11

60.2K 4.8K 42
                                    

"Kalau lagi mencintai seseorang itu, tunjukan secara elegan."

~Mora~

••••

Setelah drama di parkiran tadi, Mora akhirnya bisa duduk manis di bangkunya. Seingat Mora, dia memiliki sahabat. Tapi kenapa selama ini Mora belum melihat batang hidungnya? Dan kenapa mereka tidak menjenguknya saat dia masuk rumah sakit?.

Ah, Mora lupa. Sepertinya cerita ini sudah berjalan setengah. Dan seharusnya, Mora mati saat di rumah sakit kemarin. Tapi memang benar jika Mora asli memang sudah mati, yang sekarang hanya lah orang baru.

Dan saat ini, pasti sahabatnya itu sudah bersama pemeran utama wanita, kekasihnya Guntur. Karena seingatnya, Guntur menembak pemeran utama wanita saat Mora masuk rumah sakit.

"Sendiri nih gue? Kenapa gue suka banget menyendiri? Gak disana! Gak disini! Sendiri mulu." keluh Mora.

"Eh, enggak deng. Gue kan punya yayang beb disini. Jadi gak sendirian."

Saat Mora asik berbicara sendiri, sahabatnya masuk ke dalam kelas. "Lihat nih siapa yang udah masuk sekolah? Masih punya muka lo buat sekolah setelah apa yang lo lakuin sama Airin?"

Nah, Airin Wardana Zurist. Tapi di sekolah ini tidak ada yang mengetahui jika Airin dari keluarga Zurist, mereka hanya tahu jika Airin adalah anak beasiswa. Namanya Airin Putri, nama terkenalnya di sekolah.

Untung saja dia membaca novelnya dulu, jadi sekarang dia tahu jika sebenarnya Airin ini ada maksud tertentu masuk ke sekolah ini.

Biar kalian tidak bingung, biar Mora jelaskan sedikit disini. Keluarga Zurist itu termasuk jejeran orang kaya. Mereka bergerak dalam bidang perhotelan, sama apartement. Airin masuk sekolah ini hanya untuk mendekati anak orang kaya yang berada di atas keluarga Zurist. Dah segitu aja, nanti Mora bakal kasih tahu sedikit-sedikit di beberapa part berikutnya.

Mora mengerjapkan matanya, pura-pura polos dulu bestai. "Kalian gak lihat muka aku? Padahal jelas loh. Terus, Airin itu siapa?"

Gimana-gimana? Bagus gak aktingnya Mora? Kalau bagus dia mau mencalonkan diri untuk menjadi aktris.

"Gak usah sok pikun gitu loh! Pasti lo lagi nyusun rencana buat celakain Airin kan? Ngaku aja lo!"

Nah, ini orang yang selalu percaya kata orang lain, Dewi Darma Desmont. Hidupnya kek benalu, ikut sana, ikut sini. Padahal keluarga dia juga termasuk jajaran orang kaya.

"Tapi aku emang gak tahu siapa itu Airin? Jangankan Airin, kalian aja aku gak tahu." percaya gak tuh para dedemit? Kalau percaya, fiks, mereka bego.

"Halah, gak usah pura-pura lo! Lo kira dengan kayak gini kita bakal baik sama lo? Gak akan ya! Najis."

Nah, kalau ini Andara Fragon Deswita. Termasuk jejeran orang kaya, tapi masih di bawah Federick. Sifatnya memang seperti itu, persis kek tai.

"Emang siapa yang mau dibaikin sama kalian?"

Mendengar Mora mengucapkan kalimat itu, semua anak kelas X IPA 2 tertawa. Benar juga sih, kan bukan Mora duluan yang menghampiri mereka. Tapi mereka yang menghampiri Mora.

"Maksud lo apa ngomong kaya gitu? Lo ngelupain kita cuman karena kita gak sama lo lagi? Chilldish banget lo!" kata Dewi.

Brak..

"Berisik anying, kalau lo semua mau adu bacot jangan disini! Gue masih ngantuk!!"

Nah, kalau yang ini Violin Zeyran Gharndy. Jagoannya ipa 2, kekuatannya setara dengan preman. Sabuk hitam taekwondo, dan di takuti hampir seluruh SMA Damora ini. Ingatkan, siapa marga Damora? Ingat lah masa enggak, kalau enggak berarti kalian pikun, eh...

Extra Love Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang