke meja satpam itu segera menghampirinya dengan tatapan sedikit berbeda.

"Telat kamu?" tanyanya sambil membuka gerbang selebaran badan Dirga, "Ayo masuk, saya anter ke ruang guru."

Berjalan di koridor yang ramai itu tentu saja membuatnya menjadi pusat perhatian para siswa/i. Semua orang yang melewatinya langsung terkejut melihat penampilannya. Namun, Dirga tidak peduli sudah sering diperhatikan seperti ini membuat dia jadi tebal muka.

"Murid baru? Kenapa njir mukanya?"

"Lumayan ganteng, tapi kenapa mukanya?"

"Dia preman yah? Bajunya compang-camping kaya gak di urus. Wkwkwk!"

Lighting Up Your World [Slow-up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang