Ruangan kamar rawat Ara hening seketika mendengar suara Doni yang entah sejak kapan berdiri disana, tak ada yang menyadarinya ditambah lagi wajah Doni sudah menggelap yang menandakan pria baya itu tengah dalam suasana hati yang jelek.
"Aku akan menceraikan Sofia juga, agar kau dan wanitamu itu bisa hidup bahagia." Ujar Doni lagi, "Kau tak perlu persetujuan dari orangtuamu Ara, papa akan mengurus semuanya." Doni menghampiri Ara dan menyentuh tangan Ara seolah menguatkan menantunya yang tengah menangis.
"Papa!" Alex tak terima dengan sang papa yang setuju dengan permintaan perceraian yang disampaikan Ara, ayolah ini adalah pernikahannya dengan Ara, tak seharusnya orang lain ikut campur dalam hubungannya.
"Kau harus melepaskan salah satunya, kau tidak bisa serakah mengambil keduanya. Tenang saja papa akan menceraikan Sofia juga agar kalian bisa hidup bahagia." Sahut Doni yang sudah meremas lembut tangan Ara.
"Nggak pa, Alex benar-benar mencintai Ara, Alex tak ingin bercerai dari Ara, kami sedang menantikan anak kami." Alex berujar dengan tegas.
Mata Juni memandang kearah pintu dimana Sofia berdiri dengan diam, sepertinya wanita itu datang dengan suaminya, calon mantan suaminya.
"Kau memanfaatkan Ara untuk membuat Sofia cemburu, lalu dimana yang kau sebut cinta?" Doni menghadap Alex dengan tatapan dingin dan murka.
"Sungguh pa, aku sungguh mencintai Ara, aku tak peduli dengan Sofia atau siapapun itu. Sekarang ini hanya Ara, hanya Ara yang aku mau. Maaf sebesar-besarnya, aku memang melakukan kesalahan waktu dulu, jujur aku memang menikahi Ara karna tau Sofia menikah dengan papa, tapi sekarang aku hanya mencintai Ara. Aku mohon, aku tak ingin bercerai, Ara sedang hamil, hamil anak kami, aku membutuhkan Ara, Ara juga membutuhkanku." Alex berujar dengan bergitu frustasi tanpa tau kalau Sofia mendengarnya, tanpa tau bahwa Ara memejamkan matanya semakin erat dan meneteskan airmatanya lagi, belum lagi Febbi dan Darren yang mengepalkan tangan masing-masing karna terlalu kesal dengan penjelasan Alex.
"Kau tak berbeda dengan papamu, seorang serakah." Omel Juni hingga membuat yang lainnya memandang wanita baya yang tengah memandang tajam pada Sofia.
Ya itu juga mereka baru menyadari kehadiran Sofia disana, namun tidak pada Doni karna toh ia datang bersama wanita itu tadi.
"Tak disangka bahwa kau sangat mirip dengan Agung, selain dari wajah, watakmu juga mirip dengan papamu." Lanjut Juni lagi kali ini dengan tatapan remeh dan mengejek pada Sofia bahkan ia sudah berjalan beberapa langkah mendekati Sofia.
Sofia sendiri memandang Juni dengan tatapan tak mengerti.
"Ah, mengingat papamu sudah meninggal rasanya tak mungkin untuk menyuruhmu menanyakannya pada papamu. Tapi sepertinya Dini masih bisa memberitahumu, kenapa tidak kau tanyakan pada Dini mengenai Juli, Juli Gianina, wanita yang menjadi korban pemuas napsu dan bualan seorang Agung?" Juni memandang Sofia semakin tajam sedangkan yang lainnya tak mengerti dan memandang dengan rasa heran.
"Aku tak mengerti maksudmu." Sahut Sofia tanpa sopan santun padahal Juni lebih tua darinya.
"Tentu saja, waktu kejadian itu kau masih terlalu muda, ah juga papamu menutupnya dengan sangat baik." Sahut Julian yang sejak tadi diam.
"Menurutmu apa alasan kalian hidup dalam kesengsaraan selama ini?" Juni menaikkan sebelah bibirnya memandang remeh seorang Sofia.
Sofia semakin tak mengerti dan hal itu membuat Juni kembali bersuara, "Aku, aku yang membuat kalian menderita, membuat kalian miskin selama ini."
Sofia memandang tajam dan tak terima dengan perkataan Juni namun belum sempat ia bersuara Juni kembali berbicara, "Kau ingin tau kenapa? Karna papamu dengan mulut manisnya itu menggoda kakakku Juli, membohonginya, hingga mereka akhirnya menjalani hubungan terlalu jauh sampai Juli hamil dan kau tau, papamu menyuruh kakakku untuk aborsi karna ia tak ingin pernikahannya dengan mamamu hancur karna kakakku. Kakakku bahkan tak tau bahwa Agung sudah menikah, jika ia tau kau pikir ia masih mau dengan papamu, terlebih papamu hanyalah kalangan rendah, seorang pegawai perusahaan kecil. Dan kau tau apa, sialnya kakakku masih mempertahankan kehamilannya sampai ia melahirkan dan meninggal. Wanita yang berada diatas brankar itu adalah anak dari Juli dan Agung, papamu. Arabelle Gianina adalah anak dari hasil hubungan terlarang antara Juli dan Agung. Jadi tak salah jika aku mengatakan kau mirip dengan papamu yang serakahkan?" Juni bersidekap dada memandang remeh Sofia yang tampak shock, tapi sejujurnya bukan hanya Sofia namun orang-orang dalam ruangan inap Ara juga, kecuali Julian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beyond - VRENE (lokal) - END
Jugendliteratur"Gue nggak pernah suka sama lo, jadi jangan berharap banyak sama pertunangan ini."