BAB 03 MERAH TOMAT

13 11 1
                                    

                            (MERAH TOMAT)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(MERAH TOMAT)

Happy reading



"Bagaimana dok?"

"Jangan khawatir, istri kamu baik-baik saja, dia hanya pingsan."

Ternyata bukan hanya pegawai toko yang menyangka mereka adalah sepasang suami istri, melainkan seorang dokter pun juga menyangka begitu. Tapi sekarang Calvin tidak memperdulikan tentang itu, yang ia pikirkan adalah keadaan Alarice.

"Dia hanya mengalami sedikit rasa syok saja, yang mungkin pernah ia alami di masa lalu. Selain itu istri anda baik-baik saja,'' jelas Dokter.

"Pasien juga sudah bisa dibawa pulang malam ini juga," ujar Dokter.

"Baik, Dok. Terima kasih banyak," Calvin merasa lega setelah mendengar keadaan Alarice. Hampir saja ia jantungan saat melihat keadaan Alarice disaat pertama tadi.

****

"Buruan dong! Masa gitu aja nggak becus sih!" Titah David yang berwajah bak seperti bule tersebut.

"Dav, gue juga harus ngerjain tugas kuliah gue Dav," Shania sudah seperti babu sekarang, memijat kakinya David sejak satu jam yang lalu sampai sekarang.

"Lima menit lagi!" pinta David.

"Dari tadi lima menit terus, kapan selesainya? Gue juga capek Dav," keluh Shania yang begitu lelah sedari tadi tidak ada berhentinya memijat kaki yang berotot begitu besar itu.

"Lu kan nggak mau nyerahin keperawanan lu, emang seenaknya aja lu minta uang ke, gua? Ya enggak lah. Lagian gua roommate sama lu cuman karena Calvin aja, selebihnya enggak! Mending gua milih cewek lugu itu dari pada lu,'' jujur David yang tak memikirkan perasaan Shania.

Shania benar-benar kesal sekarang, ia sedari tadi menahan rasa capek tapi saat dia mengeluh sedikit saja, David malah membandingkannya dengan Alarice yang menurutnya jauh dibawahnya itu.

Shania tidak bisa lagi menahan amarahnya, ia langsung menumpahkan air ke tubuh David sehingga baju mahalnya menjadi basah kuyup.

"Kurang ajar! Mau lu apa sih?"

PLAAKKK !!!!

****

Seseorang menelpon Ayahnya Alarice saat dalam perjalanan.

"Pak berhenti sebentar, saya ada perlu sesuatu," pinta Ayah Ala yang bernama Raditya Mavoka itu pada supir pribadinya.

Lalu seorang CEO perusahaan itu pun turun dari mobilnya untuk menerima panggilan telpon.

[Mengapa dia di sana?]

[Saya juga tidak tahu Bos, tampaknya anak laki-laki itu pacarnya Ala. Dia juga terlihat sangat khawatir saat membawa Ala ke rumah sakit, Bos]

CALVARICE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang