01 | Aku di belakangmu

374 57 8
                                    

Aku akan terus mencintaimu sampai si bisu berbicara kepada si tuli bahwa si buta melihat si lumpuh berjalan.

_To D by F

•••

||Days to Remember - Janet Suhh||
||Recomend for You ||



Di bawah sinar bulan Dirga berjalan seorang diri dengan sunyi dan tenang. Tak lama ia mengambil earphone dari saku jaket dan memutar musik dari ponsel pintarnya. 'Paranoid- Black Sabbath lagu yang ia pilih untuk menemani perjalanan malam hari itu.

Dirga menunduk memperhatikan bayangan dirinya yang terpantul dari lampu jalan yang remang. Hawa dingin mulai menyelimuti tubuhnya. Pakaian yang basah karena hujan menjadi sarang angin sejuk untuk menghampiri dan membuat tubuh itu menggigil.

Semakin lama berjalan, Dirga merasakan seseorang mengikutinya dari belakang. Entahlah, pria itu tidak mau berburuk sangka dia akan di rampok atau bagaimana. Lagi pula laki-laki dengan rambut hitam pekat itu pintar bela diri.

Namun entah mengapa langkah kaki orang tersebut semakin dekat dengan tubuh Dirga. Suara berisik seperti tongkat atau kayu yang dipantulkan pelan ke jalan membuat lagu yang dia dengar menjadi tercampur nadanya.

Dirga mendengus tidak suka kemudian menaikan volume musiknya menjadi setengah full. Namun lagi-lagi orang tersebut berjalan dibelakangnya dengan langkah di gusur-gusur.

Tuk!

Astaga! orang ini benar-benar!?
Sekali lagi Dirga mendengus saat ia merasakan orang tersebut menyentuh pantatnya dengan tongkat itu. Dirga otomatis berbalik, betapa terkejutnya dia saat melihat orang tersebut adalah wanita.

Wanita itu pucat pasi, mukanya tertunduk, matanya kosong menatap jalan dengan sebuah tongkat panjang yang tergenggam erat. Dirga hanya ber-oh dalam hati, dia 'buta' batinnya.

Kemudian Dirga melanjutkan perjalanannya kembali dengan ditemani musik rock. Namun, dengan sangat tiba-tiba lagi!

Tuk!

Wanita itu menyentuh pantatnya dengan tongkat. Dirga berbalik otomatis menatap kesal, melepas earphone dari telinganya dengan kasar dan berkata..

"Cari mati Mbak?"

Dengan bahasa dan raut wajahnya yang angkuh terlihat jelas wanita itu terkejut mendengar kata-kata Dirga.

"M-maaf Mas," ucapnya pelan.

Dirga melotot malas kemudian berbalik perlahan sambil memasang earphone nya kembali. Namun wanita itu masih mengikuti dari belakang tapi kali ini jaraknya sedikit lebih jauh. Dirga sadar, tapi dia berusaha untuk tidak menghiraukan.

Meongg!

"Aaaaa tolong.. t-tolongin, huaaaa!"

Lighting Up Your World [Slow-up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang